CHAPTER 44

1.9K 207 41
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari-hari cerita ini penuh drama, hahaha
Semoga kalian tetap nyaman membacanya,

Kemarin saya tidak sempat update cerita ini,
Musim penghujan, ada banyak pasien datang berobat.

Kemarin saya tidak sempat update cerita ini,Musim penghujan, ada banyak pasien datang berobat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Freen POV

Saat ini aku sedang dalam perjalanan menuju bandara, karena menurut Richie kami masih memiliki waktu sampai orang tua Becky tiba di Bandara. Aku menggunakan mobil Mazda putih milikku untuk menjemput calon mertuaku, karena Porche kuning ku hanya aku gunakan saat aku bersama kekasihku. Sejujurnya aku masih merasa sedikit gugup bertemu dengan orang tua Becky nanti, namun bagaimanapun aku harus siap karena mereka akan menjadi mertuaku di masa depan.

"Ya ampun, bagaimana aku bisa lupa bahwa orang tuaku akan tiba di Thailand hari ini." Keluh Becky.

"Tidak apa-apa sayang, kita masih punya cukup waktu. Karena pasti nanti mereka akan melewati bagian imigrasi dan menunggu koper mereka. Lagipula belakangan ini kamu sangat sibuk, mungkin sebaiknya kamu memberitahuku agar aku bisa membantumu untuk mengingatnya." Aku berkata sambil memegang tangannya dan memberikan kecupan hangat pada punggung tangan Becky.

Setelah aku melakukan hal itu, Becky kembali meminta maaf kepadaku karena kegiatan menyenangkan kita harus kembali terganggu. Dan dia memintaku untuk mengantarnya ke bandara dengan kecepatan yang cukup tinggi. Sebenarnya aku tidak ada masalah akan hal itu, karena waktu kita masih panjang. Dan kami masih bisa melakukannya lagi di lain waktu.

"Itu tidak penting sayangku, karena saat ini calon mertuaku adalah hal yang harus aku utamakan saat ini daripada gairah seksual ku. Kita masih bisa melakukannya lain kali, tapi mungkin untuk ke depannya adalah giliranku yang menjadi lebih sibuk untuk proyek kontes kecantikan."

Dia tampak terkejut akan hal itu, ternyata dia telah merencanakan liburan denganku selama satu bulan kedepan. Sekarang dia tampak begitu kesal padaku, dia memilih mengunci mulutnya dan mengabaikan ku. Aku mencoba untuk meminta maaf dan menjelaskan kepadanya. Karena bagaimanapun proyek ini adalah hal yang penting bagiku, dan aku tidak mungkin menyerahkan tugas ini kepada P'Nam begitu saja. Karena proyek ini cukup besar untuk ditangani oleh P'Nam sendirian, itu terlalu berat untuknya.

The CEO and the artistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang