✎✐
"No, but why? Kenapa kamu pergi sama dia, Yory?"
Pria di seberang telepon itupun terdengar menghela nafas kasar.
"Yory, aku tahu aku belum cukup baik buat kamu, tapi aku harap kamu mau nemenin aku untuk jadi pribadi yang lebih baik buat kamu, buat masa depan kita. Baru 7 bulan yang lalu kita bisa ketemu, itu pun karena i'm craving for it, craving over you! I badly miss u! Aku ke London buat kamu, Yorgav. Aku tabung masa cuti aku selama setahun, meskipun aku sempet sakit beberapa kali tapi kupaksain badanku untuk tetap masuk kerja, itu semua karna aku pengen ketemu kamu. Aku-"
"Lin, don't start it."
"Aku ga mulai apapun, tapi kamu Yorgav! Kamu bisa tolak ajakan dia dari awal! Meskipun dia client kamu, temen kamu, tapi kamu tahu dia punya perasaan ke kamu kan? Ga sepantesnya kamu beri dia akses hijau, Yorgav."
"Belin, kamu ngomong seakan-akan aku seorang penjahat. Kami makan malam atas undangan dia, dan diskusi soal bisnis. That's it! Whats the fuckin deal?"
"Yes, dinner and shit at the fuckin 5 star hotel! Of course it doesn't matter at all, unless both of you slept with each other after! Oh, didn't you?"
"You don't make sense, Lin. Aku udah bilang sebelumnya, I don't have idea about the place, dan dia ajak aku makan malam cuman karena hari itu ulang tahun aku. Kamu cape, yang kamu butuhin sekarang istirahat, stop cry out over unimportant things."
"Excuse me? Yang kamu bilang ga penting itu apa?"
"Kamu tahu apa yang ku maksud, Lin."
"Oh, our relationship?"
"BELIN! Stop being a stubborn for God's sake!"
"Kita LDR hampir 3 tahun lamanya. Kita selalu saling percaya, dan kita janji untuk open up satu sama lain. But when im doing it, you started overthink about it! Dan akhirnya selalu aku yang berusaha untuk buat kamu percaya."
"I'm good with all of your friends, I love it everytime you're happy and being distracted from desperately missing me. But when it's my turn? It always ended up like this, Lin."
"..."
"Lin, I know you there. Answer me."
Belin tak dapat melakukan apapun, sekuat mungkin ia berusaha untuk tidak melepaskan bendungan air pada kedua manik bambinya. Ini kesekian kali ia merasa begitu kecewa, dan entah untuk keberapa kali dirinya menangis hanya karena masalah kecil dengan sang kekasih.
-
Hubungan mereka telah berjalan dua belas triwulan, dan jarak keduanya terpisah selama hampir dua tahun lebih enam bulan lamanya. Pertemuan keduanya di London beberapa bulan lalu ialah kali pertama mereka dapat memeluk tubuh masing-masing setelah cukup lama berinteraksi melalui gawai.
Belin tak pernah mempermasalahkan kehidupan bebas Yorgav di London, hanya saja, hatinya kian rengat ketika Yorgav menceritakan tentang orang itu, client sekaligus mantan senior di univ nya saat kuliah di London. Pria yang menduduki posisi CEO itu pernah tak sengaja mengatakan bahwa sang client yang tak pernah ia sebutkan namanya ternyata memiliki perasaan pada Yorgav.
Tentu kala itu Belin hanya tersenyum geli, tak ada yang salah dengan memiliki perasaan pada orang lain, setidaknya tidak melebihi batas. Namun kian lama, Belin merasa kedekatan Yorgav dengan sang client mengakibatkan rasa gelisah di hatinya. Sepanjang malam Belin selalu memikirkan hal itu. Pria Belanda itu belum menyadari penyakit apa yang ia ciptakan sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
replaced star [COMPLETED] ✔️
Teen Fiction"I lose you. But then I found you, in him." -Belin YEONGYU semi lokal au ⚠️TW⚠️ THERE'S A LOT SWEARING WORDS Highest rank attained: #5 in yeonbeom #7 in yeonbeom #1 in beomjun #6 in beomjun #2 in yeongyu #9 in yeongyu