do i know u?

210 20 0
                                    

✎✐


Lilin itu akhirnya padam, asap berterbangan bersamaan dengan harapan terbesar Belin di ulang tahunnya kali ini, yang nyatanya makin hambar semenjak 4 tahun terakhir.

Hari ini mendung, para awan berkumpul bersama untuk mendatangkan hujan di pukul 3 di sore hari ini.

Lalu disini, Belin dengan Americano dan Novel adalah kombinasi yang sempurna. Slice cake itupun hanya menjadi hiasan saja.

"Yang suka manis biasanya kamu Yoel... Kamu yang selalu makan cake ku," gumamnya pelan memutar memori yang sudah sudah.






.
.
.








"Oh, i guess this day is someone's day huh?"

Sumber suara itu berasal dari arah belakang, suara yang menurutnya tak begitu asing. Belin menoleh, dan betapa terkejutnya pria yang tengah berulang tahun tersebut kala memandang siapa yang dihadapan saat itu,

"Yoel?!"

Jerit nya dalam hati.

Kemeja berwarna cukup terang dengan sleeveless shirt berwarna monochrome serta celana berbahan jeans yang tak lebih dari setengah dari pahanya. Rambut yang sedikit berantakan nan panjang namun terlihat mempesona dan menarik perhatian banyak manik mata dengan warna biru nya yang autentik.

Pria itu menghampiri Belin entah darimana datangnya.

"Do you mind if I sit here...?" tanya nya kembali pada pria bermarga Van yang masih saja diam tak bisa berkata-kata.

Hingga beberapa detik, satupun lisan tak keluar.

"Are u okay?"

"Eh... Yea sure..." saut Belin kala ia tersadar dari zoning out nya.

Ada sesuatu yang mengganjal di pikiran Belin, hanya saja dirinya masih ragu.

"Kok dia mirip... Apa perasaan aku aja ya..."

...

"Mirip sama siapa?"

"Eh! Bisa bahasa?!" ujar Belin yang terkejut kala mengetahui pria asing di sampingnya itu dapat mengerti yang ia katakan beberapa detik yang lalu.

"Hahahah aku malah pikir kamu yang tidak bisa bahasa," sambung pria berambut biru tersebut.

"Kamu bukan asli Indonesia kan?" tanya pria tinggi tersebut.

"Haha iya bukan, aku cuma tinggal lama aja disini. Kalo kamu?"

"Cuma mamaku yang warga tetap. Aku mahasiswa transfer dari London," sambungnya.

Belin hanya mengangguk menanggapi cerita dari pria asing yang tiba-tiba saja memilih untuk duduk di sampingnya, ketika masih banyak bangku kosong lain di perpustakaan kampusnya itu.

"Oh iya, how silly, kita ngobrol panjang lebar tapi belum kenalan, kenalin namaku Belin, Van Belinzo" ucap Belin seraya tersenyum manis.

replaced star [COMPLETED] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang