CHAPTER 36

2.4K 237 25
                                    

Hallo pembaca kesayangan mamii, apakah kalian masih menikmati cerita ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo pembaca kesayangan mamii, apakah kalian masih menikmati cerita ini?

Yaudh lah meskipun sepi peminat, aku akan tetap menamatkan cerita ini sebelum aku melanjutkan ke cerita baru. Sudah ada 3 judul cerita baru yang aku siapkan untuk ke depannya. Namun belum aku putuskan mau up yang mana terlebih dahulu. Yang jelas aku akan tamatin cerita ini dulu, karena aku sudah kapok bikin 2 cerita sekaligus.

Dan kali ini aku tidak akan menterjemahkan lagi, aku akan membuat cerita original aku sendiri.

***

Freen POV

"Ooh~ Beck." Aku kembali mengerang karena dia tetap saja menciumi leherku. Dia benar-benar berbahaya saat mabuk.

"Sayang jangan begitu... Jika kamu menginginkan pengalaman baru, biarkan aku menggendong mu dengan benar. Atau kita berdua akan jatuh dari tangga ini." Aku benar-benar takut akan kehilangan keseimbanganku saat menggendong wanitaku ini karena dia masih saja menciumi leherku meskipun aku sudah memohon padanya.

"Baiklah, kalau begitu bawa aku selain di kamar. I want you so bad honey~" Becky mengeratkan pelukannya dan aku juga kembali memperbaiki posisi menggendongnya, jujur saja aku cukup kesulitan menggendongnya sambil menaiki anak tangga ini.

Aku membawanya ke ruang kerjaku di rumah. Situasi ruangan ini mirip dengan ruangan kerjaku di kantor. Hanya saja saat ini disini lebih gelap karena semua gorden telah di turunkan. Kemudian aku membaringkan Becky di sofa yang ada di ruang kerjaku.

Ini benar-benar mirip dengan kejadian yang terjadi di dalam mimpiku kemarin.

⚠️🔞 Warning Mature Content 🔞⚠️

"Berhentilah melamun sayangg~ aku menginginkanmu." Dia mendorong tubuhku sedikit dan mulai melepaskan jaket yang saya suruh dia kenakan saat berada di restoran sebelumnya.

"As your wish sweetheart~" aku mencium bibirnya dengan lembut, lalu aku memikirkan sesuatu dan bertanya padanya. "Sayang~ kamu menginginkan pengalaman baru bukan? Bolehkah aku mengikat pergelangan tanganmu dan menutup matamu saat melakukannya?" Aku berkata sambil menelanjangi tubuh bagian atasnya.

"E-EEEHH!!!??" Matanya terbelalak karena terkejut dengan ucapanku. Aku sudah mengira bahwa dia akan bereaksi seperti itu.

"Aku berjanji, aku tidak akan menyakitimu." Setelah mendapatkan persetujuan dari Becky, aku pergi ke meja kerjaku dan mengambil sebuah dasi yang aku simpan di dalam laci. Becky hanya memperhatikanku dari arah sofa tanpa mengatakan apapun lagi.

The CEO and the artistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang