Chapter 9 : (Flashback) Then Just Do It

994 78 20
                                    

Jaemin menghadiri acara pesta dansa sekolah tanpa menggandeng pasangan. Malam ini pemuda itu begitu tampan dengan jas hitam yang dikenakannya. Membuat dirinya terlihat begitu elegan dan maskulin di waktu yang bersamaan.

Namun, sikap yang ditunjukkan Jaemin kali ini cukup berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun, sikap yang ditunjukkan Jaemin kali ini cukup berbeda. Setidaknya, di mata para sahabatnya yang sudah mengenal betul bagaimana watak seorang Jaemin. Dia begitu kalem dan tidak banyak bicara. Hingga Jeno, Mark Lee dan Haechan, yang melihat kelakuan anehnya pun jadi saling bertanya-tanya dan penasaran;

Apa gerangan yang membuat seorang Park Jaemin—si manusia kaku dan terkenal perfeksionis itu, mau saja datang ke pesta dansa sendirian tanpa seorang pendamping?

Padahal ada banyak gadis cantik yang menawarkan diri mereka untuk menjadi pasangan Jaemin malam ini. Namun Jaemin, tanpa segan terus menolak secara halus ajakan para gadis itu, dengan mengatakan, kalau dia sebenarnya sudah memiliki pasangan, namun gadis yang dinantikan-nya belum hadir di tempat tersebut.

Mendengar alasan yang diutarakan Jaemin, membuat ketiga sahabatnya kembali mengernyit heran. Karena sepengetahuan mereka, Jaemin baru saja putus dari perempuan yang terakhir kali berkencan dengannya, Yakni Winter Kim.

Lalu, siapa gadis yang dimaksud Jaemin barusan?

"Hey Mate, Mengingat kondisimu yang sedang kacau pasca putus dari Winter Kim, aku kira kau tidak akan datang lagi ke acara seperti ini, terlebih lagi tanpa membawa pasangan."

Satu tepukan pelan yang dilayangkan Jeno di punggung Jaemin, menyadarkan pemuda itu dari lamunannya.

"Jangan sok tau. Siapa bilang kami putus?." Jawab Jaemin enteng. Atensinya terus mengarah ke pintu masuk. Sesekali matanya beralih melirik jam dipergelangan tangannya.

Melihat tindak-tanduk Jaemin yang mencurigakan, membuat salah satu sahabatnya, Lee Haechan—tersenyum menyeringai.

"Jadi kau sedang menunggui-nya, huh?."

Jaemin hanya mendengus pelan, lalu meraih sebuah gelas berisi Martini dari pelayan yang kebetulan lewat. Jaemin pun meneguk minuman itu perlahan sebelum menanggapi ucapan Haechan.

"Kalau yang kau maksud Winter Kim... Ya, aku memang sedang menunggunya."

"Ah, jadi itu alasannya kenapa kau terus menolak semua ajakan para gadis-gadis cantik yang mencoba mendekatimu?."

Jaemin mengernyit tak suka.

"Sudah berkali-kali aku menegaskan pada kalian, kalau aku dan Winter itu belum putus!. Yeah, at least itu tidak berlaku untukku." Jaemin sedikit kesal mendapat pertanyaan dari teman-temannya yang terus menyinggung soal putusnya hubungan mereka.

"Yeah, tapi... sepertinya kali ini kau harus gigit jari, Jaemin. Ice princess mu itu mungkin sudah mendapatkan tambatan hati yang baru. Look at that!."

Uri JisungieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang