Bab 2

1.2K 90 7
                                    

Zikri membuka mata perlahan, hah.. dia sudah memasuki UKS 2 kali di hari pertama. Seseorang yang dari tadi disampingnya bertanya "Udah mendingan?" Zikri mengernyitkan alisnya bingung 'siapa orang didepannya ini?'. Seakan mengerti orang itu memperkenalkan diri, "gua Fanny sie kesehatan. Tadi lo pingsan di lapangan dan ini makan dulu terus minum obat" Zikri menerima roti dan susu itu.
"Lo punya masalah apa sama Daffa?" Fanny bertanya.
"Daffa?" Entahlah sepertinya nama itu tidak asing.
"Iya Daffa ketua bem, lo ada masalah sama dia?" lanjutnya.
"Gaada, cuma masalah kecil" sahut Zikri malas. Fanny menghela napas "huh.. gua bilangin yaa jangan cari masalah sama dia, dia orangnya baik tapi kalau ada yang senggol udahlah gatau dia jadi setan jenis apa". Zikri hanya diam mendengarkan.
"Lo istirahat dulu gua mau cek maba lain.. oh iya makanan tadi dari ketua bem.. dia juga beliin lo nasi padang.. noh di meja, jangan lupa nanti dimakan" Zikri sedikit kaget mendengarnya 'baik juga tu orang'.  Ia sudah meminum obat dan sekarang waktunya melanjutkan tidur siang :)

Pukul 4 sore ospek hari pertama sudah selesai dilakukan. Daffa dan panitia lain juga sudah akan pulang setelah melakukan evaluasi. Sebelum itu ia mengecek sekitar kampus memastikan tidak ada hal yang tertinggal. Tiba-tiba dia teringat sesuatu 'si beban masih di UKS'. Tadi Fanny minta dia untuk mengeceknya. Sampai di UKS dia lihat Zikri masih tertidur pulas. "Eh beban bangun" Daffa mencoba membangunkan Zikri.
"Apa sih masih ngantuk nih" jawab Zikri dengan mata terpejam.
"Ini udah sore.. lo mau tinggal sama setan disini". Mendengar itu Zikri langsung bangun. Daffa tersenyum "selain beban lo juga penakut". Zikri berpura-pura tuli dan pergi sambil menghentakkan kakinya.
"Ehh sampah makanan lo mau kemanain? Buang dulu" teriak Daffa. Zikri balik badan mengambil sampah lalu ngacir pergi. Mereka pulang ke rumah masing-masing.

"Yeah... akhirnya sampe rumah. Waktunya rebahan" girangnya.
"Udah pulang sayang.. gimana ospeknya?" Tanya sang bunda yang baru selesai menyiapkan makan malam.
"Tadi kena hukum terus aku pingsan :'(" Zikri mengadu.
"Ya tuhan anak bunda.. makanya jangan tidur kemaleman banyak kan akibatnya. Sekarang mandi dulu habis itu makan malam" serunya. Zikri ngacir ke kamarnya di lantai 2.
Sekitar setengah jam Zikri pun turun untuk makan bersama orang tuanya.
"Gimana ospek Zik?" Ayah bertanya
"Biasa aja yah, cuma tadi ada senior kurang ajar" jawabnya dengan perasaan kesal karena mengingat kejadian tadi siang.
"Kurang ajar gimana sih sayang?" sekarang bunda yang bertanya.
".... Itumah kamunya kurang hati-hati. Tapi dia baik loh" seru bunda setelah mendengar cerita Zikri.
"Lah kok bunda puji dia sihh... Makin ga semangat nih ospek" Zikri cemberut. Bagaimana mungkin bundanya memuji orang lain yang ia tidak suka di depan wajahnya.
"Emang kamu ga punya cewek untuk nyrmangatin?" Pak Anton bertanya
"Ga suka cewek" jawab Zikri pelan
"Gimana?" Bunda memastikan, ia takut salah dengar.
"Ga papa bun, lupain" Zikri pergi setelah menyelesaikan makannya.

Ayah dan bunda saling tatap "ayah denger kan tadi?"
"Iyaa bun, berarti misi kita makin mudah. Tinggal bunda dekati pelan-pelan"
Bunda berpikir sejenak "tapi belum tentu dia mau yah.. kita juga belum tau orangnya"
"Makanya bunda ajak Zikri bicara kasi dia pengertian... Ayah akan tanya kakek Martha untuk kelanjutannya" bunda hanya mengangguk mendengar jawaban ayah.

Sedangkan di rumah kakek Martha...

"Kamu sampai kapan mau tinggal disini? Ia bertanya kepada cucunya
"Kakek ga suka aku tinggal disini? Ia berhenti melakukan pekerjaan dan mendekati kakek. "Kakek kenapa terus bertanya begitu? Kakek muak liat muka aku?"
Sambil menghela napas ia menjawab pertanyaan cucunya "Daffa, kakek bukannya ga suka kamu disini... Kakek tau kamu disini karena kakek sakit. Sekarang kakek sudah sembuh, kamu bisa pulang. Ia melihat cucunya kembali ke tempat semula.
"Aku masih suka disini ga berisik.. lagian kampus Daffa lebih deket dari sini".

Lama terdiam kakek mulai bicara lagi
"...kakek mau bicara penting"
"Jangan sekarang kek tugasku banyak sekali" dia bicara sambil fokus ke laptopnya.

"Lalu kapan??"

"... Setelah acara ospek selesai"

Pembicaraan selesai sampai disitu. Daffa sudah tinggal dirumah kakeknya selama 1 bulan. Ketika mendengar kakek Martha sakit, ia berinisiatif untuk merawat dengan bantuan perawat. Entahlah dia merasa bahwa kakeknya sakit bukan karena penyakit medis. Bayangkan saja kakek terus terusan sakit sembuh sakit lagi selama 1 bulan ini. Ia akan mencari tau penyebabnya setelah acara ospek berakhir.

Ting... Satu pesan masuk

"Ahh.. boti sialan ini lagi"

Happy reading

Chapter kali ini pendek, tapi kalau ada vote chapter berikutnya akan lebih dari 1000 kata.

Jangan lupa vote gais :) maksa nih

From ZeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang