28. Rumah Kembali

18K 2.3K 145
                                    

Special Thanks 100k views🎉🎉

Dan makasih juga buat mataharinya ☀️

Double up!
.
.
.

Dia serius, Kyree tidak pernah bercanda tentang sesuatu seperti ini. Ini adalah pertamakalinya dia menunjukkan keterikatan pada satu perempuan, ini pertamakalinya ia bertindak sejauh ini untuk seseorang, dan ini pertamakalinya ia rela menghancurkan kekaisaran hanya untuk seorang perempuan.

Demian tidak kuasa untuk menolak. Ia sangat sadar bahwa keberadaan Sheri begitu penting. Perempuan itu adalah orang suci dari kuil Sanctuary, dia dipuja dan dijaga dengan sangat baik oleh para pemuja Regis. Reputasinya tak bisa dihindari. Dia memiliki pondasi kuat yang akan melindunginya.

Lantas kemudian sekarang Duke of Ante pun berada di pihaknya. Duke yang memiliki pengaruh besar pada kekaisaran ini telah menyatakan perang kepada kaisar jika sampai perempuan itu terluka lagi akibat dari ulah sang putera mahkota.

Jika ditinjau dari segala sisi, keberadaan Sheri sangat menguntungkan. Jika ia bisa membuat perempuan itu juga memihak kepadanya, maka statusnya sebagai kaisar akan aman. Dia tak perlu susah payah memikirkan bagaimana cara menarik pihak kuil untuk mendukungnya. Dengan hanya membuat perempuan bernama Sheri itu ada di pihaknya, maka ia akan membuat kuil Sanctuary dan Duke Ante tunduk kepadanya.

Sungguh sangat menguntungkan.

Demian tersenyum dan mengangguk. "Baiklah, aku akan membersihkan kembali nama perempuan suci itu dari berita miring saat ini."

"Yang Mulia! Apa anda akan membiarkan dia pergi begitu saja setelah menghina saya?!" Castiel marah tidak terima.

"Pangeran Castiel! Bercerminlah pada dirimu sendiri! Karena kebodohan mu, kau hampir saja menimbulkan peperangan dengan pihak kuil dan Duke Ante!"

Kata-kata Demian langsung menusuk ke dalam hati Castiel. Dia seketika diam mematung kehabisan kata-kata. Ayahnya sendiri mengatainya bodoh. Ayah yang selama ini selalu berada di pihaknya....

Castiel langsung pergi, berlari meninggalkan aula dengan kaki terpincang-pincang.
Demian mengabaikannya, dia bahkan tidak menghentikan Castiel dan malah kembali fokus kepada Kyree.

"Apa lagi yang kau inginkan?"

Kyree menyudahi senyumnya lantas kemudian ia berucap.
"Saya ingin-"

~×~

Amarahnya meluap-luap, Castiel sampai di kamarnya dan membanting pintu. Ia marah, sangat marah. Dengan amarah seperti itu, ia membanting apapun di atas meja, bahkan teko berisi teh panas ia lemparkan pada pelayan perempuannya.

Perempuan pelayan itu memekik seraya menangis kesakitan saat teh panas mengguyur kepalanya dibarengi dengan teko keramik yang pecah. Kepalanya langsung pusing dan dia pun jatuh pingsan. Tak ada seorangpun yang berani menolongnya. Mereka semua sama-sama takut, takut kehilangan nyawa.

"Rencanamu tidak berhasil, pangeran."

Suara renyah nan lembut berbarengan dengan rambut biru keperakan berkibar. Sosok laki-laki berpakaian serba putih tampak agung saat menggerai rambutnya, ia dengan tenang meminum teh di cangkir porselen yang ia pegang.

"Sial, itu semua salahmu karena memberiku informasi palsu, Alaric!"

Alaric tersenyum, tetap mempertahankan senyum gilanya, senyum mengerikan yang tak sekalipun cocok dengan wajah bak malaikat miliknya.
"Itu bukan informasi palsu pangeran, Ius ku tidak seperti perempuan itu. Sekarang aku sudah tidak ragu lagi, pangeran. Ius ku telah dimanipulasi oleh monster itu. Dia meracuni pikiran Ius ku yang suci!"

Calamity's Obsession ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang