Hargai karya author dengan cara menekan bintang and comment
•
•
•— Unfall —
Jennie menggigit bibirnya, menghela napas lagi dan lagi. Saat ini gadis itu sedang berdiri di depan kamar nyonya Kang dengan semangkuk bubur beserta air putih, akan tetapi Jennie sedari tadi hanya berdiri diam tak berani masuk, takut nyonya Kang akan marah nanti. Jennie tau betul kalau nyonya Kang tidak menyukainya dan Jennie sangat yakin kedatangannya tidak akan di sambut baik oleh wanita itu.
Tetapi Jennie tidak ingin membiarkan nyonya Kang terus tidak menyukainya, Jennie ingin membuat nyonya Kang menyukainya dengan perlahan-lahan. Jennie yakin jika dia memperbanyak interaksi dengan nyonya Kang wanita itu pasti akan sedikit demi sedikit menerimanya.
Jennie menghela napas dan memutuskan untuk memberanikan diri mengetuk pintu kamar itu. Pertama tidak ada jawaban. Jennie mengetuk lagi dan baru terdengar suara dari arah dalam. Jennie membuka pintu pelan-pelan kemudian masuk. Bisa Jennie lihat nyonya Kang sedang berbaring di kasur sambil memijit kakinya sendiri.
"Ibu—."
"Beraninya kau masuk kedalam kamar ku?" Nyonya Kang menatap tajam Jennie. "Pergi!" Bukannya pergi Jennie malah mendekat dan menaruh nampan yang dia bawa di atas nakas.
"Aku membawakan bubur ini untuk mu, dan aku juga membawa minyak pijat agar kaki ibu tidak terasa sakit lagi."
"Aku tidak butuh. Pergi dari kamar ku sekarang." Jennie berusaha tidak mendengarkan nyonya Kang dan memilih mengambil minyak pijat itu dan duduk di kasur di hadapan nyonya Kang.
"Kaki ibu akan terasa lebih baik dengan minyak ini."
"Apa kau tuli?"
Baru saja Jennie menyentuhkan kedua telapak tangannya ke kaki nyonya Kang, wanita itu melempar mangkuk bubur yang panas itu pada Jennie. Menjeritlah Jennie, gadis itu langsung bangkit dan dengan panik membersihkan bubur yang mengotori tangan serta bajunya. Nyonya Kang lantas bangkit.
"Kau ingin aku sembuhkan? Baiklah aku sudah sembuh melihat mu menderita seperti ini." Nyonya Kang mendengus. "Kau bersikap baik pada ku karena kau ingin aku tersanjung oleh sikap mu lalu aku mau merestui kalian? Dengar ini, sampai kapan pun aku tidak akan pernah merestui hubungan kalian. Kau tidak akan bahagia bersama Taehyung diatas kebohongan yang dia buat–."
"Cukup!!" Itu bukan Jennie, melainkan sosok Taehyung yang berdiri di ambang pintu dengan tatapan nyalang karena marah. Taehyung melangkah dengan lebar dan berdiri di hadapan nyonya Kang.
"Kau pikir kau siapa berani menghina calon istri ku? Perlu kau garis bawahi kalau kau bukan ibu kandung ku, meskipun kau adalah istri ayah ku. Dan perlu ku ingatkan lagi bahwa sebelum kau dijadikan ratu oleh ayah ku dirumah ini, kau hanyalah seorang pelayan yang tinggal di tempat hina."
"Taehyung!!" Jerit Jennie. Jennie meraih tangan Taehyung dan mencoba menarik tangan pria itu.
"Kau bisa berdiri dengan tempukan harta di rumah ini juga berkat tubuh mu yang kau jual pada ayah ku."
"TAEHYUNG HENYIKAN!!" Jennie menjerit kalap, gadis itu menatap nyonya Kang yang berdiri mematung dengan lelehan air matanya yang deras. "Sudah hentikan, ayo kita pergi dari sini." Jennie menarik Taehyung keluar dari kamar itu dan berjalan masuk kedalam kamar mereka.
"Kau seharusnya tidak mengatakan itu." Jennie menatap marah Taehyung.
"Dia sudah menghina mu, lagi pula apa yang aku katakan adalah fakta." Desisnya mencoba menahan amarah agar dia tidak berteriak didepan Jennie.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unfall ✔
Roman d'amour[M] short story | END Kebohongan Taehyung yang terungkap menghancurkan segalanya bahkan termasuk cinta diantara mereka, menciptakan benih kebencian yang teramat pada sosok Jennie hingga dia memilih untuk pergi. Namun, setelah semua yang Taehyung lak...