Bab 7

26.5K 2.7K 196
                                    

Hi

Hi

Jumpa lagi nih di bab baru

ABSEN DULU MAKE NAMA BELAKANG YUKK

SO, ENZOY YAA

*
*
*

"Jadi seperti ini rasanya sakit?" gumam Azure sembari memakan buah apel yang ia kupas sendiri. Dia memegang kepalanya yang di perban. Ada rasa nyut-nyut an yang membuat dia kagum. Jika boleh jujur, Sebelumnya... dia tak pernah sakit.

Lebih tepatnya, tidak merasakan sakit. Entah karena tubuhnya yang spesial atau karena hal lain, Azure tak mengerti. Setiap kali dia terluka, dia tak pernah merasakan sakit.

Ia melipat satu kakinya dan lanjut memakan jeruk, apelnya dia taruh.

Pengalaman yang tak pernah Azure alami. Bersekolah , terluka, masuk rumah sakit, dan merasakan sakit. Semua itu terasa baru baginya. Dulu, ketika dia terluka, bukannya ke Rumah Sakit, Jon malah membawanya ke salah satu Anggota dokter ahli bedah. Karena Jon berkata, jika musuh mengintai dimanapun dan kapanpun dia berada.

Ketika ada luka yang perlu di jahit, Azure akan dijahit tanpa bius. Toh, dia tak kesakitan.

Sebelumnya pun dia tak pernah bersekolah umum, dia homeschooling yang mendatangkan guru dari manca negara.

Berada di tubuh William, Azure benar benar menjadi manusia seutuhnya. Dia mendapatkan pengalaman baru akan lingkungan di sekeliling.

Meski tak bisa di bantah jika Azure, merindukan Jonquil. Entah sekejam apapun Jon memperlakukannya, dia adalah wanita yang menggantikan sosok sang mommy, sekaligus ayah untuknya.

Ah, apakah Azure tidak memberitahukan jika Jonquil merupakan seorang wanita.

"Kau melamun sedangkan mulutmu terus mengunyah."

Azure tersadar, dia menoleh melihat kesamping dimana Eljiah duduk bersedekap dada. Wajah pria itu begitu datar. Anak itu mengernyitkan alis saat melihat El terlihat marah.

"Kau baru sampai kemarin. Dan hari ini kau masuk Rumah Sakit. Dasar menyusahkan," ujar El pedas.

Azure memiringkan kepalanya, dia mengangkat bahu tanpa menghiraukan Eljiah. Bocah itu memakan jeruk yang terasa manis di lidahnya. Dia tidak peduli pada Eljiah yang sekarang menahan emosi karena di abaikan.

"Kau tidak mendadak tuli bukan!" geram El. Dia berdiri dan menarik wajah Azure untuk melihat wajahnya. Tangannya mencengkram kuat ragang Azure.

"Dengar anak haram. Meski yang lain menerima, aku tak akan pernah!" lantangnya memperingati Azure. alisnya menukik tajam.

"Kau harus tau diri, kau hanyalah anak haram. Kau orang asing dan bukan bagian keluarga kami!" menghempaskan wajah Azure lalu El pergi keluar. Dia marah ketika anak haram itu mengacuhkannya.

Azure sama sekali tidak peduli tentang perkataan Eljiah. Dia memikirkan sesuatu yang lain.

"Jon apa kabar ya?"

"Kemana perginya jiwa William."

"Untuk apa aku di sini?"

About Azure ✓ [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang