06 : Amarah Taehyung

2.5K 354 84
                                    

Hargai karya author dengan cara menekan bintang and comment



- Unfall -

Taehyung baru saja sampai di villa dan memarkirkan mobilnya, pria itu keluar dengan senyuman manis yang singgah di bibirnya. Dia membawa makanan untuk Jennie dan sebuket bunga mawah merah yang cantik, Jennie pasti menyukainya. Membuka pintu Villa, Taehyung memanggil nama Jennie berkali-kali namun tidak ada sahutan dari sang pemilik nama.

Taehyung mengernyit menyimpan buket bunga dan makanan itu diatas meja lalu berjalan menuju kamar, Jennie tidak ada disana dan Taehyung mulai khawatir akan hal buruk yang kemungkinan terjadi. Taehyung kembali keluar kamar setelah mengecek lantai atas, dia berjalan menuju pintu belakang villa yang terbuka dan matanya menyala lebar ketika melihat tubuh Jennie tergeletak dilantai dengan darah yang keluar dari keningnya.

"Jennie

Pria itu langsung saja menghampiri Jennie dan meraih tubuh itu, mencoba untuk menyadarkan Jennie. Darah sudah mengalir cukup banyak dan sudah di pastikan gadis itu kehabisan darah. Taehyung dengan sigap mengangkat tubuh Jennie dan membawanya kerumah sakit untuk mendapatkan pertolongan secepat mungkin.

Dan saat ini Taehyung sedang menggenggam tangan Jennie yang terasa dingin. Menatap wajah pucat gadis itu yang dilidungi perban mengelilingi keningnya. Sebelah tangan gadis itu tertancap jarum infus dan satunya lagi jarum untuk menyalurkan darah ke tubuhnya.

"Nona Jennie akan baik-baik saja, dalam waktu beberapa minggu ini. Dia harus banyak istirahat dan jangan buat dia kelelahan atau stres banyak pikiran, itu akan mengganggu penyembuhan. Makannya juga harus teratur." Ujar dokter sembari mengecek tekanan darah Jennie.

"Apa lukanya parah?" Tanya Taehyung.

"Cukup parah karena nona Jennie mengalami benturan cukup kuat di kepalanya hingga mengalami pendarahan, tapi saya bersyukur tidak terjadi konflikasi pada otaknya." Dokter itu lalu menatap Taehyung. "Kalau begitu saya permisi tuan, selamat sore." Taehyung mengangguk dan dokter itupun pergi. Jennie masih belum sadar membuat Taehyung khawatir.

"Maafkan aku, seharusnya aku tidak pergi." Lirihnya mengecup tangan itu.

Jujur saja Taehyung sangat marah, dia bersumpah akan mencari tau siapa yang berani melukai Jennie. Ini pasti perbuatan yang di sengaja karena tidak mungkin Jennie membenturkan kepalanya kedinginan, dan tidak mungkin pula Jennie terpeleset karena lantai dalam keadaan kering. Taehyung akan memberi pelajaran pada orang itu tanpa ampun. Tapi untuk saat ini dia harus menemani Jennie dulu, Taehyung harus fokus pada kesehatan Jennie.

Malam semakin larut dan Taehyung masih senan tiasa berada di ruangan rawat Jennie, pria itu duduk melipat kedua tangannya didepan dada dengan mata terpejam. Wajahnya nampak kelelahan bahkan Taehyung tidak ingat kalau dia belum makan dari siang tadi, Taehyung tidak mempedulikan dirinya karena dia ingin menjaga Jennie. Sampai pria itu tidak sadar kalau Jennie bangun dari tidurnya, gadis itu langsung saja menangis karena merasakan rasa sakit luar biasa pada kepalanya, membuat Taehyung terbangun dan langsung bangkit.

"Shhtt..." Taehyung mengelus pipi Jennie dan menenangkan gadis itu.

"Tae..."

"Berhenti menangis, kau baik-baik saja sekarang. Jangan khawatir."

Suara tangisan Jennie membangkit amarah Taehyung hingga dia benar-benar ingin sekali menghajar seseorang saat ini. Taehyung mengeraskan rahangnya, tanpa mengatakan apapun berbalik hendak pergi membuat Jennie dengan segera mencekal tangannya.

Unfall ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang