CHAPTER 9

3.1K 303 7
                                    

Becky POV

Lagi-lagi aku terbangun dengan sinar matahari menyinari wajahku, namun bedanya saat ini ada lengan seseorang yang kujadikan bantal saat ini dan juga kepalaku sangat sakit sekarang. "Apa..!!!?" Aku melihat siapa pemilik lengan yang aku jadikan bantal saat ini. "Ini lengan P'Freen...!" Aku kembali berteriak.

!" Aku kembali berteriak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iyaa... Ini aku. Kemari lah dan ayo tidur lagi. Hari ini tidak ada pekerjaan jadi tidurlah sebentar lagi. Apakah kamu tidak sakit kepala? Karena aku sakit kepala sekarang." P'Freen menutup matanya lagi dan membuka lengannya lebar seolah mengundangku tidur dalam pelukannya.

Akhirnya aku kembali ke dalam pelukannya, aku tidur namun dengan posisi memunggunginya. Kemudian P'Freen memelukku dari belakang dan aku juga bisa merasakan hembusan nafasnya di leher ku, dan itu membuatku merinding. Aku mencoba untuk tidur lagi karena aku benar-benar masih mengantuk, ditambah dengan sakit kepala yang saat ini aku rasakan. Sehingga aku tidak mampu untuk bereaksi atas apa yang terjadi pagi ini ataupun tadi malam.

Setelah sekitar satu jam aku terbangun, namun aku masih bisa merasakan lengannya yang memelukku dari belakangnya. Kemudian aku berbalik menghadap ke arahnya, dia tidak hanya terlihat cantik namun juga terlihat tampan bahkan saat tertidur seperti sekarang.

Apa yang telah terjadi semalam? Aku benar-benar tidak ingat apapun. Kemudian aku mencoba untuk melepaskan diriku dari pelukan itu. Meskipun sesungguhnya aku masih ingin berada di pelukannya, tapi kami membutuhkan sesuatu untuk dimakan. Jadi aku pergi ke dapur dan memeriksa apa yang bisa aku masak untuknya, aku bukan seseorang yang suka dengan pekerjaan di dapur, namun untuk dirinya aku akan mencobanya. Hmmmm.... Kurasa sebaiknya aku memulainya dengan membuat hidangan sup sederhana.

Freen POV

Suara apa itu??? Aku terbangun karena mendengar suara yang berisik dari lantai bawah. Jadi aku memeriksanya, siapa tahu itu adalah pencuri. Aku menemukan sapu dan berpikir untuk menggunakannya sebagai senjata jika itu memang seorang pencuri. Ketika aku sampai di dapur, aku melihat Nong Beck sedang duduk di lantai dengan wajah yang tertutup irisan sayuran dan wajah yang penuh tepung.

"Ya Tuhan.... Nong Beck..! Kamu baik-baik aja?"

"Aku tidak apa-apa... Aku hanya terpeleset sehingga aku merusak sarapan kita."  Jawabnya.

"Biarkan aku membantumu....." Namun sebelum aku membantunya, aku juga ikut terpeleset. Dan sesuai keinginan ku, aku terjatuh ke atas tubuhnya. Dan yang lebih mengagetkan adalah karena bibir kami bertemu, aku melihat dia membelalakkan matanya, tampaknya dia terkejut. "Aaa- Aku minta maaf." Aku berdiri kembali dan mengulurkan tangan ku untuk membantunya berdiri. Keheningan diantara kita membuat suasana semakin canggung. Namun syukurlah suara bel menyelamatkan kami dari suasana canggung ini. Terima kasih Tuhan karena telah menyelamatkan kami dari situasi ini.

"Kurasa itu manajer ku."  Ucap Becky

"Aku akan membuka pintunya, kamu ganti baju dulu aja. " Kata ku dan disetujui olehnya.

Aku membuka pintu dan membiarkan manajernya masuk. Sebelum aku sempat bertanya kenapa dia ke sini, dia langsung memberitahu ku bahwa dia hanya memeriksa apakah Becky baik-baik saja dan pulang dengan selamat semalam. Karena Becky tidak mengangkat telepon ataupun membalas pesannya. Kemudian aku menjelaskan kepada sang manajer, "dia sangat mabuk semalam, namun aku mengantarnya pulang dan menjaganya dengan baik semalam."

"P'Sheng.... Apa yang kamu lakukan disini? Maaf karena semalam aku tidak mengangkat telepon mu ataupun membalas pesan mu, aku baru saja memeriksa ponselku." Kata Becky, saat ini dia berjalan tertatih-tatih ke arah kami.

"Heii... Apa kamu baik-baik saja?" Aku bertanya dengan cemas, dan dia menjawab. "Pergelangan kaki ku sakit, kurasa aku harus menaruh es pada pergelangan kakiku."

Kemudian aku pergi mengambil es dan memberikannya pada Becky. Sementara Becky berbicara dengan manajer nya di ruang tamu, aku membersihkan kekacauan yang terjadi di dapur dan juga memesan makanan untuk kami, jujur saja aku lapar sekarang.

Tidak lama kemudian, kurir pengantar makanan akhirnya sampai. Manajer Becky sudah berada di pintu untuk membawa makanannya ke dalam sedangkan aku yang membayar makanannya. Setelah menaruh makanan itu kedalam, manajer berkata "Aku akan pulang sekarang, karena aku sudah memastikan kamu baik-baik saja. Lagipula pacarmu ada disini." Kami berdua tersipu mendengar kata pacar itu. Saya lega karena akhirnya manajer Becky pergi, karena aku sudah sangat lapar dan ingin segera sarapan.

"P'Freen? Apakah semalam aku mengatakan atau melakukan sesuatu yang bodoh atau memalukan?" Wah... Sepertinya Nong ku ini penasaran.... Haruskah aku mengatakan bahwa semalam kami berdua saling menyatakan perasaan? Ataukah melupakannya karena semalam dia sedang mabuk?

- BERSAMBUNG -

The CEO and the artistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang