linkin'

98 4 2
                                    


✎✐

TW
Contains 🔞🔞















"Wahh, Yory ini rumah kamu??" Ucap pria manis itu begitu takjub meskipun dirinya masih berada di balik pintu mobil.

Anggukan disertai senyuman manis ia aturkan untuk sang kekasih, "Waktu itu aku ga bawa kamu kesini karena lokasi rumahku jauh dari kantor."

Benar adanya, kediaman Middleton terletak di sebuah tempat yang berdominan hamparan rumput yang luas, dengan berbagai macam tanaman sebagai penyambut gerbang. Country-style living, yang dapat membuat Belin pangling.

Pacar Belin itupun hanya ikut memandang dengan penuh rasa, rindunya kini tak perlu ter evaporasi dan berakhir di awan. Tak sabar, Yorgav memutuskan untuk keluar dari mobil, mengambil langkah menuju pintu Belin dan membuka benda tersebut.

Belin sedikit terkejut kala pria yang baru saja tersenyum padanya itu mencondongkan tubuhnya lantas menyentuh pinggangnya begitu lembut. Belum sempat Belin bereaksi lebih, bibir favorit Belin tersebut bertabrakan dengan miliknya, lumatan demi lumatan mulai ia imbangi mengikuti tempo Yorgav. Kala sabuk pengaman miliknya telah berhasil Yorgav lepas, perlahan kedua kakinya diraih oleh lengan si pria London tersebut, pula lengan Belin pun terangkat agar terlampir indah di bahu sang kekasih.

Belin telah berada di gendongannya, tak lupa kedua kaki yang kini melingkar di pinggang Yorgav. Kedua lengan itu terlalu sibuk mendekap benda ramping milik Belin, maka satu kaki ia julurkan untuk menutup pintu mobil.

Perbuatan Yorgav barusan membuat Belin kepayang hingga memberhentikan aktivitas keduanya untuk bertautan. Bagaimana bisa hal kecil itu membuat Belin tenggelam akan kupu-kupu yang berterbangan di perutnya, ia membatin.

Kini mereka saling memandang satu sama lain, ada sirat luka yang bercampur kebahagiaan di manik Belin, membuat Yorgav kembali merutuki dirinya sendiri. Keberuntungan masih merangkulnya, ia masih dipertemukan oleh sang kekasih meskipun sudah cukup banyak luka yang ia perbuat.

"At times, things tend to get more complex," direngkuhnya rambut hitam lembut milik Yorgav itu, "In the end, I can't help but rely on my own emotions for you, forever seeking for your presence."

"You're the brightest star that lights up my entire universe, Yory."

Belin-nya tidak berubah, masih dengan kalimat-kalimat afeksi yang mampu membuat Yorgav tenggelam akannya. Tiap kata yang terilis dari suara indah milik Belin, terekam sempurna pada kedua indra, tersusun rapi dalam ingatannya.

Namun tanpa diberikan persiapan, pria kecil dalam rengkuhannya itu mempertemukan bibir mereka kembali. Kini Belin yang memimpin lumatan yang kian lama kian basah tersebut. Sedangkan Yorgav tergerak kembali untuk berjalan masuk ke dalam rumah, berjalan menuju ruang tamu, hingga menaiki tangga yang mengarah ke kamar utama.

Berganti posisi, kedua lengan berotot kepunyaan Yorgav kini berada di dua bongkahan lembut milik Belin yang tertutup oleh fabrik celana. Diselingi senyuman dari masing-masing ranum, mereka masuk ke dalam ruangan berdominan warna putih gading yang dilengkapi beberapa interior klasik.

Yorgav mendudukkan dirinya di atas ranjang berukuran extra king size tersebut tanpa melepaskan tautan keduanya. Dengan posisi memangku sang pacar, tangan yang semula hanya bersemayam di bagian panggul Belin itu kini mulai meremas, membelai, menyentuh dengan sensual. Dapat Yorgav rasakan, Belin akan menggigit bibirnya ditengah lumatan apabila tangannya bekerja dengan baik dibawah sana.

Suhu tubuh mereka kian memanas, apakah ini karena room heater Yorgav yang terlalu tinggu atau efek dari kegiatan mereka, hanya keduanya yang tahu.

Ketika tautan itu terlepas sejenak, Belin dibuat terbuai kembali oleh rasa malu bercampur senang akibat kalimat yang kekasihnya itu lontarkan.

replaced star [COMPLETED] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang