CHAPTER 30

2.3K 209 14
                                    

Becky POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Becky POV

Sesampainya di kantor aku masih belum melihat keberadaan P'Freen, ketika aku bertanya pada P'Nam, dia bilang bahwa P'Freen akan terlambat untuk hadir di pertemuan ini. Aku sedikit heran karena tadi P'Freen sudah berangkat ke kantor lebih dulu. Kita masih menunggunya kedatangan P'Freen yang sudah terlambat selama 1 jam.

"Apa semuanya baik-baik saja P'Nam? Karena sepengetahuanku, P'Freen berangkat ke kantor lebih dulu. Kenapa dia masih belum berada disini?"

"Kenapa kamu tidak bertanya sendiri padanya? Bukankah dia kekasihmu?"

"Nam, jangan terlalu keras pada adik-adik kita. Mereka sedang bertengkar sekarang, dan itu normal bagi pasangan kekasih. Kita bahkan hampir tiap hari bertengkar, berikan mereka waktu untuk berbaikan." Ucap P'Sheng, dia mengaku memiliki hubungan lebih dengan P'Nam namun belum secara resmi.

P'Nam sedikit kesal karena mendengar P'Sheng membelaku, dia bahkan tidak sengaja mengatakan bahwa akulah alasan P'Freen memiliki waktu sulit. Bahkan dia juga berkata bahwa P'Freen juga menolak untuk pergi ke rumah sakit dan hanya menghabiskan waktu di ruangannya sepanjang hari. Tunggu, kenapa P'Freen harus ke rumah sakit? Apa dia sakit?

"P'Nam~ apa maksudmu P'Freen harus ke rumah sakit? Jadi dia berada di ruangannya sepanjang waktu? Kenapa kamu tidak bilang?" Aku hampir saja membentaknya, namun aku harus menahan diriku karena dia lebih tua daripada aku, selain itu dia juga sahabat baik dari kekasihku.

P'Nam berkata P'Freen tidak ingin aku tahu bahwa sejak kemarin kekasihku mengalami sakit kepala yang buruk. Bahkan dia meminta P'Nam untuk menjemputnya di restoran tempat kami bertengkar kemarin. P'Freen bisa saja pingsan jika mengalami sakit kepala yang disebabkan oleh stress yang berlebihan itu.

Ahh sekarang aku merasa bersalah karena telah menghukum kekasihku itu, terutama ketika P'Nam berkata bahwa kekasihku tidak tidur dengan baik semalam. Dan yang membuatku semakin khawatir adalah kenyataan bahwa saat datang ke kantor tadi pagi, P'Freen akhirnya pingsan. Beruntung P'Nam berada di dekatnya dan menangkapnya sebelum P'Freen jatuh ke lantai. Apa yang harus aku lakukan sekarang?

Saat P'Nam masih menjelaskan apa yang terjadi pada P'Freen, seseorang datang dan bergabung ke dalam ruangan kami. Itu adalah P'Freen, dia tampak begitu pucat, bahkan dengan riasan yang dia gunakan untuk menutupinya.

"Freen kenapa kamu kesini?" Ucap P'Nam yang langsung bergegas ke sisinya.

"Apa maksudmu kenapa aku disini? Tentu saja aku bisa berada disini, ini adalah perusahaan ku. Lanjutkan saja rapatnya." Ucapnya singkat, aku hanya memperhatikannya dari semenjak dia memasuki ruangan. Tapi kenapa dia sama sekali tidak melihat ke arahku?

"Apakah ada pertanyaan atau saran tentang projek ini?" Ucap P'Nam setelah selesai menjelaskan semuanya tentang proyek yang akan kami lakukan untuk produk terbarunya. Aku mengangkat tanganku.

The CEO and the artistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang