CHAPTER 74

1.7K 133 4
                                    

Catatan Penulis :

Bagi adik-adik kesayangan mamii, yang usianya belum 18 tahun di harapkan tidak membaca chapter ini oke? Karena chapter ini isinya hanya adegan NSFW. Dan bagi pembaca yang tidak nyaman dengan scene seperti ini, silahkan skip chapter ini dan tunggu chapter berikutnya yang akan segera di upload. Di mohon pengertiannya ya, dan bijaklah dalam memilih bacaan kalian. Dan untuk chapter ini saya akan menggunakan POV orang ketiga namun isinya tetap sama dengan karya aslinya. Hanya gaya bahasa nya dan detail adegan yang sedikit di bumbui.

-

Selamat menikmati cerita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat menikmati cerita ini

"Sayang..... Berhentilah mengibaskan tanganmu itu, atau kamu akan kelelahan sebelum kita memulainya." Ucap Becky sambil terus berjalan mendekat ke Freen.

"Bersiaplah sayang, aku akan membuatmu merasakan kenikmatan yang belum pernah kamu rasakan sebelumnya." Freen sambil menarik Becky ke atas pangkuannya.

Freen memasukkan tangannya ke dalam baju Becky sambil bermain di lehernya. Tanpa melepas ciumannya, Freen melepas pengait bra Becky tanpa melepaskan pakaiannya. Tangannya dengan sigap langsung meremas kedua buah dada yang berukuran sedang itu.

"Eehmmmm- sayang, aku sudah tidak tahan lagi... Tidak usah melakukan foreplay terlalu lama.... Milikku sudah sangat basah, aku sudah sangat merindukan sentuahnmu."

Mengerti dengan permintaan sang kekasih, Freen langsung melepaskan seluruh pakaian miliknya. Begitu juga dengan Becky, dia juga melepaskan semua pakaiannya termasuk pakaian dalamnya.

Freen langsung berbaring di atas ranjang dan meletakkan kepalanya di atas bantal.

"Kemarilah sayang.... Duduklah di atas wajahku, aku akan memakanmu."

Becky menuruti Freen, dia merangkak dan memposisikan miliknya di atas wajah Freen. Sambil menahan berat tubuhnya dengan berpegangan pada headboard tempat tidur, Freen juga menahan pinggul Becky dengan kedua tangannya.

Tanpa menunggu lama lagi, Freen menjulurkan lidahnya dan mencicipi vagina Becky yang sudah sangat basah itu.

"Aaah..... Haaa...."

Bahkan hanya dengan sentuhan yang sedikit itu sudah membuat Becky melayang, dia benar-benar merindukan sentuhan dari kekasihnya. Ditambah karena kegiatan Mereka terakhir kali harus batal karena kesalahpahaman yang payah.

"Hisap lebih kuat... Aaahh...."

Freen menghisap vagina Becky dan menjelajahi setiap sudut area pribadi miliknya. Bahkan hidung Freen yang lanjang itu dengan sengaja menggesek klitoris Becky saat lidahnya bermain di liang Becky.

"Oouuh fvck.... Da-Daddy..... Aahh.... Daddy.. mmm"

Erangan Becky semakin tidak karuan, dia mulai menggerakkan pinggulnya seperti sedang menunggang seekor kuda.

The CEO and the artistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang