WARNING! KONTEN DEWASA
Thanks for 90k views
Road to 100k🎉
.
.
.Menyambut ciuman itu, Kyree menerimanya dengan ganas. Dia merasa posisi berciuman menyakiti leher mereka berdua sehingga ia pun mengangkat tubuh Sheri, menggendong gadis itu dengan kedua tangannya dan melanjutkan ciuman.
Kecupan sederhana yang langsung berubah menjadi panas, beradu dengan nafas yang saling memburu. Sheri hampir memiliki gambaran horor tentang bagaimana mulutnya dimakan habis oleh Kyree.
Melepas ciuman itu, bibir Kyree tampak meminta lebih dan tidak puas. Matanya berair dan nafasnya memburu, seakan ingin segera menerkam mangsa di tangannya. Dia sangat kehausan, dia ingin lebih. Dia tidak tahan lagi.
Sheri menertawakannya, mengejeknya seraya tersenyum menang. Matanya berembun, nafasnya juga terengah-engah, namun ia masih sadar untuk melakukan sesuatu. Ia menangkup kedua pipi Kyree kemudian memberi ciuman di dahi.
"Aku tidak suka melakukannya di tempat seperti ini. Setidaknya bawa aku ke kamar, dan mari kita nikmati malam panjang ini."
Setiap kalimat yang keluar dari bibir indah itu seperti sihir yang membutakan dan menggelapkan pikiran Kyree. Ia langsung melompat, membawa terbang gadis di tangannya dengan kecepatan penuh. Rantai kecil yang Sheri pasang pada lenteranya membuat lentera itu tidak akan tertinggal.
Sheri yang ada di dalam gendongan sudah mulai terbiasa dengan setiap tindakan gila Kyree. Dengan begitu, mereka melesat menuju mansion Maximilian di ibukota.
Kyree menyelimutkan jubahnya pada tubuh Sheri, menyembunyikan identitasnya dari orang-orang. Sampai di depan pintu, kepala pelayan menyambutnya, namun Kyree tak begitu mengindahkannya.
"Jangan ada yang masuk ke kamarku sebelum aku memberi perintah."
"Baik, Tuan."
Terburu-buru, hampir semua pelayan di sana sangat penasaran pada sosok yang sekarang berada di gendongan sang Duke. Mereka memang penasaran, tapi memilih diam dan tertawa kecil senang.
Saling berbisik, "Duke tidak pernah membawa seseorang ke kamarnya secara langsung."
"Wah, apakah ini artinya Duke kita benar-benar serius?"
"Entahlah, hihi. Aku harap begitu. Ayo, mari kita siapkan bak mandi hangat dan handuk, hehe."
Para pelayan perempuan tersipu malu di pipi mereka, karena mereka tahu apa yang akan Duke dan sosok perempuan di gendongannya itu akan lakukan. Tak mungkin wajah buas dengan nafas terengah-engah itu menandakan hal lain.
Seketika lorong dan ruangan di sekitar kamar sang Duke menjadi sepi atas perintah kepala pelayan. Mereka membiarkan tuan mereka untuk menikmati malam bersama pasangannya.
Tubuh Sheri dijatuhkan diatas tempat tidur besar nan empuk, tubuhnya ditahan oleh tubuh laki-laki yang lebih besar darinya. Mereka saling menaut bibir satu sama lain, tidak peduli berapa banyak saliva yang berjatuhan akibat adu bibir yang mereka lakukan.
Pakaian Sheri tidak begitu rumit. Dia melepas pakaiannya disela-sela ciuman mereka. Hanya menyisakan pakaian dalam berupa dress tipis seperti tunik yang menjadi pakaian dalamnya.
Tangannya juga mulai merambat, melepas satu persatu pakaian Kyree. Kyree tersentak terkejut, namun ia dengan cepat menahan tangan nakal Sheri dan tersenyum ganas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Calamity's Obsession ✓
Romance"Jika ingin aku menyelesaikan novelnya, setidaknya kutuk aku menjadi pemeran utama! Mengapa aku harus menjadi tokoh figuran yang ditakdirkan mati pada bab pembukaan!" Sheriana Sirius, seorang penulis web-novel yang dikutuk oleh pembacanya karena tid...