Bab 12

1.2K 97 15
                                    

Happy Reading 🤍

Seluruh rombongan bus telah sampai di tempat tujuan dengan selamat. Sekarang saatnya untuk setiap kelompok membangun tenda mereka masing-masing. Setiap kelompok akan membangun dua tenda, satu untuk perempuan, satu lagi untuk laki-laki. Maksudnya untuk menghindari perbuatan yang iya-iya gess.

Setelah semua tenda berdiri, sekarang waktunya untuk makan siang karena waktu sudah menunjukkan pukul 13.07. Untuk makan siang disiapkan oleh panitia, namun nanti untuk makan malam akan dimasak oleh maba yang sudah ditunjuk oleh masing-masing ketua tim. Lalu ada juga maba yang mempersiapkan keperluan timnya. Jadinya tidak semua maba ikut outbond.

Para maba akan diberikan waktu istirahat sebelum melanjutkan kegiatan berikutnya yaitu outbond yang akan dimulai pukul 15.00. Waktu istirahat digunakan oleh beberapa maba mempersiapkan diri untuk outbond nanti. Beda dengan Zikri yang sedang rebahan di tenda, tadinya mau ngobrol sama anggota kelompoknya tapi malah diliatin sama Daffa, alhasil tidak jadi karena ga nyaman.

Waktu sudah hampir menunjukkan pukul 3 sore. Maba berkumpul untuk mendengarkan arahan sekali lagi sebelum memulai acara outbond. Setelah semuanya siap, setiap anggota diberangkat sesuai dengan nomor undi yang didapat. Dari 20 tim, tim Zikri mendapat undian nomor 17. Akan diberikan jeda 5 menit perkelompok dalam keberangkatan. Mereka memiliki misi untuk menemukan barang sesuai dengan petunjuk panitia. Masing-masing tim diberikan peta dan kompas yang dibawa oleh ketua tim.

Kelompok 1 sudah berangkat. 5 menit kelompok 2 juga berangkat, begitupun selanjutnya sampai giliran tim Vano. Mereka memulai perjalanan dengan misi awal menemukan bendera merah bertuliskan 'Kampus A'. Dengan kesigapan dari anggota tim Vano, kurang dari 5 menit mereka sudah menemukan bendera itu. Selanjutnya mereka harus menemukan kain bertuliskan 'BEM'. Dalam misi kedua ini mereka harus melewati jembatan jaring yang diawasi oleh beberapa panitia. Bagi yang gagal melewati, akan diberikan hukuman berupa minum ramuan yang sudah ditentukan oleh panitia. Di rintangan ini hanya beberapa maba yang mendapat hukuman, Zikri dan Vano aman.

Mereka melanjutkan ke misi berikutnya. Hari sudah mulai gelap. Tim Vano masih berusaha menyelesaikan misi ke 3 yaitu menemukan kotak misterius yang akan mereka serahkan ke panitia sebagai tanda bahwa mereka telah menyelesaikan seluruh misi. Para wanita di tim Vano mendekat ke arah laki-laki karena suasana yang mulai menyeramkan.

Di tengah perjalanan, Zikri melihat benda terbang bercahaya. Ia lengah, Zikri malah diam mengamati sedangkan temannya yang lain cepat-cepat melanjutkan perjalanan karena hari sudah akan malam. Setelah didekati ternyata itu adalah kunang-kunang yang bergerombol. Selesai dengan rasa penasarannya, Zikri balik badan dan melihat sudah tidak ada temannya lagi. Zikri panik, ia tidak mengingat sama sekali arah peta tadi. Ia mencoba menerka-nerka jalan yang mungkin dilalui oleh teman-temannya. Setelah sekitar 10 menit berjalan, Zikri pikir dia malah jalan makin jauh ke tengah hutan. Dia ketakutan, apalagi setelah mendengar suara dari balik semak-semak. Ia berlari tanpa tujuan, dia hanya ingin menjauh dari suara itu. Namun karena hari mulai gelap, Zikri tidak sengaja tersandung batu lalu terjatuh.

Sedangkan tim Vano sudah sampai di tempat perkemahan karena sudah menemukan kotak misterius. Setelah kotak diserahkan, tim Vano diminta untuk berbaris dan menghitung jumlah kelompok. Vano kaget karena jumlah kelompoknya hanya 14 yang harusnya 15 orang. Tiba-tiba dia tersadar, temannya Zikri tidak ada dalam hitungan. Ia segera melapor ke panitia.

"Kak, maaf... Teman saya ada yang tertinggal"
"Siapa?" Tanya salah satu panitia
"Zikri kak" jawwb Vano gugup

Panitia itu segera memberitahu ketua panitia dan ketua BEM tentang masalah ini.

Daffa dan Danu segera menghampiri kelompok Vano.

"Ada yang bisa jelaskan kenapa temannya bisa sampai tertinggal?" Danu bertanya.
Sebagai ketua tim, Vano angkat suara.
"Tadi saat di misi kedua kami masih lihat Zikri kak, kemungkinan saat akan misi ketiga Zikri memisahkan diri" jawab Vano dengan suara bergetar karena ditatap oleh Daffa.
"Lalu?"
"Karena tadi mulai petang, para cewek ketakutan, jadi kami cepat-cepat melanjutkan perjalanan tanpa melihat kebelakang lagi. Maaf kak :("

From ZeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang