52. Sudah Saatnya

10.9K 1.7K 225
                                    

Dengan dipantau oleh pendeta lain, Alaric mengobati Kyree dengan kekuatan sucinya. Meski sulit karena energi Calamity menolak adanya kekuatan suci, namun sedikit demi sedikit tubuh Kyree mulai pulih. Lukanya mulai menutup.

Harapan mereka kembali. Glen yang sudah berlinang air mata pun segera menyeka air matanya. Kyree dikerumuni oleh orang-orang yang memperhatikannya, mengharapkan dia untuk hidup.

Semua damai, dalam pelukan Sheri, Kyree mulai pulih dengan kekuatan suci Alaric.

"Mengapa kalian menyelematkanku?" tanya Alaric dengan ekspresi wajah sayu. Ada lingkaran hitam dibawah kelopak matanya, dia tampak lelah. Dark magic yang mengendalikan tubuhnya sudah dimurnikan menggunakan kekuatan suci yang berada di dalam tubuhnya.

Karena aku berjanji akan menyelamatkan semua karakter ciptaanku.

Tapi Sheri jelas tak bisa mengatakannya. Ia pun berucap, "Agar kamu mendapatkan hukuman yang setimpal. Setelah semua kejahatan mu, kematian terlalu baik."

Terdengar kejam, tapi itu kenyataannya.

"Haha," tawa Alaric lirih. "Kamu benar... Apa kamu membenciku, Sheri?"

"Hidupku sudah terlalu rumit, aku tak punya waktu untuk membenci orang lain," jawab Sheri  apa adanya.

Mereka pun lantas terdiam. Sheri tak berharap mendengar permintaan maaf Alaric, dan Alaric juga sadar diri bahwa perbuatannya tak bisa dimaafkan. Dalam diam, kehangatan dari kekuatan suci mantan Pendeta Agung mengalir ke dalam pembuluh darah Kyree, menyembuhkannya perlahan.

Kyree membuka matanya. Ia melihat wajah Sheri kotor oleh debu. Ia lantas menyentuh wajahnya, mengelapnya dan ingin sekali menarik leher itu untuk mendapatkan ciuman.

"Tidak disini, hei!" pekik Sheri sebal. "Setelah bangun dari kritis dan hal pertama yang kamu inginkan adalah ciuman??"

"Tidak mau?" tanya balik Kyree.

"Setelah ini."

Ketenangan itu, Sheri ingin sekali mempertahankan ketengan itu selamanya. Namun sayang, dia sudah tahu apa yang akan datang selanjutnya.

Tiba-tiba saja, dari langit sana, guntur menyambar begitu hebatnya, langit portal Abyss yang semula sudah menutup kini kembali terbuka untuk ketiga kalinya. Badai angin menderu, hujan turun beserta halilintar menyambar kemana-mana, dan langit berguncang sekali lagi.

Aura kental dari kegelapan seperti kembali terangkat naik, berubah seperti aliran energi menuju satu titik, naik dan berkumpul menjadi satu di langit sana. Aliran demi aliran terus berkumpul, membentuk satu makhluk baru dengan aura kegelapan yang tak asing.

Seketika semua orang menjadi waspada. Kyree menatap energi itu dengan ekspresi terkejut, tak pernah ia menunjukkan ekspresi seperti ini. Semua orang menatap pada satu titik tempat aliran cahaya menyatu, lantas mata telanjang mereka menangkap bentuk dari sosok yang baru saja hancur.

Luna kembali memperoleh wujudnya.

"Ahahahaha!!!!" tawanya menggelegar memekik penuh kesombongan dan kemenangan.

"Luna... Bagaimana kau bisa hidup kembali?!" Sheri berteriak bertanya, padahal sejatinya, dia tahu alasannya, namun ia tak pasti, ia harus memastikan apakah dugaannya benar.

Luna terbang di atas sana, mengejek Kyree yang sudah lemah tak berdaya.
"Wahai Calamity! Aku menang! Aku menang! Kau kira aku bisa dihancurkan?! Tidak semudah itu, hahahahahaha! Aku takkan bisa dihancurkan!"

"Karena kamu tidak berasal dari dunia ini, bukan?!"

Mendengar jawaban itu, Luna lantas menunduk. Ia terbang cepat, menghampiri Sheri dan Kyree yang sudah tak mampu bergerak. Seketika kelima ksatria Eleazar berjaga melindungi Sheri dan Glen membuat tabir perlindungan, menjaga jarak dengan Luna.

Calamity's Obsession ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang