END

2.3K 269 63
                                    

Hargai karya author dengan cara menekan bintang and comment



— Unfall —

Pagi itu Jennie membuka pintu kamar Taeho dan Taejin, dan mendapati mereka tengah tertidur memeluk Taehyung. Jennie tersenyum melihat posisi mereka, dimana Taehyung tidur di tengah-tengah sementara kedua anak itu tertidur memeluk lengan papanya. Perlahan Jennie membuka pintu lebih lebar dan berjalan menghampiri mereka, duduk di sisi kasur dan memandangi mereka.

Hati Jennie menghangat ketika melihat mereka tidur bersama. Lihat, kedua putranya bahkan tidak memberi kesempatan untuk melepaskan tangan papanya sedetik saja. Jennie menyentuh kening Taejin dan menghela napas lega ketika dia merasakan suhu tubuhnya sudah mulai menurun, begitupun dengan suhu tubuh Taeho.

Senang rasanya ketika melihat mereka akhirnya baik-baik saja setelah demam yang nyaris membuat mereka di angkut kerumah sakit. Rupanya Taehyung memiliki dampak besar bagi kedua putranya untuk tetap bahagia. Jennie melirik Taehyung, mengamati wajah pria itu dan bergelut dengan pikirannya.

Tiba-tiba tanpa sadar tangannya terangkat, hendak menyingkirkan helaian rambut yang menghalangi keningnya. Tetapi kemudian Jennie berhasil menguasai dirinya dan dengan cepat menarik tangannya kembali. Jennie memejamkan matanya sembari membatin

'Ingat Jennie, pria ini sudah memiliki seorang istri'

Kemudian rasa kecewa menyebar didalam hatinya, memberi tamparan keras bahwa sekarang Taehyung bukan lagi siapa-siapanya. Jennie lantas bangkit dan berjalan keluar kamar, meraih tas belanjanya sebelum berjalan keluar. Jennie harus bisa mengendalikan dirinya dan terus mengingatkan dirinya bahwa Taehyung telah menjadi milik wanita lain. Meskipun kenyataan itu dia akui atau tak dia akui, itu tidak mengubah bahwa Taehyung telah beristri dan itu nyatanya melukai hatinya.

Jennie sampai di tempat perbelanjaan yang jaraknya cukup jauh dari rumah. Setelah membuat sarapan dan meletakkannya diatas meja bersama secarik kertas, Jennie pergi belanja untuk kebutuhan sehari-hari. Dan kini wanita itu tengah memilih beberapa buah-buahan untuk Taeho dan Taejin. Tatapan Jennie jatuh pada buah stroberi, kemudian tersenyum. Taeho dan Taejin sangat menyukai buah merah tersebut, sama seperti papanya.

Ketika Jennie memutuskan untuk mengambil buah stroberi itu, tiba-tiba dari arah lain muncul sebuah tangan dan mencegah tangannya untuk mengambil buah tersebut. Ketika Jennie menoleh, jantungnya seakan ingin meledak detik itu juga.

— Unfall —

"Aku memang telah menjadi istrinya, tetapi aku tidak akan pernah bisa menjadi wanita yang dia cintai." Jisoo tersenyum disela ceritanya.

"Aku mencintainya, bahkan rela mati demi dirinya, tetapi meskipun aku sudah berjuang untuk mendapatkan secuil cinta darinya itu tidak pernah ku dapatkan. Dia hanya mencintai mu Jennie, hanya kau wanita yang bisa membuatnya merasakan cinta." Jisoo mengangkat wajahnya menatap Jennie yang hanya menundukkan kepalanya.

"Aku membenci mu, aku sangat membenci mu karena kau yang selalu ada di hatinya. Tapi aku lebih membenci diri ku karena sudah tau hanya kau yang ada di hatinya tapi dengan bodohnya aku tetap berusaha untuk membuatnya mencintai ku." Jisoo terkekeh dan itu membuat hati Jennie berdenyut nyeri.

"Aku menyerah Jennie, karena segala cara yang telah ku coba untuk membuatnya jatuh cinta pada ku itu gagal." Jennie mencengkeram rok yang dia kenakan lalu perlahan mengangkat wajahnya untuk melihat Jisoo yang ternyata sedari tadi terus menatapnya.

"Pergilah dan temui dia, katakan padanya kalau kau masih mencintai nya, maka percayalah pada ku dia tidak akan melepaskan mu lagi setelah ini. Sudahi kebencian mu padanya karena bukan keinginan nya untuk menyakiti mu di masalalu."

Unfall ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang