Deputy Director

93 9 2
                                    

Hi ayang, sebelumnya maaf banget ya kalo setelah ini dialog bing nya agak banyak, menyesuaikan latar di London soalnya hehe. That's all, thanks 4 ur attention dear.


✎✐






"Sebagai seorang CEO, penting bagi kamu untuk mengembangkan visi dalam jangka panjang, strategi yang kuat serta akurat, semua itu agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Bahkan bila perlu melebihi apa yang telah diharapkan, Yorgav."

"We have client and connections, salah satu tugas kamu nantinya ialah membangun hubungan baik dengan perusahaan yang telah berhasil membangun kerja sama dengan kita. Kamu diharuskan menjadi juru bicara perusahaan di tingkat eksekutif dalam pembuatan kesepakatan bisnis dan negosiasi."

"Proyek kita juga telah lama dijalankan, sesuai dengan yang Uncle sampaikan sebelumnya, proyek yang kesekian ini adalah salah satu pencapaian terbesar Papamu dan Uncle. Dan untuk menjaga semuanya balance, you must be aware from the basic."

Nyatanya, meskipun terdengar membosankan, ocehan pamannya itu tetap ia simak dengan baik, otak kita dapat menangkap sesuatu dengan cepat bahkan tanpa kita sadari. Begitu halnya dengan pria muda bernama belakang Middleton tersebut, meskipun nampak jenuh, namun tangannya tak henti menulis poin-poin penting di iPad miliknya.

Dengan sesekali rambut hitam miliknya itu ia kibas ke belakang, pria milik Belin itu tetap terfokus kepada suara layaknya orang yang tengah presentasi di hadapannya kini. Kemeja satin berwarna silver itu pun tak luput mengurangi pesona seorang Yorgav Middleton.

Berkat pakaian yang dipilihkan oleh Belin, entah mengapa Yorgav begitu menyukai pakaiannya hari ini. Celana kain berwarna hitam, dengan atasan kemeja satin silver yang kini kedua lengan kemejanya ditarik hingga menyentuh siku si empu. Dilengkapi oxford shoes berwarna serupa dengan celana yang ia pakai, bagaimanapun juga, aura seorang CEO telah terlihat, bibit sukses itu dapat mereka pandang dari kedua maniknya.

"Break time!"

Jam dinding di ruangan bersuhu rendah itu menunjukkan pukul 1.00 p.m, menandakan bahwa Yorgav telah duduk disana, memandang sang Uncle dengan berbagai materi yang muncul layaknya ia tengah menjalani bimbingan eksklusif untuk menjadi seorang CEO handal dalam kurun waktu 5 jam.

"Have your lunch, Yorgav," ujarnya meraih gawai di atas meja dan berjalan menuju pintu.

"Uncle, where are you going?"

"Some bussiness. Later," pamitnya pada keponakannya itu.









...







"Sigh. Now where's my zombie at?"

Ucapnya celingukan keluar dari dalam ruangan dan tak dapat menemukan Ia, yang telah dirinya rindukan sejak pertama kali Yorgav diperangkap oleh sang paman di ruangan yang akan menjadi miliknya itu, ruangan seorang CEO.

"Excuse me..." ujarnya kepada seorang karyawan yang tidak sengaja berjalan di koridor.

"Good afternoon Mr. Deputy Director, can I help you?"

"Yea, I just... did you saw a cute guy over here by any chance? Like just passed in the hall way?"

"Do you mean your boyfriend?"

"Oh... how do you know that?"

Karyawan wanita itu tersenyum disertai tawa ringan, "Everyone knows that, sir."

"How?? I've only been here about 3 days..."

"You are our future director, sir. Even before you came here, everybody in this building are already know about you. And your cute boyfriend."

replaced star [COMPLETED] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang