CHAPTER 47

1.9K 185 22
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


When i see you, everyone around you become blur
I love you 🧡

When i see you, everyone around you become blurI love you 🧡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selamat malam pembaca yang baik,
Maafkan aku, karena menghilang hampir seminggu,
Aku mengalami sedikit kendala di tempat kerja

Aku masih berusaha untuk update setiap hari kok..
Sekali lagi maaf ya 🙏🙏🙏

Selamat membaca

***

Freen POV

Sesampainya di rumah, aku masuk dengan terburu-buru dan menutup pintu rumah. Setelah itu aku langsung mendorong tubuh Becky secara perlahan sambil melumat bibirnya. Aku benar-benar merindukan momen ini, sudah terlalu lama aku tidak mencicipi bibirnya seperti ini.

"Eemmhh-"

Suara erangan berhasil keluar dari mulut Becky, gairahku semakin terbakar setelah mendengar erangannya itu. Aku mulai melepaskan blazer milikku dan membiarkannya terjatuh di lantai begitu saja. Kini tangan Becky sudah melingkar di leherku dan dengan lembut mengusap-usap rambutku sambil menikmati ciumannya. Sementara tanganku mulai menyingkap rok milik Becky agar aku bisa lebih leluasa mengakses paha mulusnya itu.

"Ya ampun, Freen Becky!? Tidakkah bisa kalian melakukannya di kamar! Dasar anak muda jaman sekarang."

"Ya ampun, aku lupa nenek sudah tinggal bersama kita sekarang." Ucap Becky, aku hanya memutar bola mataku dan memimpin Becky ke kamar.

"Biarkan saja dia sayang, ayo kita lanjutkan di kamar dan membiarkan nenek menjaga Bonbon selagi kita membuatkan adik untuk Bonbon." Ucapku sambil menjulurkan lidah dengan nakal pada nenek.

Aku kembali menarik Becky ke kamar dan meninggalkan nenek yang sedang menuju dapur bersama putra kami. Sesampainya di kamar, aku kembali mencoba untuk menciumi Becky namun ponselku berdering. Dan itu membuat Becky menggeram, dia tampak sangat kesal sekarang. Aku mencoba menenangkannya dan mengatakan bahwa yang menelepon adalah Dr. Saint.

The CEO and the artistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang