17. Dewa Regis

20.7K 2.6K 104
                                    

"Hukuman macam apa itu?! Kalau mau membunuhnya, bunuh saja!" Sheri berteriak keras ke langit sambil mengacungkan jari tengahnya. "Kenapa harus pakai acara mengambil inti kekuatannya?! Apa-apaan ini?!"

Timbangan itu adalah timbangan suci yang tidak pernah diragukan akan keadilannya. Namun kali ini, dalam sejarah ratusan ribu tahun, ada seorang gadis di pihak korban yang malah melindungi sang pelaku dan bahkan berani memaki dewa secara langsung.

Yash sudah tua, ia terkejut sampai mulutnya menganga tak mampu berkata-kata. Dia memegang jantungnya saking terkejut, sampai-sampai dua pendeta membantunya untuk berdiri.

Semua orang disana terkejut, tak terkecuali Alaric. Mereka tidak pernah menyangka Sheri akan dengan berani meragukan keputusan dewa dan bahkan sekarang memarahinya.

Dia pasti sudah tidak waras.

Tidak berhenti hanya membuat para pendeta terkejut sampai mulut mereka menganga seperti goa, Sheri terus melanjutkan makiannya.

"Kemari dan hadapi aku! Kau pikir aku akan tunduk pada timbangan tidak adil itu?! Kesini kau! REGIS! KESINI KAU! HADAPI AKU SEKARANG! KATAKAN APA MAUMU!"

BLARR ⚡⚡

Guntur menyambar di siang bolong, menyambar tepat pada timbangan keadilan tersebut dan membuatnya hancur. Kyree memiliki reflek yang baik sehingga ia pun selamat dari sambaran petir tersebut.

Timbangan keadilan hangus menjadi abu hanya dalam satu sambaran. Semua orang menatap nanar dengan apa yang terjadi. Ekspresi wajah mereka sangat sulit untuk dideskripsikan hanya dengan kata-kata.

Terkejut. Itu yang paling dominan.

Wajah mereka seketika pucat pasi. Beberapa pendeta langsung meraih Sheri, berusaha untuk menutup mulutnya untuk berhenti menyinggung dewa. Kacau, semua kacau. Mereka panik ketakutan kala awan hitam mulai bergemul di atas sana, mengirimkan halilintar yang menyambar.

"Saudari! Tolong berhenti!"

"Kau membuat dewa murka!"

"Sheriana! Hentikan!"

"Apa kau pikir aku takut?! Keluar kau!" Sheri tidak peduli, dia acuh pada sekitarnya. Regis itu ciptaannya, berarti dia juga ada karena Sheri yang membuatnya.

"Hentikan Saudari! Jangan menyinggung dewa lagi!" Yash berteriak di usianya yang sudah tidak lagi muda.

Alaric bertindak, dia segera berlari menuju Sheri. Namun sayang, ia kalah cepat dengan Kyree yang langsung berdiri di depan gadis itu.

"Makian yang bagus," ucap Kyree sambil tersenyum. "Kamu memang sangat berbakat untuk membuatku kagum sekaligus terkejut."

"-_- aku tidak melakukan ini untuk menghiburmu. Menepi, aku sedang memanggil Regis," jawab Sheri seraya menyingkirkan Kyree dari hadapannya.

Kyree sendiri menepi dari depan Sheri sambil memicingkan alisnya. "Kamu memanggil dewa seperti memanggil anakmu sendiri."

Ya memang dia salah satu anakku.

Sheri tidak mau menjawab itu sehingga dia pun melanjutkan makiannya. Para pendeta lain berusaha meraih gadis itu dengan berlinang air mata, namun Kyree menghalangi. Dia membuat para pendeta yang mendekati Sheri terpental. Lantas kemudian kekacauan pun terjadi. Mereka berlari kalang kabut sambil berteriak meminta Sheri berhenti.

Kejahatan macam apa yang telah gadis ini lakukan! Dia akan menulis sejarah Alexandria untuk ratusan abad kedepan!

Perbuatannya akan menjadi aib dunia manusia! Dewa akan menghancurkan dunia ini jika dia tidak mau berhenti!

Calamity's Obsession ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang