Bab 4

1.1K 92 4
                                    

Vote dulu gais, aku maksa nih 😁

Setelah kejadian itu, tidak ada lagi masalah yang terjadi sampai hari terakhir ospek. Mahasiswa baru hanya menunggu jadwal untuk melakukan PERSAMI sebagai tanda diterima dan sah menjadi mahasiswa di kampus A. Zikri hanya rebahan dikasurnya karena perkuliahan baru akan dimulai minggu depan. Ia berencana akan membeli peralatan untuk kuliah bersama teman barunya Vano, Yuda dan Nia.

                                      Group Chat

Nia 👧🏽
'jadi hangout gais?'

Vano 🙎🏻‍♂️
'gegayaan hangout,
cuma beli perlengkapan
ngampus'

                                                                                     You
                                                            'jadi.. jam 10 kan?'

Vano 🙎🏻‍♂️
'iyaa.. @Yuda🙎🏽 jadi ikut ga?'

Yuda🙎🏽
'jadi dong.. jemput gua @Vano🙎🏻‍♂️'

Nia👧🏽
'idih manja bgt dah lo @Yuda🙎🏽'

Yuda🙎🏽
'@Nia👧🏽 iri... bilang karyawan
Orang si Vano nya aja mau,
yakan? @Vano🙎🏻‍♂️

Vano🙎🏻‍♂️
'Iyee..
yaudah see ya gais'
                                                                                    You
                                                                               'see you'
Nia👧🏽
'see u'

Waktu menunjukkan pukul 9 pagi, Zikri turun ke bawah untuk sarapan setelah selesai bersiap.

"Tumben udah rapi.. mau kemana? Tanya bunda yang melihat anaknya pagi-pagi udah seger biasanya masih ngebo.
"Mau pergi sama temen" serunya sambil mengambil sarapan.
"Temen yang mana? Temen kampus?"
"Yaa menurut bunda aku punya temen pas SMA?"
Iyaa dia tidak punya teman lebih tepatnya Zikri tidak mau karena ia pernah dibully. Kalau hanya teman untuk kerja kelompok sih ada tapi untuk hangout dia lebih baik sendiri.
"Udah ya bunda, yah aku mau pergi takut ditunggu yang lain" mereka hanya mengangguk sambil melihat kepergian putranya.

"Setidaknya dia sekarang punya teman bun" ujar ayah yang melihat istrinya murung.

"Ngomong-ngomong kapan kamu bakalan ngomong sama Zikri? Dia sudah selesai ospek" Pak Anton tiba-tiba teringat dengan misinya
"Nanti malem deh yah.. biar enak ngomongnya" sebenarnya bunda cuma ingin menyiapkan diri untuk bicara dengan putranya. Ia takut salah omong.
~~~

Zikri dan teman temannya sudah sampai di salah satu mall. Mereka langsung menuju toko buku + ATK. Zikri dan Vano hanya membeli barang untuk keperluan kampus. Tidak seperti Nia dan Yuda yang melipir ke tempat buku. Entah buku apa yang mereka cari, dari tadi belum ketemu.
"Kalian nyari apa sih??" Zikri capek menunggu mereka.
"Cari novek Zik, katanya disini ada" seru Nia sambil mencari-cari novel incarannya.
"Kenapa ga tanya petugasnya daripada capek nyarinya" Vano menyarankan
"Malu ihh" perkataan Yuda membuat Zikri dan Vano bingung"
"Emang kalian nyari novel apa sih sampe malu sama petugasnya?" Zikri penasaran
"Emm.. itu.. hehe novel bl?" Sahut Nia ragu
"Boys love maksudnya?" Yuda membekap mulut Vano. Dia terlalu keras ngomongnya.
"Nah nah ini ketemu yeahh.." Nia seneng banget sampai jingkrak jingkrak.
"Cuma ada satu?" Yuda juga pengen novel itu.
Nia mengangguk " nanti kita gantian aja bacanya" Yuda setuju daripada tidak kebagian kan yaa.

Akhirnya mereka selesai membeli perlengkapan kampus dan memutuskan untuk membeli es krim. Ini Zikri yang mau sih. Mereka tiba di kedai es krim lalu dengan cepat memesan "kak mau es krim coklat 2, strawberry 2 sama vanila 1 yaa" pesannya lebih karena Zikri mau coklat dan strawberry. Setelah menunggu sekitar 5 menit, pesanan mereka datang.
"Kok pesanan nya lebih?" Vano bingung
"Gua pesen coklat sama strawberry hehe" sahutnya sambil nyengir.
"Sakit gigi baru tau rasa lo" entah kenapa Nia sensi banget (cuma perasaan Zikri gais)
"Dih biarin.." Zikri memang batu

Nia melihat sekeliling dan menemukan 1 sosok yang ia tau. "Ehh.. bukannya itu kak Daffa yaa??"
"Mana?? Eh iya sama gangnya lagi makan" itu Yuda juga excited liat Daffa.
"Duhh ganteng banget sih kak Daffa.. jadi suka"
"Biasa aja perasaan" Zikri agak gedek denger Nia muji Daffa.
"Dihh.. emang dia ganteng Zikrii.. Gua mengakui itu" Vano ikut nimbrung.
"Gua membayangkan kak Daffa sama Zikri pacaran.. akh kayaknya cocok deh" Nia mengkhayal sambil senyum senyum.
"Idih idih najis gua sama bentukan begitu" Zikri merinding membayangkan ia dan Daffa pacaran.
"Ada-ada aja sih lo Nia, masa Zikri pacaran cowok" Vano nimbrung lagi
"Gua emang suka cowok tapi ga modelan Daffa" Zikri menutup mulutnya setelah keceplosan.

"APAAA..." teriak Nia dan Yuda bersamaan. Mereka terlihat terkejut setelah mendengar penuturan dari Zikri.

"Lo gay Zik?" Vano bertanya tidak percaya
"Iyaaa... Walaupun belum pernah pacaran, gua yakin gua ga normal karena gua ga pernah berdebar deket cewek tapi sebaliknya gua pernah berbunga-bunga deket cowok. Kalau kalian mau jauhin gua, gapapa kok gua udah siap" ucap Zikri lesu.

Mereka hening untuk beberapa saat. Zikri sudah siap untuk tidak punya teman lagi.
"Kekekekek..." Zikri menengok ke arah Nia. Yuda pun ikut tertawa.
"Wahhh... Akhirnya kita bisa ngehalu bareng Yud. Mangsanya udah ada di depan mata" ujar Nia kesenengan.
"Fix gua haluin Zikri sama kak Daffa" Yuda girang banget
"Apa apaan sih kalian, ngehalu yang engga engga" Vano berujar melihat tingkah 2 manusia didepannya ini.
"Dih sewot aja lo Van, kita cuma ngehalu ga jodohin.. tapi kalo mau berjodoh juga gapapa" Nia semakin menjadi-jadi.
"Kalian ga papa sama orientasi gua?" Zikri memastikan, ia takut salah pengertian.
"Gua mah open minded Zik, temen SMA gua juga ada yang lesbian" ujar Vano
"Santai Zik.. kita ini fujo sama fudan, tau lo kayak gitu kita mah seneng" Nia meyakinkan.
"Thanks kalo gitu. Tapi ga usah haluin gua sama Daffa deh, ga sudi gua".
"Jangan ngomong gitu Zik, takutnya beneran jodoh" goda Yuda sambil cekikikan bersama Nia.
"Bodo amat" Zikri udah males ngomong dengan mereka berdua. Vano hanya geleng-geleng kepala.

Tapi Zikri bersyukur temannya kali ini bisa menerima orientasinya. Setidaknya dia ada tempat berbagi untuk saat ini. Dia tidak mau mengingat masa SMA nya dulu. Terlalu memuakkan, tidak ada yang menyenangkan seperti kata orang-orang. Semua sendiri, bahkan bercerita pun dengan diri sendiri. Bukannya tidak mau berbagi, tapi mereka bukan orang yang tepat untuknya.

~~~~~

Zikri pulang dengan perasaan senang, sebelum...

"Bunda mau jodohin kamu"

"APAAAA..."

.
.
.
.
.
.

Hi gais....
Thank u yang udah baca cerita amatir ini

Aku mau minta saran dong.....

Zikri falls first or Daffa falls first????

Di komen yaa...

See ya di bab selanjutnya ❣️❣️

From ZeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang