Bab 13

1.1K 80 4
                                    

Vote dulu dongs maksa nih 😁

Happy reading 🤍
.
.

Di Perkemahan

Waktu menunjukkan 23.05, Zikri sudah tertidur di tenda Daffa. Sedangkan Daffa masih berbincang-bincang dengan panitia yang lain. 15 menit kemudian Daffa masuk ke tenda untuk beristirahat juga. Ia melihat Zikri yang sudah tertidur pulas lalu menyelimutinya.

"Kapan sih lo ga nyusahin gua" ujar Daffa sebelum ikut berbaring di samping Zikri.

Jam menunjukkan waktu subuh, dua insan ini juga masih tertidur hingga saat Zikri terbangun dia berteriak kaget...

"Aaaaahhhhh"

"Kenapa sih subuh-subuh teriak" kesal Daffa

"Kenapa lo meluk gue?" Tanya Zikri

"Elo yang meluk gua duluan semalem yaa..."

Flashback on

Daffa berbaring di samping Zikri, namun saat akan memejamkan mata ada tangan yang memeluknya. Daffa berusaha untuk menyingkirkan tangan itu namun malah semakin mengeratkan pelukannya lalu mendusel-duselkan kepalanya di dada Daffa. Karena sudah malam dan ia saat lelah, jadi Daffa membiarkanya. Berakhir dengan Zikri yang tidur di dada Daffa sambil memeluknya.

Flashback off

Zikri sebenarnya tidak percaya tapi karena kebiasaannya yang suka peluk guling kalau tidur mau tidak mau dia percaya cerita Daffa.

"Ga percaya lo sama cerita gua"? tanya Daffa yang melihat ekspresi Zikri.

"Iye percaya gua"

"Lagian kita juga udah sah, mau gua ngewe elu juga ga masalah" Daffa agak ngelantur mungkin karena masih subuh jadi nyawanya belum ada.

"Idihh najis gua ngewe sama lo" Zikri mengeluarkan ekspresi jijiknya.

"Terserah" Daffa melanjutnya tidurnya.

Zikri tidak bisa tidur lagi, dia hanya berbaring sambil menunggu matahari terbit. Di dalam penantiannya tiba-tiba ia kebelet pipis. Ingin pergi sendiri tapi diluar masih gelap. Kalau telpon Vano, pasti dia masih tidur. Tidak ada pilihan lain lagi...

"Daffaaaa" Zikri menggoyang-goyangkan badan Daffa.

"Kenapa lagi sih???" Sumpah Daffa kesal lagi enak tidur dibangunin.

"Gue kebelet pipis"

"Yaudah tinggal pipis kenapa bangunin gua?" Daffa hampir menutup mata lagi.

"Kaki gua kan sakit, tolong anterin donggg" mode manja Zikri on lagi.

Daffa sebenarnya malas tapi mau bagaimana lagi kasihan juga tunangannya ini.

"Yaudah ayok" Daffa membantu Zikri berdiri lalu membopongnya keluar.

Sakit di kaki cuma alasan Zikri, dia hanya takut gelap.

Mereka sudah sampai di toilet umum yang disediakan oleh tempat perkemahan itu.
Daffa tiba-tiba punya rencana licik, dia sembunyi di salah satu bilik kamar mandi setelah Zikri masuk ke dalam. Ia berniat mengerjai Zikri si penakut.

Setelah menyelesaikan urusannya, Zikri keluar dari bilik namun tidak menemukan Daffa.

"Daffa... Daffa... Jangan ngerjain gua deh" teriak Zikri.

"Daffa sumpah ga lucu.. gua bilang kakek yaa" tetap tidak ada pergerakan dari Daffa.

Zikri coba melangkah keluar kamar mandi dengan kakinya yang pincang. Masih berharap Daffa ada disekitar sana. Tidak melihat ada tanda-tanda Daffa disana Zikri pun berjongkok lalu terisak.

From ZeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang