"Kasih saya alasan yang tepat, Sava. Alasan kamu yang ingin fokus kuliah dan mengejar karir sama sekali gak masuk akal," kata Afkari menatap Sava tajam.
Sementara gadis yang ditatap menunduk tak berani menatap Afkari. Afkari sudah berbulan-bulan menahan amarahnya dan kini pria itu mencoba mengeluarkan semuanya.
"Sava," panggil Afkari agar Sava mau merespon perkataannya.
Sava menghela napasnya, lalu mendongak menatap Afkari.
"Apanya yang kurang jelas?—"
"Alasan kamu," potong Afkari.
Bagaimana bisa Sava mengatakan bahwasanya alasannya sudah jelas? Padahal jelas-jelas saat mereka tengah persiapan pernikahan, Sava dan Afkari sudah setuju kalau Sava akan tetap menyelesaikan studinya juga mengejar karirnya. Namun, di tengah-tengah mereka mempersiapkan pernikahan, Sava tiba-tiba meminta untuk membatalkan pernikahan dengan alasan ingin fokus kuliah dan mengejar karir.
"Alasannya udah jelas, gak ada lagi yang perlu dijelaskan."
***
Halooooo
Cerita baru aku yang judulnya Choice.
Ini series ketiga cerita mahasiswi dan dosen. 2 series lagi bakal selesai series mahasiswi dan dosen.
Semoga suka. Jangan lupa tinggalkan jejak yah
Bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Choice (END)
RomantizmSial bagi Sava Orlin setelah melihat lembar penetapan pembimbing skripsinya. Di sana tertulis nama sang mantan calon suaminya, membuat gadis itu akan kembali berurusan dengan Afkari, bukan karena mengurus pernikahan, tapi mengurus tugas akhirnya. Sa...