CHAPTER 41

1.8K 190 13
                                    

Hallo pembaca yang masih setia menunggu kelanjutan cerita ini, maaf lama menghilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo pembaca yang masih setia menunggu kelanjutan cerita ini, maaf lama menghilang.
Semoga kalian tidal lupa ya dengan alurnya.

Selamat menikmati

Selamat menikmati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Becky POV

P'Freen masih harus di rawat selama 3 hari untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Karena P'Noey berkata bahwa kepala P'Freen sempat terbentur saat jatuh pingsan sebelumnya. Aku berharap semuanya akan baik-baik saja, bahkan saat ini nenek P'Freen menelepon hampir setiap jam-nya. Sehingga aku tidak memiliki banyak kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama kekasihku ini. Bahkan neneknya mengirimkan beberapa buah untuk cucu kesayangannya ini.

"Sayang bisakah kamu memberikanku buah itu?" Ucap P'Freen saat aku selesai memotong beberapa buah-buahan yang dikirimkan oleh nenek, dia juga tampak sedang asik menonton kartun Crayon Shinchan di laptopnya itu. Aku cukup terkejut, seorang CEO dari FS Beauty sangat gemar menonton kartun itu, tidak heran terkadang kelakuan kekasihku ini cukup diluar dugaan.

"Tentu saja sayang, apa kamu mau yang lainnya?"

"Itu saja, dan bisakah kamu kemari dan memberikan aku pelukan? Ruangan ini cukup dingin, apakah kamu menurunkan suhu ruangannya?" Aku tahu ini akal-akalan nya saja, karena saat ini suhu ruangan ini 25⁰ sama sekali tidak dingin. Tampaknya P'Noey benar, akulah alasan P'Freen mabuk-mabukan sampai berakhir seperti sekarang ini.

Kemudian aku duduk di sisi ranjangnya dan mulai menyuapi potongan buah itu padanya. Aku melihatnya mematikan laptopnya dan mengecup bibirku, mengambil piring yang ada di tanganku dan menaruhnya di nakas yang ada di samping ranjangnya. Tampaknya dia sudah tidak lagi menginginkan buah, dia kembali mencium bibirku dan melumatnya perlahan. Bahkan lumatan itu semakin panas setiap menitnya, aku bahkan tidak kuasa menahannya sehingga sebuah erangan kecil berhasil keluar dari mulutku.

Sesi romantis kami kembali terganggu ketika perawat yang kemarin kembali memergoki kami saat sedang berciuman.

"Maafkan aku, haruskah aku keluar dan kembali lagi nanti?"

The CEO and the artistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang