Bab 18 (18+)

2.5K 96 14
                                    

Happy reading ❣️

Setelah mengatakan hal itu (bab 17) Daffa langsung melancarkan aksinya. Ia membuka baju lalu dilempar ke sembarang arah. Daffa kembali meraup bibir ranum Zikri sambil membuka kancing baju tidurnya. Tanpa melepaskan tautan bibirnya, Daffa membuka seluruh pakaian yang melekat ditubuh Zikri hingga akhirnya ia bisa melihat tubuh polos tunangannya itu.

"Jangan diliatin, maluu" ujar Zikri sambil menutupi badannya dengan selimut.

"Kenapa malu? Toh nanti gua bakalan liat semua milik gua" ucap Daffa sambil mulai meraba badan Zikri.

Daffa mulai menyesap leher jenjang Zikri meninggalkan jejak kepemilikan disana. Tidak cukup disitu ia turun menuju dada mulai menyusu seperti anak kecil.

"Mm... Daffaaahh gelih" rancau Zikri saat Daffa mulai menyesap nipplenya.

Daffa tidak membiarkan nipple satunya nganggur, ia memilin lalu menyesapnya bergantian.

"Hngg.. Daffa pelan-pelan" Zikri merasa nipple nya mulai kebas.

Daffa menurunkan lumatannya menuju paha dalam Zikri. Ia mengangkat sedikit kaki tunangannya itu lalu memulai aksinya.

"Hngg.. hngg.. Daffahh"

"Nn.. argh.. mm..." Zikri meremat seprei menyalurkan rasa yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Setelah puas menyesapi badan tunangannya, Daffa melihat hasil karya tersenyum puas. Kini ia menanggalkan seluruh pakaian bersiap untuk menuju ke intinya.

Daffa kembali mengukung Zikri, menatap dalam wajah sayu didepannya.

"Lo manis gua suka" ucap Daffa

Zikri bersemu mendengar hal ini, ia mencoba memalingkan wajah namun dihentikan oleh Daffa.

"Jangan pernah tunjukin ekspresi ini ke orang lain" pinta Daffa yang hanya diangguki oleh Zikri.

Kembali Daffa sesap bibir indah tunangannya tidak lupa tangannya meraba seluruh badan Zikri.

"Mn.. hngg.. mn.. eungh.." suara decapan dari dua bibir beradu.

Daffa mulai meraba bagian bawah Zikri.

"Sayang boleh gua mulai?" tanya Daffa.

"Takut sakittt.." keluh Zikri

"Tenang gua bakal pelan-pelan" Daffa meyakinkan.

Zikri membuka kakinya membiarkan Daffa melihat hole nya lebih jelas. Daffa mulai memasukkan satu jarinya ke hole Zikri.

"Eungh.. sakitt.." keluh Zikri

"Nanti juga enak sayang"

Daffa memulai memaju mundurkan jarinya. Zikri yang awalnya kesakitan dibuat merem melek oleh jari Daffa. Melihat ekspresi tunangannya, Daffa menambah jarinya lagi. Ia terus merojok hole Zikri dengan jari panjangnya. Zikri dibuat keenakan dengan jari Daffa sampai ia tak sadar sudah 3 jari masuk ke holenya. Ia meremat seprei dan bantal yang ada disamping.

"Daffahh.. pingin pipiss.." Daffa yang mengerti maksud Zikri langsung mencabut jarinya.

"Kenapa berhenti?" Zikri dibuat bingung dengan aksi Daffa.

"Ga segampang itu keluarnya sayang. Kita masuk ke intinya sekarang" smirk Daffa.

Zikri melihat ke arah adik Daffa dan yang ada dipikirannya sekarang 'bisa masuk atau enggak 😂'.

Daffa mengarahkan adik nya ke hole Zikri. Baru masuk sedikit Zikri sudah kesakitan.

"Aagghkk.. sakittt.. keluarin Daffa. Itu ga bakalan muat" Zikri mencoba mendorong Daffa.

From ZeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang