08 : Ketakutan

2K 286 56
                                    

Hargai karya author dengan cara menekan bintang and comment



- Unfall -

Ketika Jennie terbangun dari tidur nyenyak nya rasa pusing di kepala berdenyut hebat, gadis itu merintih bahkan hampir menangis karena rasa pusing itu. Padahal dia minum sedikit tapi dampaknya begitu luar biasa. Taehyung kemudian datang membawa sesuatu di tangannya, pria itu duduk dikasur di depan Jennie dan menyerahkan gelas berisi teh jahe padanya.

"Aku membuatkan mu teh jahe untuk mengurangi rasa pusing karena mabuk."

Jennie mengambil gelas itu lalu meneguknya dengan pelan, tapi rasa mual tiba-tiba menyerang Jennie. Gadis itu menyibak selimut, berlari menuju kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya di wastafel. Jennie memuntahkan banyak cairan alkohol yang semalam dia minum, lelah Jennie pun terisak melemparkan dirinya ke pelukan Taehyung.

Taehyung mengusap wajahnya yang basah karena keringat, lalu menggendong tubuh lemas itu dan merebahkan tubuh mereka diatas kasur dengan tubuh Jennie yang ada di atas tubuh Taehyung dengan tangan pria itu yang mengelus punggungnya.

"Tidak enak, mual, pusing..." Adunya bak seorang anak pada ayahnya, membuat Taehyung tidak tega.

Dengan telaten Taehyung memijit kepala Jennie, dan tangan satu lainnya menelusup masuk kedalam kemeja yang dipakai gadis itu, lalu mengelus punggung gadis itu menghantarkan rasa nyaman membuat Jennie menutup matanya. Selama duabelasl menit mereka hanya diam sambil berpelukan di pagi hari yang cerah itu.

"Sudah merasa baikan?"

Jennie mengangguk sambil menggesekkan hidung mungilnya pada dada bidang Taehyung dan mengendus aroma pria itu bak seekor anak kucing. Taehyung tersenyum gemas kemudian senyumannya berubah menjadi senyuman jahil. Pria itu mengulurkan tangannya untuk mengambil ponselnya yang ada diatas nakas, kemudian memutar rekaman semalam.

"Aku mencintai mu, Tae."

Tubuh Jennie tersentak dan matanya terbuka lebar. Gadis itu bangkit menata Taehyung dengan tatapan terkejut. Wajahnya sudah merah seperti kepiting rebus dan Taehyung tertawa melihat itu.

"Bisa kau jelaskan sayang?"

Jennie menelan ludahnya susah payah, menatap Taehyung dengan mata kucingnya yang nampak bergetar seolah baru saja tertangkap basah. Pipi sampai telinga Jennie merona merah dan itu membuat Taehyung gemas.

Taehyung tersenyum lalu mendekatkan wajah mereka dan meraih dagu Jennie. Napas hangat Taehyung menerpa wajahnya membuat Jennie merasa seperti melayang. Perutnya bergejolak geli.

"Aku butuh kepastian dari mu. Kau mengatakannya ketika kau mabuk meskipun yeah, orang yang mabuk sering berkata jujur tapi..." Jennie nyaris menjerit ketika Taehyung menarik pinggangnya hingga tubuh depan mereka merapat tanpa jarak.

"Aku ingin mendengarnya sekali lagi dari mulut mu dalam keadaan dirimu yang sadar, agar perasaanku mendapatkan kepastian."

Napas Jennie memburu ketika Taehyung menekan punggungnya membuat tubuh bagian depan mereka semakin menempel intim, bahkan detak jantung mereka terasa menyatu. Jennie berusaha memberi jarak tapi Taehyung malah menarik tengkuknya hingga wajah mereka sangat dekat bahkan hidung mereka bersentuhan.

"Katakan sayang, jangan menggantung perasaan ku seperti ini. Selain menyiksa, aku juga merasa di permainkan."

"Tidak." Jennie menutup mulut Taehyung dan menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mempermainkan mu." Taehyung meraih tangan Jennie.

Unfall ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang