18 : Pergi?

2.1K 262 85
                                    

Hargai karya author dengan cara menekan bintang and comment



— Unfall —

Pagi datang, matahari dengan senang hati menyinari dunia dengan cahayanya yang hangat. Aroma embun di pagi hari menyapa hidung Jennie ketika wanita itu membuka matanya, kicauan burung menyambut indra pendengarnya kemudian. Jennie bangkit dan tersenyum ketika melihat kedua putranya masih meringkuk diatas kasur, tertidur pulas.

Mengelus rambut mereka bergantian tak lupa membubuhkan kecupan singkat sebagai bentuk kasih sayangnya. Jennie lalu berjalan menuju kamar mandi sembari mengingat rambutnya dan memulai trutinitasnya seperti biasa. Dia akan mandi, mencuci baju lalu membuat sarapan kesukaan kedua putranya.

Jennie nampak sederhana dengan balutan kaus putih dan rok pendek selutut dipadukan dengan celemek yang melindunginya dari kotoran bahan masakan. Ketika Jennie hampir menyelesaikan masakannya tiba-tiba dia mendengar suara bel di rumahnya yang berbunyi.

"Sebentar."

Jennie melepaskan celemeknya dan mematikan kompor, segera berlari kecil dan membuka pintu rumah. Baru saja hendak bertanya 'dengan siapa?' mulut Jennie langsung terkatup rapat ketika dia melihat dengan mata kepalanya sendiri Taehyung berdiri didepan pintu rumahnya dengan senyuman lebarnya.

Pria itu nampak rapi dengan setelah kemejanya yang pas di tubuhnya, ketika Jennie melirik ke tangannya pria itu nampak membawa dua paper bag berukuran cukup besar. Mengapa pria itu datang kerumahnya pagi-pagi begini, orang bodoh mana yang berani mengganggu pemilik rumah di jam enam?

"Hai," Jennie tersadar ketika pria itu menyapanya dan wanita itu mengernyit tak suka. Kemudian Jennie teringat tentang perjanjian mereka semalam.

"Kenapa kau datang pagi-pagi? Suami ku...dia masih ada disini." Taehyung nampak mengangkat alisnya lalu menaruh barang yang dia bawa di kedua tangannya ke lantai. Pria itu mulai melipat kedua tangannya didepan dada dan menatap Jennie, tak lupa seringainya kemudian muncul.

"Ah, suami ya..." Taehyung kemudian terkekeh membuat Jennie menatapnya dengan was-was. Apa pria itu mengetahui kebohongan yang Jongin buat? "Kau tidak bisa membodohi ku Jennie," Taehyung menatap Jennie yang terlihat berusaha tetap tenang di tempatnya.

"Kau tidak memiliki suami atau bahkan pernah menikah dengan pria lain." Dan Taehyung puas dengan reaksi yang Jennie berikan, kata-katanya bak pukulan yang dia lemparkan ke wajahnya.

"Kau...kata siapa? Aku sudah menikah dan suami ku adalah Jongin." Tegas Jennie dan Taehyung tertawa setelahnya. Jennie merasa dia seperti keledai bodoh saat ini.

"Tidak sulit bagiku untuk mendapatkan apa yang aku inginkan." Jennie menelan ludahnya, sudah benar-benar kalah telak. Jennie menghela napas.

"Mereka belum bangun, sebaliknya kau kembali besok saja—."

"Mamaaa!"

Seruan itu berasal dari kedua putranya yang baru saja berlari kearahnya dan memeluk Jennie. Jennie tersenyum dan memeluk mereka berdua dengan penuh kasih sayang. Sementara Taehyung yang memperhatikannya nampak terkagum-kagum dan terharu, perasaan dalam dirinya terasa campur aduk saat ini. Dan Taehyung merasakan jantungnya berdebar ketika kedua putranya menoleh kearahnya, menatapnya dengan mata bulat mereka.

"Mama, paman ini yang kemarin malam kami tabrak tanpa sengaja."

"Papa."

Jennie menahan napasnya ketika Taehyung tiba-tiba berseru demikian membuat kedua putranya menatap sang Mama dengan tatapan bingung. Taehyung tersenyum lantas berjongkok di sebelah Jennie dan meraih kedua tangan mungil putranya, Taehyung menatap kedua tangannya dan menatap wajah mereka bergantian. Air mata mulai berkumpul di kelopak mata Taehyung, perasaan bahagia, terharu, dan perasaan tak percaya bahwa dia telah menjadi ayah.

Unfall ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang