09 : Serangan

1.8K 257 37
                                    

Hargai karya author dengan cara menekan bintang and comment



— Unfall —

Brak!

Jennie tersentak ketika pintu kamar terbuka dengan kasar, saat Jennie menoleh kearah pintu disana dia melihat Taehyung berdiri dengan wajah paniknya. Jennie bisa melihat ketakutan luar biasa di bola mata pria itu yang memerah, tanpa sadar melangkah mundur karena takut. Jennie sangat terkejut karena dia baru saja selesai mandi dan Taehyung tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Ketika Jennie melihat Taehyung menghampirinya dengan langkah lebar dan wajah yang nampak menyeramkan. Gadis itu mundur memeluk tubuhnya.

"Ta-Taehyung!"

Jennie menjerit ketika pria itu tiba-tiba menarik tangannya dan mencium bibirnya dengan kesetanan seolah pria itu akan mati jika tidak segera menyesap bibirnya. Jennie meronta karena takut dengan sikap Taehyung yang seperti ini. Jennie terus memberontak ketika tangan Taehyung bergerak melepaskan handuk yang dia pakai dengan kasar. Dalam ciuman itu Jennie merasakan kegelisahan. Ada apa dengan Taehyung?

"Taehyung! Taehyung!! Berhenti! Ada apa dengan mu?!"

Pria itu seolah tuli dan malah mendorong Jennie hingga gadis itu terbaring diatas kasur, lalu mencium leher Jennie dengan membabi-buta. Jennie memekik ketika Taehyung menggigit kulit lehernya dengan keras dan menyesapnya dengan kuat. Ketika Jennie benar-benar sudah pasrah karena tenaganya yang terkuras tubuh Taehyung ambruk menindih tubuhnya yang sudah telanjang.

Napas mereka memburu memenuhi langit-langit kamar, Jennie mengerjapkan matanya ketika dia merasakan lehernya basah. Apa Taehyung menangis?

"Jangan pergi, kumohon." Jennie mengernyit tak mengerti.

"Apa maksud mu, aku tidak pergi kemanapun Taehyung. Aku disini." Pria itu mengeratkan pelukannya pada tubuh Jennie. Jennie tidak mengerti dengan maksud dari ucapan Taehyung, tetapi Jennie tidak langsung bertanya dan balas memeluk tubuh bergetar itu.

"Jangan tinggalkan aku. Jangan tinggalkan aku."

"Aku disini, tidak akan meninggalkan mu." Sesaat kamar dikelilingi keheningan sampai beberapa menit kemudian Taehyung sedikit mengangkat tubuhnya untuk melihat Jennie.

"Kenapa Tae? Kenapa tiba-tiba kau jadi seperti ini?"

Taehyung menatap Jennie dan tertegun mengingat kembali ucapan nyonya Kang, rahang Taehyung kemudian mengeras. Dia merasa bodoh karena termakan oleh ucapan wanita tua itu. Sialan! Wanita paruhbaya itu pasti akan merencanakan sesuatu karena dia sudah tau kelemahannya. Taehyung harus berhati-hati pada wanita ular itu, dia harus menjaga Jennie dengan sangat ketat. Bisa saja suatu ketika wanita itu mengatakan segalanya dan membuat seluruh rencana Taehyung untuk mendapatkan Jennie seutuhnya gagal.

"Taehyung, kau baik-baik saja?" Taehyung tersadar dan tersenyum seraya bangkit. Jennie segera menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjangnya.

"Ya."

"Tapi apa yang terjadi tadi? Kau terlihat panik?" Taehyung menyentuh pipi Jennie dan menggelengkan kepalanya.

"Lupakan saja, maaf sudah membuat mu takut. Apa aku menyakiti mu?" Jennie tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya. Taehyung meraih Jennie kedalam pelukannya dan mengecup keningnya meminta maaf. Jennie lalu mendongak menatap Taehyung.

"Hari ini aku ingin mengajakmu kesuatu tempat."

"Kemana?" Jennie terkekeh memainkan jakun pria itu dengan hidung mungilnya.

Unfall ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang