Bab 6

72 13 4
                                    

~TOBY~

Aku tidak sabar ingin segera melihat bagaimana Flora tampak frustasi saat modul yang dia kumpulkan nanti terus kutolak. Entah kenapa aku jadi merasa senang saat memarahinya. Aku senang saat dia tidak tahu apapun, tapi tetap kupaksa mengerjakan suatu tugas. Sebenarnya, aku sadar bahwa jika sikapku padanya terus seperti ini, akan tampak bahwa aku ini adalah bos yang jahat. Tapi, aku tidak punya pilihan lain. Aku tidak bisa membujuk orang tuaku agar menjauhkan Flora dariku. Jadi, menekan Flora adalah satu-satunya cara untuk membuatnya frustasi lalu menjauh dariku dengan sendirinya.

Baru beberapa detik yang lalu aku memikirkannya, sekarang terdengar suara pintu ruanganku diketuk dari luar.

Itu pasti Flora.

"Masuk.", jawabku sedikit berteriak. Lalu, aku membenarkan posisi dudukku agar terlihat angkuh sambil otakku menyusun kalimat untuk mengomel padanya nanti.

Pintu ruanganku terbuka. Dan benar, Flora yang masuk ke dalam. Dia berjalan ke arah mejaku sambil kedua tangannya memegang setumpuk dokumen yang kuduga itu adalah print out modul yang kutugaskan tadi.

"Permisi, Sir. Aku ingin mengumpulkan tugas yang Anda berikan tadi.", dia berbicara dengan sopan lalu meletakkan dokumen itu ke atas meja kerjaku.

Aku mengambil dokumen tersebut lalu mulai membaca isinya. Namun, aku terkejut saat melihat bahwa ternyata modul buatannya kali ini sangat rapi dan tersusun seperti yang aku inginkan.

Aku mengalihkan tatapanku dari dokumen tersebut ke arah Flora.

Bagaimana dia bisa merevisi modul yang tadinya salah hingga kini jadi benar dan rapi hanya dalam waktu beberapa jam?

Sementara, Flora masih menatapku cemas.

Oke. Mungkin, hanya bagian depannya saja yang benar. Siapa tahu bagian tengah atau belakangnya ada yang salah.

Dengan segera, aku kembali membaca modul tersebut secara keseluruhan. Dan aku langsung kecewa begitu tidak menemukan kesalahan dalam modul tersebut. Bahkan, semua kata, angka dan kalimatnya tertulis dengan benar dan rapi. Tidak ada salah ketik sama sekali.

"Bagaimana, Sir? Apakah... modul tersebut masih perlu direvisi?", Flora bertanya dengan ragu.

Meski dalam hati merasa kecewa, tapi dengan cepat aku mengontrol ekspresi wajahku.

"Siapa yang mengajarimu membuat modul ini?", aku balik bertanya padanya, masih dengan nada angkuh dan dingin.

"Hmm... Ms. Leslie yang mengajariku, Sir."

"Kau kenal dengan Leslie?", tanyaku heran.

"Kami baru berkenalan tadi di foodcourt saat jam istirahat makan siang. Lalu, kami mengobrol beberapa hal, termasuk urusan pekerjaan. Dan setelah itu, dia berbaik hati mengajariku bagaimana cara membuat modul itu."

"Pantas saja."

Kemarin aku memang bercerita pada beberapa teman dekatku bahwa aku memiliki asisten baru. Dan aku sudah hafal bagaimana karakter mereka, termasuk Leslie. Dia adalah wanita yang sangat easy going dan ramah. Karena terlalu ramah, aku yakin bahwa pasti dia yang mencari tahu dan berkenalan dengan Flora lebih dulu.

Meski dalam hati aku merasa kecewa karena tidak berhasil mengerjai Flora, tapi aku adalah pria yang adil. Aku harus mengakui bahwa kali ini Flora telah berhasil mengerjakan tugas dariku.

"Oke. Modul buatanmu ini sudah benar."

"Jadi, nanti aku bisa pulang tepat waktu, Sir?", dia bertanya dengan ekspresi yang terlihat lega sekaligus senang.

Steal His HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang