Bab 11

1.2K 90 15
                                    

Hi gais aku up lagi..
Jangan sedih sedih karena dafzik ga jadi ke Thailand yaa yang penting mereka pulang dengan selamat.

Mending baca cerita aku :) Happy reading ❣️
.
.
.

Di Kampus A

Seluruh maba sudah diberikan informasi di grup chat bahwa hari sabtu minggu ini akan diadakan PERSAMI. Hari ini jumat, mereka diminta untuk berkumpul mendengarkan pengarahan dari BEM untuk acara besok. Seluruh mahasiswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok. Di tempat perkemahan nanti akan dilakukan berbagai aktivitas, salah satunya Outbond. Untuk itu kelompok mahasiswa akan dari berbagai fakultas lalu digabungkan menjadi satu grup.

"Selamat pagi adik-adik, hari ini kita berkumpul untuk mendengarkan arahan dari Ketua Panitia kita, Kak Jerry untuk pelaksanaan acara besok. Mohon untuk diperhatikan dan nanti silahkan bertanya jika ada yang belum dipahami" salah satu panitia membuka pembicaraan.

"Halo adik-adik, perkenalkan kakak bernama Jerry dan pada kesempatan ini kakak dipercaya menjadi ketua panitia PERSAMI untuk tahun ini. Langsung saja untuk acara besok kalian akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai fakultas. Ini bermaksud agar kalian bisa lebih mengenal warga kampus serta memperluas pertemanan. Dalam acara besok akan ada Outbond yang dimana akan diperlukan kerjasama tim untuk memecahkan masalah. Outbond besok akan dilakukan di alam bebas, maka dari itu mohon untuk adik-adik berhati-hati dalam berjalan besok...........
.
.
.
.
..........besok kita akan berangkat menuju tempat perkemahan pukul 8 pagi. Maka dari itu, diharapkan adik-adik sudah betkumpul di kampus pukul 7.30 pagi. Jika kalian terlambat, maka dianggap tidak mengikuti kegiatan dan otomatis tidak lulus ospek. Bisa dipahami?"

"Bisa kak" jawab maba serentak.

Sebelum pulang Zikri dan temannya janjian untuk belanja keperluan acara besok sekalian cari makan siang.
Dan disinilah mereka sekarang disalah satu cafe dekat kampus.

"Besok gimana yaa? Takut gua isi outbond segala" Nia memulai obrolan.
"Emang kenapa dah?" tanya Yuda.
"Gua orangnya lola cong, takutnya gua malah jadi beban kelompok" serius Nia takut tim satu kelompoknya nanti ga suka sama dia.
"Yaelah tinggal ikutin temen lo yang tanggap, lo nya juga jangan menye-menye ga jelas. Kalo udah merasa diri lola, liat situasi atau ga pegang temen lo nanti" Vano memberikan wejangan.
"Ck iye iye.. Vano ga asik" Vano memutar bola matanya mendengar jawaban Nia.

Mereka bertiga asik adu argumen, Zikri malah melamun dan Yuda menyadari itu.

"Kenapa zik? Kok bengong?"
"Besok outbond nya sampe ga malem yaa?"
"Gatau, di jadwal sih harusnya sore udah kelar. Emang kenapa" tanya Yuda
"Ga papa"
"Lo takut gelap yaa wkwk" tanya Nia sambil mengejek. Zikri tidak menjawab.
"Emang iya Zik? Tapi lo kan udah sama Vano jadi aman. Gelendotan aja sama dia kalau takut" usul Yuda.
"Monyet kali gelendotan.... Tenang Zik kan ada gua, asal lo nya aja jangan jauh-jauh. Kita berbanyak, sebagai ketua tim gua ga bisa cuma merhatiin lo doang" Vano memberikan pengertian ke Zikri.
"Nah bener tu kata si Vano. Kalau ga Vano, orang lain di tim kalian ajak ngobrol Zik. Pokoknya biar serasa rame aja" Nia menambahkan.
"Heem" Zikri hanya menjawab dengan anggukan.

Setelah dari cafe, mereka pulang ke rumah masing-masing untuk mempersiapkan keperluan besok.
.
.
.

*Dikediaman Daffa&Zikri*

Zikri sedang mempersiapkan keperluannya untuk besok. Sampai dia lupa tugasnya untuk masak makan malam. Daffa pulang setelah mempersiapkan acara besok dengan panitia lain. Ia melempar tas dan jaketnya ke sofa.

"Zikri lo belum masak?" Daffa melihat meja makan dan dapur yang kosong tanpa makanan.

Zikri datang dari kamarnya.

"Belum, gua masih siapin keperluan besok. Mau dimasakin apa?" Zikri pergi ke dapur.

"Gausah... Udah keburu laper gua" Daffa bicara dengan nada kesal dan mengambil lagi jaketnya yang tadi dilempar lalu pergi dengan motornya.

Zikri terdiam, kenapa dia salah lagi? Padahal hanya telat bukannya tidak bertanggung jawab. Padahal Zikri juga lapar tapi gara-gara sikap Daffa tadi, hilang sudah nafsu makanannya. Ia memutuskan untuk pergi ke kamarnya tidur karena besok harus bangun pagi.
.
.
.
*Pagi hari*

Kring... Kring....

Suara alarm terus berbunyi tapi si pemilik hp belum juga terbangun.

Kring.... Kring....

Alarm selanjutnya berbunyi dan barulah si pemilik hp mematikan alarm sambil melihat jam yang sayangnya sudah menunjukkan pukul 7 pagi dan dipastikan Zikri akan terlambat untuk acara hari ini. Ia langsung menuju kamar mandi dan bersiap-siap.

Ketika turun dari kamar, ia melihat Daffa yang sedang sarapan. Tadinya Zikri mau minum susu tapi karena melihat sosok Daffa di dapur ia mengurungkan niatnya. Ia masih kesal karena kejadian kemarin malam. Zikri langsung pergi karena ojek pesanannya sudah datang.

Ditengah perjalanan motor bang ojeknya malah mogok. Memang sial nasibnya hari ini pikir Zikri. Saat akan memesan ojol lain malah tidak ada yang tersedia. Mau jalan kaki tapi masih jauh :(

Sudahlah Zikri pasrah saja, kalaupun tidak lulus ospek ya mau bagaimana. Lelah menunggu ojol, Zikri memutuskan untuk duduk dipinggir jalan, siapa tau ada ojek pangkalan yang lewat. Baru saja akan berdiri, sebuah sepeda motor berhenti didepannya.

"Naik" satu kata yang keluar dari orang diatas motor itu.
Zikri sebenarnya tidak mau tapi daripada tidak lulus ospek kan yaa.

Sedangkan di kampus teman-teman Zikri terutama Vano sedang panik karena Zikri belum datang sedangkan waktu kumpul sudah lewat. Vano sebagai ketua tim akan disalahkan jika salah satu temannya tidak datang tanpa alasan.

Sampai sebuah motor datang dengan dengan mengajak 1 boncengan yaitu Zikri.

"Kak Daffa?" Vano bicara didalam hati.

Zikri berlari kebarisan timnya.

"Kok lo bisa bareng kak Daffa?" tanya Vano bisik-bisik.
"Tadi ketemu di jalan, ojol yang gua tumpangin mogok" jawab Zikri yang tidak sepenuhnya jujur juga 😁
"Beruntung banget ketemu kak Daffa kalau ga udah pasti ga lulus ospek sih" Vano menakuti Zikri.
.
.
Panitia sudah selesai memberikan pengarahan kepada para maba. Sekarang mereka akan menuju bus masing-masing yang didampingi oleh  panitia yang sudah dibagi disemua tim.

Sebelum masuk kedalam bus, Zikri kebelet jadi dia mau ke toilet dulu.

"Van.. gua kebelet, tungguin gua dong" Vano mengangguk saja.

Setelah dari toilet, Zikri dan Vano segera pergi ke bus karena maba yang lain sudah disana. Saat memasuki bus, Vano melihat hanya ada dua kursi kosong, di samping kak Danu dan disamping kak Daffa. Vano memilih duduk disamping Danu karena ia merasa sungkan kalau duduk disamping Daffa. Dan mau tidak mau Zikrilah yang duduk disamping Daffa. Zikri sebenarnya malas kalau harus duduk disamping jendela apalagi disampingnya adalag Daffa. Tapi karena sudah tidak ada tempat lain, yasudahlah.

Perjalanan dimulai, semua orang masih tenang.
Ditengah perjalanan, Daffa mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Ia menyodorkan roti dan susu ke Zikri. Zikri hanya menengok tanpa bicara seolah bertanya maksud Daffa.

"Ini ambil.. lo belum sarapan kan? Kemarin juga ga makan" entah Daffa kerasukan apa
"Makasi" Zikri mengambil roti dan susu lalu langsung memakannya. Jujur dia memang sangat lapar dan untung pasangannya baik hari ini.

Perjalanan masih lumayan jauh. Orang-orang sudah mengantuk begitupun dengan Zikri. Saking mengantuknya dia tidak sadar membentur-benturkan kepalanya ke jendela. Daffa yang melihatnya berinisiatif meminjamkan bahunya untuk menjadi senderan Zikri. Tak begitu lama, Daffa pun ikut terlelap lalu tanpa disadari ia menyenderkan kepalanya diatas kepala Zikri (ngerti kan ya posisinya gimana).
Danu yang saat itu akan ke toilet, tidak mau melewatkan momen ini lalu mengabadikan mereka berdua di ponselnya.
.
.
.
.

"KENAPA BISA SAMPAI GINI HA..?? teriak nya frustasi

TBC.

Jangan lupa vote dan komen

See yaa next chapter 💕

From ZeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang