10 : Hampir saja

1.7K 258 25
                                    

Hargai karya author dengan cara menekan bintang and comment



- Unfall -

Taehyung berjalan dengan memegang tangan Jennie erat, tersenyum ketika pria itu menoleh melihat wajah Jennie yang nampak gugup. Gadis itu menundukkan kepalanya ketika melihat para pelayan menatapnya penuh tanya.

"Tae..." Menoleh ketika Jennie mencicitkan namanya. Melihat Jennie yang menatapnya dengan tatapan memelas membuat Taehyung tersenyum dan mengangguk seolah meyakinkan kalau semuanya pasti akan baik-baik saja.

Jennie menghela napas dan pasrah membiarkan Taehyung membawanya semakin masuk kedalam rumah besar itu. Hari ini Taehyung mengajak Jennie ke rumah kedua orang tuanya, padahal Jennie belum siap tapi Taehyung terus memaksanya untuk ikut. Pria itu ingin mengenalkan Jennie pada orang tuanya meskipun Jennie yakin kehadirannya tidak akan diterima baik oleh ibu Taehyung.

Ketika mereka sampai di ruang tamu disana sudah ada seorang pria paruhbaya yang sedang duduk bersama seorang wanita yang Jennie kenal sebagai ibu dari Taehyung. Wanita yang sama yang telah melukainya hanya karena tidak suka putranya memilihnya untuk menjadi kekasih.

"Jadi dia gadis itu?" Taehyung mengangguk bangga. Ayah Taehyung lalu menatap Jennie dan tersenyum.

"Kemarilah nak."

Jennie menatap Taehyung dan pria itu mengangguk, membiarkan Jennie berjalan menghampiri ayahnya. Tuan Kang mempersilakan Jennie duduk di sampingnya dan pria itu mengelus rambut Jennie. Pria paruhbaya itu nampak berwibawa, diusia nya yang sudah tidak muda lagi tetapi Jennie bisa melihat ketampanan pria itu yang diwariskannya pada putranya.

"Kau gadis yang cantik dan manis. Siapa nama mu?" Jennie tersenyum tipis.

"Kwon Jennie....paman." Tuan Kang tersenyum.

"Jangan memanggilku paman, panggil saja ayah." Jennie mengangguk sebagai jawaban. "Oh iya Jennie, ini adalah istri ku, Kang Boyoung. Kau bisa memanggilnya ibu."

Jennie menatap Nyonya Kang yang menatapnya dengan tatapan tidak suka, akhirnya Jennie hanya membungkuk sebagai tanda hormatnya. Tetapi wanita itu malah memincingkan matanya dengan remeh, Jennie tidak ingin menanggapinya dan memilih fokus pada pertanyaan yang di berikan Tuan Kang padanya.

"Berapa usia mu?"

"Duapuluh empat tahun paman-eoh ayah." Tuan Kang terkekeh.

"Sepertinya kau belum terbiasa memanggil ku ayah, tapi tidak masalah, kau akan segera menjadi menantuku dan kau akan terbiasa memanggil ku ayah." Pipi Jennie memerah. Belum minta restu sudah di restui? Begitu mudahnya?

"Ibu dan ayah mu bekerja apa?" Tatapan Jennie berubah sedih, gadis itu menunduk. Tersenyum penuh kesedihan.

"Ayah dan ibu ku sudah meninggal, beliau mengalami kecelakaan saat aku masih kecil." Tuan Kang nampak terkejut. Pria itu lalu menatap Jennie penuh rasa bersalah.

"Maafkan aku. Aku tidak bermaksud menyinggung." Jennie menggeleng lalu tersenyum maklum.

"Aku baik-baik saja." Tuan Kang menghela napas tetapi sesaat kemudian tertegun mengingat sesuatu.

"Kalau aku boleh tau, siapa nama ayah dan ibu mu."

"Nama ayah ku Kwon Seojoon dan ibu ku Kwon Minyoung." Tuan Kang sejenak terdiam, namun dia mengenyahkan pikiran itu. Dan berpikir banyak orang-orang dengan yang bernama sama bukan? "Umm...ayah boleh aku meminjam kamar mandi?"

"Tentu saja. Pelayan, antarkan Jennie ke kamar mandi yang ada di kamar Taehyung." Pelayan datang dan mengangguk, meminta agar Jennie mengikuti langkahnya menuju lantai atas.

Unfall ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang