CHAPTER 8

3.1K 311 15
                                    

Sesuai janji, 3x update hari ini... Besok fokus ke cerita yang satunya yaa...

Semoga kalian suka, dan maaf jika banyak typo yang bertebaran.

-------

Hari terakhir Syuting

Becky POV

Hari ini merupakan hari terakhir dari proses syuting dari produk terbarunya dan sekarang aku sedang menunggu P'Freen keluar dari toilet. Dia bangun lebih awal pagi ini, bahkan dia juga telah selesai membuat sarapan untuk kami. Aku jadi terbiasa memiliki seseorang yang yang memasak untukku, dia adalah sosok istri yang sangat sempurna.

"Nong Beck.... Aku sudah siap. Ayo pergi!" Wow.... Bahkan hanya dengan kemeja putih lengan panjang saja dia terlihat sangat menawan. Secara kebetulan aku juga menggunakan kemeja putih sehingga kami tampak seperti pasangan.

Aku berdiri dan memeriksa apartemen ku apakah masih ada listrik yang menyala dan memeriksa barang bawaan ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berdiri dan memeriksa apartemen ku apakah masih ada listrik yang menyala dan memeriksa barang bawaan ku. Sedangkan dia menunggu di depan pintu, setelah memastikan semua selesai aku mengunci pintu dan berjalan bersama menuju lift. Hanya ada kami berdua di dalam lift itu, jadi aku memberanikan diri untuk memegang tangannya. Dia melihatku sekilas, sedangkan aku memberikan senyuman manis padanya yang dibalas senyuman yang menggoda iman ku.

"P'Freen.... Apakah setelah wawancara ini berakhir, aku masih bisa bertemu denganmu lagi?"

"Apakah kamu mengajakku berkencan?"

"Jika itu bisa menjadi alasan untuk bisa bertemu lagi denganmu, kenapa tidak?"

DING!!

Lift berhenti di area parkir, aku melihatnya berjalan dengan cepat meninggalkan aku di belakang. Oh tuhan.... Apakah dia malu? Aku mengikutinya sampai ke mobilnya, kemudian dia membukakan pintu untukku. "Terima kasih Phi." Ucapku sebelum masuk kedalam mobilnya.

Kami melakukan perjalanan yang tenang menuju ke kantornya, karena syuting untuk wawancara akan diadakan di kantor P'Freen karena kami akan mengiklankan produk terbarunya dan juga sambil menjawab apapun yang mereka tanyakan.

Setelah setengah jam perjalanan, kami sampai di kantornya. Letaknya cukup dekat dengan apartemen ku, sehingga dia tidak punya alasan untuk tidak mengunjungi aku karena sibuk. Kami bertemu dengan pria yang akan mewawancarai kami nanti, namun sebelumnya kami merias wajah kami terlebih dahulu.

Pewawancara : "Hai... Perkenalkan nama saya Kirk, dan saya yang akan mewawancarai anda kali ini. Jadi mulailah dari anda Khun Freen, jelaskan pada kami mengenai produk tersebut."

Freen : (memperkenalkan produknya satu-persatu)

Pewawancara : "Menarik... Jadi itu sebabnya kamu selalu terlihat cantik? Ngomong-ngomong ini pertama kalinya anda memperlihatkan diri anda di depan publik, apa alasan anda?"

Pewawancara itu terus-menerus menggoda P'Freen ku. Dia juga memiliki senyuman bodoh itu di wajahnya, seolah-olah P'Freen akan tertarik padanya.

Becky : "Ekhem!! Dia tidak hanya cantik, tapi juga terlihat tampan untuk ukuran seorang wanita. Dia juga sangat keren dengan apa yang telah dia lakukan. Selama seminggu saya mengenalnya, saya akui dia adalah seorang yang perhatian. Dia adalah sosok istri yang baik."

Pewawancara : "Apakah itu benar Khun Freen? Jadi seperti apa tipe pria idaman anda?"

Freen : "Saya tidak perduli apakah dia seorang pria ataupun wanita. Saya menyukai seorang yang cantik, kalau bisa dia adalah orang yang lebih muda daripada saya, sehingga saya bisa menjaga dan merawatnya, terutama saat dia sakit."

Pewawancara : "Jadi kamu bisa menyukai pria ataupun wanita? Baiklah kalau begitu, bagaimana denganmu Khun Becky? Seperti apa tipe ideal mu?"

Becky : "Saya menyukai seseorang yang saat bersamanya saya merasa nyaman, saya juga menyukai seseorang yang lebih tua daripada saya, sehingga dia bisa merawat saya dan memasak untuk saya."

Setelah kami menyelesaikan sesi wawancara kami, aku melihat pewawancara itu mendatangi P'Freen ku dan meminta nomer pribadinya dengan menjadikan majalah sebagai alibinya. Dasar norak!. Namun aku lega dengan jawaban yang diberikan oleh P'Freen.

"P'Nam... Bisakah kamu memberikan nomer perusahaan padanya untuk urusan pekerjaan di masa yang akan datang?" Saya senang melihat pria penggoda itu di tolak oleh P'Freen

"Baiklah semuanya, malam ini kita akan mengadakan makan malam perusahaan! Aku akan mentraktir kalian semua. Jadi mari kita nikmati malam ini" sorak P'Freen.

Kemudian aku melihatnya berjalan ke arahku dan berbisik padaku. "Ikutlah makan malam bersama kami untuk merayakan proyek pertama kita bersama." Aku mengangguk setuju dengan tawarannya.

Setelah acara makan malam

Aku mulai mabuk karena kebanyakan minum. Aku hampir terjatuh namun seseorang meraih lenganku, dan membimbingku sampai masuk ke dalam mobilnya. Aku berkata padanya, "Tolong antar aku ke apartemen ku, aku sangat pusing sekarang." Aroma orang ini sangat familiar bagiku, namun aku sangat pusing untuk mengenali seseorang yang ada di sisiku ini.

"Nong Beck... Kita sudah sampai di apartemen mu. Apa kamu bisa berjalan?" Aku tidak menjawabnya, jadi dia membimbingku sampai ke tempat tidurku.

"Nong Beck... Aku rasa aku menyukaimu." Ketika dia hendak berdiri, aku meraih lengannya sehingga dia kehilangan keseimbangan. Dan terjatuh ke arahku, sekarang dia berada di atas ku dan wajah kami berdua sangat dekat seolah hampir berciuman.

"P'Freen aku juga menyukaimu." Aku mengungkapkan perasaan ku. Namun sebelum ada yang terjadi aku terjatuh dan pingsan sampai pagi tiba.

- BERSAMBUNG -

The CEO and the artistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang