Bab 1

2.3K 90 3
                                    

Di rumah pak Anton

Seorang remaja laki - laki terbangun setelah mendengar alarm nya berbunyi. Menggeliat malas sambil mematikan handphone nya, namun ia terkejut melihat waktu sudah menunjukkan pukul 06.15. "Anj... Gua terlambat" sergahnya langsung nenuju kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi tanpa mandi karena ia sudah sangat terlambat (kebiasaan kebo nih). Selesai berpakaian ia segera mengemas barang yang akan dibawa. Dari tempat makan sang bunda melihat anaknya panik menuruni anak tangga. "Sayang hati-hati nanti kepleset, kenapa buru-buru sih?". Dengan nada kesal ia menjawab "bunda ga bangunin aku.. sekarang hari pertama aku ospek terlambat kan...". "Loh kok nyalahin bunda, kalau gitu sarapan dulu biar ada tenaga" kata bunda sembari melihat anaknya memakai sepatu. "Ck.. ga sempet bun, udah terlambat juga" ia menyahuti dengan nada yang di tinggikan. "Zikri... Kamu kok ngomongnya gitu sama bundanya, minta maaf dulu" sang kepala keluarga yang dari tadi sedang sarapan kesal melihat kelakuan anaknya. Namun Zikri tidak menghiraukan perkataan ayahnya dan langsung melenggang pergi tanpa berpamitan. (Ini karena udah terlambat atau anaknya agak kurang ajar nih... Jangan ditiru yaa). "Udahlah yah mungkin dia panik karena terlambat", sang istri menimpali. "Hah.. anak itu batu banget. Ngomong-ngomong kapan kita mau bahas masalah kemarin sama Zikri, bun?" Anton bertanya. Bunda tampak berpikir, "setelah dia selesai ospek aja yah, biar ga kepikiran". Ayah menanggapi dengan anggukan dan melanjutkan sarapannya.

Kampus A

Dengan kecepatan penuh dan banyak teriakan dari pengendara lain karena Zikri bawa motornya ugal-ugalan, akhirnya dia sampai di kampus barunya. Ia benar-benar sudah terlambat karena waktu sudah menunjukkan waktu 06.38, sedangkan ia harusnya sudah berkumpul dengan maba lain di jam 06.30. Segera ia memarkirkan motor kesayangannya. Namun naas sebelum sampai di tempat parkir, Zikri tidak sengaja menyerempet seseorang hingga dia terjatuh. Zikri segera menghampiri orang itu, "Maaf kak aku ga sengaja, ada yang luka ga?". Orang itu bangun "Punya mata ga lo? Kalau ga bisa bawa motor mending naik ojol sana. Beban banget" orang itu pergi meninggalkan Zikri. Dengan menahan tangis dan kesal ia berlari pergi ke lapangan tempat ospek sambil mengomel "kan udah bilang ga sengaja, udah minta maaf pula. Songong banget tu orang".
Sampai di lapangan ia melihat maba sudah berbaris sesuai kelompok. "Hei kamu yang baru dateng masuk kebarisan yang terlambat" salah satu kating meneriaki Zikri. Zikri berlari menuju barisan, setidaknya dia tidak terlambat sendiri.

Ospek dimulai dengan sambutan dari Rektor sekaligus pembukaan yang ditandai dengan pelepasan burung merpati. Selesai sambutan ospek dilanjutkan dengan pengenalan panitia, dimulai dengan pendamping kelompok dan akan diakhiri dengan ketua bem. Sumpah hari ini panasnya terik, Zikri sudah mulai lapar karena ia tidak sempat sarapan. Hampir 30 menit perkenalan, tinggal menunggu ketua bem yang entah kemana. "Hah... Panas banget, ini ketua bem isi ngilang segala. Gua kepanasan plus kelaparan kak..." Eluh Zikri dalam hati. "Mohon maaf yaa adik-adik ketua bem kita masih ada keperluan dengan wakil rektor, sebentar lagi kakaknya akan menyambut kalian" ucap salah satu seorang. "Nah ini dia ketua bem kita, beri tepukan yang meriah adik-adik" lanjutnya sang senior ketika melihat ketua bem nya datang. Semua bersorak, antara senang karena sudah datang atau kagum karena ketua bem kita tampan idola cewek cowok :). Berbeda dengan Zikri yang wajahnya berubah menjadi tegang.

"Hallo semua, maaf terlambat. Perkenalkan nama kakak Daffa Agatha semester 5 jurusan Ilmu Komunikasi. Selamat datang di Kampus A .......... ". Hanya itu yang didengar Zikri, sisanya entah bagaimana tidak bisa masuk ditelinganya. "Hei.. lo kenapa? Tanya salah satu maba cewek yang ada di samping Zikri. Ia tersadar dari lamunannya, "ga.. ga papa". "Yakin? Kalo ada apa bilang aja sama PK nya". Zikri hanya menganggukkan kepala. "Btw gua Nia jurusan management, nama lo siapa?". Zikri menengok ke arah Nia "gua Zikri anak DKV" Nia manggut sebagai jawaban. Setelah perkenalan singkat dari ketua bem, sekarang saatnya untuk sidak maba. Mereka akan dicek kelengkapan sekaligus akan memberi hukuman bagi yang terlambat. Waktu berjalan 30 menit, semua PK sudah selesai mengecek kelengkapan maba dan yang melanggar sudah dibariskan didepan. Untuk maba yang melanggar dihandle oleh panitia kedisiplinan sedangkan yang terlambat dihandle langsung oleh ketua bem dan keamanan.

Dalam kepemimpinan Daffa, Ospek tahun ini akan menerapkan hukuman yang bermanfaat untuk masyarakat dan lingkungan kampus. Maka dari itu untuk maba yang melanggar akan diberikan hukuman mengumpulkan sampah plastik di area kampus sebanyak 1 kresek per orang. Sedangkan untuk yang terlambat akan disuruh untuk membersihkan sekitar area kampus. Namun sebelum itu mereka akan ditanyai satu per satu alasan melakukan kesalahan. Daffa berjalan menuju barisan maba yang terlambat. Ia menanyai satu per satu maba dengan muka tegas (agak garang) setelahnya diberikan untuk pergi melakukan hukuman. Setelah menanyai beberapa maba, mata Daffa tertuju pada satu maba di belakang yang menundukkan kepala. Ia mendekati maba itu, "kenapa kamu terlambat?". "Telat bangun kak" sahutnya tanpa melihat Daffa. "Ga sopan bicara tanpa liat lawan bicara" kesal Daffa. Maba itu mendongakkan kepalanya, "oh ternyata si beban", Zikri mengernyitkan alisnya bingung. "Maksudnya apa yaa kak?. Daffa menyeringai "ternyata bodoh juga". "Kalau maksud lo karena kejadian tadi pagi gua udah minta maaf yaa.. sok banget sih jadi orang" Zikri tersulut. Panitia lain yang melihat dua orang itu mendekat "kenapa bang? Apa perlu gua yang handle?" Daffa menggeleng cepat "biar gua yang urus dia".

Zikri berada di UKS saat ini. Daffa memintanya untuk bertanggung jawab untuk kesalahannya tadi pagi. Ia mengobati tangan Daffa yang terluka. "Aduhh.. pelan-pelan gila" keluh Daffa. Zikri memutar matanya malas "idihh.. manja banget, gua udah baik nih mau tanggung jawab". Zikri sudah selesai mengobati Daffa, "habis ini gua harus ngapain?". "Ck.. yang sopan ngomong sama senior. Lo istirahat dulu lanjutin nanti hukumannya", seru Daffa meninggalkan Zikri. Ahh.. sumpah hari ini adalah hari tersial untuk Zikri. Terlambat, ketemu senior anj... (maaf, itu Zikri yang bilang), sekarang ga bawa uang. Zikri pengen lenyap seketika. Ia sangat lapar saat ini, tadi dia tidak sarapan. "Apa ini azab karena bentak bunda tadi?" Hiks Zikri ingin menangis saat ini. Ia pergi menuju lapangan ospek untuk mengambil tas miliknya yang ada sebotol air. Setidaknya dia bisa minum saat ini.

Suara pengumuman sudah terdengar, maba yang membuat kesalahan kembali untuk menjalani hukumamnya. Zikri mulai membersihkan area sekitar kampus sambil memegangi perutnya. Ia merasa mual juga kepalanya pusing. Jelas ini jam 1 siang, matahari masih diatas kepala. Siapapun pasti bisa merasakan sensasi panasnya. Hah.. dia ingin sekali pergi dari sini, setidaknya dia ingin duduk sebentar. Seniornya terus memaksanya bekerja (hiperbola sih) dipanas terik yang biasanya digunakan untuk rebahan olehnya saat liburan kemarin. Zikri merasakan perih dilambung, kepalanya semakin pusing. Ia terjatuh, orang-orang mengerubunginya, "benar-benar beban" kalimat terakhir sayup sayup ia dengar sebelum kehilangan kesadaran.

Happy reading :)

Jangan lupa vote biar bisa up lagi

Kalau ada kalimat yang aneh, bisa komen yaa :)
Berikan aku inspirasi gais

From ZeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang