16. Pengadilan Suci

22.4K 2.8K 111
                                    

2 hari kemudian....

Seperti yang dijadwalkan, pengadilan suci diselenggarakan. Kyree dibawa ke balai utama tempat para saksi dan korban berkumpul. Mereka akan menyaksikan peradilan yang seadil-adilnya, keadilan berdasarkan timbangan keadilan dari sang dewa Regis itu sendiri.

Sheri datang lebih awal. Dia berada di pihak korban dimana ia berencana untuk membela Kyree. Meski tindakannya tidak bisa dibenarkan, bagi Sheri, ia juga merasa ambil andil tentang tindakan bar-bar yang dilakukan Kyree. Dia juga harus bertanggung jawab tentang semua sifat buruk Duke Ante tersebut.

Mengingat sekarang dia memiliki 'tanda' di tubuhnya, Sheri memakai pakaian pakaian yang sangat tertutup. Teringat eskpresi wajah muram Alaric melihat tanda Kyree di lehernya, Sheri jadi tidak enak hati. Dia sudah mencoba meminta tolong kepada beberapa pendeta untuk menghilangkan bekas gigitan 'anjing' di lehernya namun tak satupun mampu.

Bahkan kemampuan Alaric hanya bisa bisa menyamarkan bekasnya, tak sampai benar-benar menghilangkan.

Kyree memang agak lain (⁠ー⁠_⁠ー⁠゛⁠)

Didatangkan lah keluarga dari pihak dua ksatria suci di kubu pemberat, dan Kyree berada di tengah sebagai pelaku utama. Wajahnya tak berubah. Ia juga tidak diborgol, tubuhnya tegap mantab, seakan sudah siap untuk hari ini.

Dan di depan altar timbangan keadilan, mantan Pendeta Agung terdahulu, Yash, mendapat peran sebagai pengadil. Dia akan memimpin pengadilan suci ini.

"Meski kau kebal hukum dunia, kau takkan bisa lari dari hukum dewa!" ibu dari salah satu kstaria suci tersebut meratap dengan tangisan. Ia mengamuk dengan berlinang air mata.
"Aku membencimu! Kau monster pembunuh!"

"Mohon tenang, pengadilan akan segera dimulai," ucap Yash sebagai penengah. Dia harus mengkondisikan suasana agar tidak terjadi keributan

Sheri menatap Kyree yang masih tegap tak bergeming di sana. Dia seolah-olah bukan lagi Kyree yang merengek memintanya untuk tidak pergi. Sekarang dia adalah Duke of Ante, sang pahlawan perang, dan penjahat yang melanggar aturan kuil Sanctuary.

Halaman luas membentuk batas lingkaran, tempat timbangan keadilan, dibelakangnya terdapat kursi Pendeta Agung, dan yang berdiri di tengah-tengah adalah sang pengadil. Kemudian untuk tempat yang diadili berada di depan sang pengadil. Tiga lingkaran pembatas keadilan. Lingkaran tengah adalah pelaku, lingkaran kanan yaitu korban, dan lingkaran kiri adalah pembela. Baik pembela dari pihak korban maupun pelaku. Kemudian tempat sekeliling lingkaran altar adalah tempat para saksi.

Alaric datang. Dia disambut dengan hormat oleh semua orang, kecuali Kyree tentu saja. Dia duduk di tempatnya.
"Mari kita mulai sidangnya."

Yash lantas mulai merapalkan doa sebagai pembukaan. Dia kemudian membacakan aturan dalam pengadilan suci. Setelah semua paham, ketiga pihak diharuskan meneteskan darah mereka pada cawan berisikan air suci.

Barang siapa yang membual dan tidak mengatakan kebenaran, semoga dewa menghukumnya dengan berat.

Dimulailah pengadilan suci tersebut.

"Pada malam Arya, tepatnya bulan purnama ke 5, dua orang ksatria suci, Williton Ashley dan Frendy Ghan, melakukan tindak asusila kepada korban, Sheriana Sirius di kolam pemandian kuil Sanctuary. Lantas sang pelaku, Duke Kyree Maximilian memenggal kedua kstaria suci tersebut di dalam aula utama kuil tepatnya dibawah kaki Dewa Regis. Apa itu benar?"

"Benar," jawab Sheri.

Kyree hanya menganggukkan kepalanya.

"Dari pihak korban, bisa dikatakan apa yang sebenarnya terjadi? Semoga dewa memberimu keadilan tertinggi atas kejujuran mu."

Calamity's Obsession ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang