primadona?

169 13 0
                                    









✎✐












Kedua toast bersuhu hangat itupun telah digenggam oleh Yorgav, yang kemudian salah satunya segera ia berikan kepada Belin. Perjalanan ke kampus pun ditemani oleh cemilan berkat saran dari pria bermarga Van itu.

Mobil seri Porsche Taycan milik Yorgav melambatkan lajunya dan berhenti saat rambu-rambu lalu lintas itu menampilkan warna merah. Di kala itu, Yorgav menyadari melalui kaca spion dalam bahwa warna biru pada rambutnya hampir memudar dan menampakkan sepucuk warna hitam di bagian pusat kepalanya.

Belin yang memperhatikan Yorgav sedari tadi itupun membuka suara,

"Yorgav, warna favoritmu biru, ya?"

Belin masih berbicara, tetapi di dalam hati.

Lihat saja, bila sampai pria tampan di sampingnya ini berkata iya, maka-

"Bukan, Lin," jawabnya sembari menoleh ke arah Belin.

"Oh ya? Terus apa dong?"

"Kamu tau ga warna mobil aku ini apa?"

"Brown milk? Brown? Kind of that (?)"

"Iya, warna favorit aku itu, Lin,"

"Beneran Yor?? Kok sama?" Senyuman lucu itu terlihat sangat menggemaskan dari sudut pandang yang lebih tua.

"So cute," di rengkuhnya rambut fluffy milik Belin dengan tangan kirinya, lalu mengacak-acaknya pelan tanpa dirinya ketahui justru hati pria berdarah Belanda itulah yang tengah terobrak-abrik saat ini karena perlakuan gamblang Yorgav Middleton.

"So why you dyed it blue then?"

"Cuz... because i think it's a good color to try Belin," senyumnya kecil.

"I see. It looks good on you tho," entah mengapa Belin begitu passionate bila membahas rambut biru milik Yorgav. Banyak ia temui orang-orang dengan warna rambut serupa, tapi satupun tak pernah mengagumkan bagi Belin selain pria London itu.

"Ahahah. What have i done, Lin? Kenapa kamu muji aku terus dari kemarin?"

"Yor?? U deserve it! Kamu ga nyadar dari awal satu kampus klepek-klepek samamu?"

"What is klepek-klepek mean, Lin?"

"Eh wkwkkw, gatau ya. It also means stunned, so they're stunned by you, Yorgav," perjelas Belin.

Belum sempat Yorgav merespon, Belin mengode bahwa lampu telah kembali hijau. Sedangkan pria berambut biru itu tampak tersadar dari lamunannya. Memandang Belin berbicara membuat ia sering melamun, seakan-akan dirinya dibawa masuk ke dalam lensa indah milik seorang Van Belinzo.








.

.

.










"Aduh aduh aduhh, emang ya, orang ganteng kalo ga cuek ya udah ada yang punya," ucap seorang mahasiswi sekelas Belin yang kini menyambut kedatangannya dengan Yorgav.

"Bisa aja kamu Na," ucap Belin seraya berlagak tersipu malu.

"Ih Belin! Kamu mah cantik, aku ngomongin Yorgav. Hehe, pagi Yorgav," sambung wanita berambut panjang yang Belin panggil 'Na' tersebut.

"Aku?? Cowo??? VIONA?!"

Sedangkan Yorgav yang notabenenya mendengar semua percakapan mereka sedikit membuang muka dan menahan gelak tawanya. Lihat, dirinya normal bila beranggapan Belin itu cantik, bahkan diakui langsung oleh gender yang bersangkutan.

replaced star [COMPLETED] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang