Bab 14

1.3K 92 28
                                    

hallo my fellow friends
Daripada ovt mending baca cerita amatir ini 😁

Happy Reading ❣️
.
.
.

Di kampus

....Vano bisa loh nganterin" ujar Nia.

Zikri tidak menjawab temannya, ia malah fokus mendengar interaksi dua manusia di depannya. Wajah Zikri sulit diartikan, dia tiba-tiba pergi meninggalkan temannya.

"Zik.. mau kemana?" Ujar Yuda tapi tidak direspon oleh Zikri.

Saat sampai di belakang dua orang yang sedang berbincang itu, Zikri menarik baju tunangannya.

"GAK... kak Daffa harus pulang bareng gua" sontak ucapan Zikri membuat dua orang itu bingung.

"Ihh.. siapa lo berani maksa kak Daffa biar pulang bareng lo?" Si Angel nyolot.

"Gua itu tu..." Zikri menjeda bicaranya yang membuat Daffa melotot.

"Gua itu tugasnya balas budi sama kak Daffa soalnya kemarin udah tolongin gua makanya hari ini gua mau traktir dia makan" untung Zikri bisa mengelak.

"Emang bener kak?" Tanya Angel.

"Iyaa bener. Tadi dia mau traktir gua makanan mahal, iya kan?" Daffa mengangkat alisnya menghadap ke Zikri.

"Eh iya iya.." jawab Zikri terpaksa.

Teman-teman Zikri ikut nimbrung ke arah mereka.

"Zik beneran pulang sama kak Daffa?" Nia berbisik di telinga Zikri.

"Iya kan lo udah denger tadi" ujar Zikri.

Teman-temannya tidak mau meributkan hal itu, jadi mereka meninggalkan Daffa dan Zikri berdua begitupun dengan Angel.

"Jadi lo mau traktir gua dimana?" Goda Daffa.

"Ihh.. gua cuma asal ngomong tadi" Zikri tidak mungkin sungguh-sungguh mau mentraktir Daffa. Uang dari orang tuanya sekarang semua ada di Daffa, dia cuma punya sedikit tabungan sisa uang saku dulu.

"Padahal gua anggepnya serius" Daffa semakin menggoda Zikri.
"Tau gitu gua iyain aja ajakan Angel".

"JANGANNN.." Entah kenapa memikirkan Daffa bonceng orang lain ia jadi tidak suka.

"Sebagai gantinya gua yang ambil semua kerjaan rumah selama seminggu deh, gimana?" Usul Zikri.

"Deal, kalo itu gua setuju banget" Daffa terlihat bahagia. Lumayan 1 minggu free hehe.

"Yaudah ayok pulang sayang gua udah capek banget ini plus kaki gua udah nyut-nyutan" sedari tadi Zikri menahan sakit di kakinya akibat dipaksa jalan cepat untuk menggagalkan rencana si Angel.

Daffa nurut kata Zikri, ia segera mengambil motornya lalu membonceng Zikri kembali ke rumah.
.
.

Sampai rumah, Zikri baru ingat kamarnya ada di lantai dua. Huh... Ini bukannya sembuh malah tambah parah kalau diajak naik turun tangga tiap hari.

Daffa yang melihat Zikri diam bertanya..

"Kenapa diem?"

"Noh liat kamar gua diatas sedangkan kaki gua lagi sakit.. kalo diajak naik turun tangga bukannya sembuh malah makin parah yang ada."

"Kalo gitu lo tidur kamar samping dapur aja gimana? Deket juga sama ruang laundry jadi mgebabu lo selama seminggu lebih enak" kurang ajar ya si Daffa.

"Ck.. yaudah deh daripada makin parah.. sekarang bantuin gua ke atas dong ambil perlengkapan"

"Adehh bener-bener nyusahin lo yaa"

"Oh jadi gamau nih?"

"Ayok tuan putri saya antar ke atas 😌" gaya Daffa ala-ala pengawal yang dibalas tatapan sinis Zikri.

From ZeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang