Bab 15

21.4K 2.3K 42
                                    

Hi

Hi

Jumpa lagi nih di bab baru

ABSEN DULU MAKE NAMA BELAKANG YUKK

SO, ENZOY YAA

*
*
*


Belum sempat bangun, tangan Liam malah diinjak oleh seseorang. Liam mendongak untuk melihat siapa yang sudah berani menginjak tangannya. Mata Liam menatap tajam Ava yang saat ini memandangnya remeh.

"Udah pantas lo bersujud di kaki gue," sinis Ava. Gadis itu memutar mutar kakinya untuk melihat Liam yang meringis kesakitan.

Tetapi, alisnya terangkat saat anak di bawahnya bahkan tak memasang wajah kesakitan. "Hee, bebal? Lo kebanyakan dipukul ya? Sampek bebal gini?" ujar Ava.

Luna dan Camila tertawa nista. Keduanya melihat Liam bersimpuh di bawah dengan tatapan merendahkan. "Dasar anak haram." Camila meludahi Liam.

Ketiga gadis itu kemudian pergi setelah puas. Mereka bertiga pun beranjak dari sana. Lagi-lagi, Liam harus menahan gejolak penuh amarahnya. Jika saja, di sekolah ini tak ada manusia yang tak bersalah, dia dengan senang hati mengebom tempat ini dan membuat manusia menjijikkan seperti ketiga gadis itu musnah.

Dengan perlahan, Liam berdiri. Dia menuju toilet berniat membasuh luka di tangannya. Ingin sekali dia menjilati darah yang terlihat menggugah selera itu. Tetapi mengingat jika tangannya terluka di sebabkan oleh Ava, Liam memilih membersihkan.

Liam menyapu bersih darah nya dengan air. Tiba-tiba, anak itu kebelet buang air kecil. Liam pun masuk kedalam bilik toilet untuk menuntaskannya. Dan yah, seperti yang kalian tebak. Ada seseorang yang menyiraminya dengan air.

Terdengar di luar Ava dan kedua temannya tertawa lalu pergi.

"Tunggu dan lihat... Dengan apa aku membuat kalian musnah dari dunia ini!" janji Liam pada dirinya sendiri. Dia akan membuat ketiga gadis itu, ah bukan hanya mereka. Tapi seluruh manusia yang mencemoohnya mati di tangannya.

Kematian yang tak akan pernah mereka duga.

****

Bel istirahat berbunyi nyaring. Liam merapikan buku tulisnya dan pergi ke kantin. Biasanya, Teo lah yang mengajak nya duluan. Tetapi, anak itu mendapatkan pelajaran lebih karena mendapatkan nilai terendah di kelas.

Liam memasuki kantin dan memesan makanan. Kemudian mencari tempat duduk lalu memakan makanannya. Sebelum itu, dia membuka youtube dan mencari animasi kartu kesukaannya, Tom And Jerry.

Brak!

Suara itu membuat setengah orang yang berada di kantin kaget termasuk Liam. Liam melihat dan menyaksikan di tengah tengah kantin. Dimana Shopia yang terjatuh akibat di jegal oleh Ava.

Ava yang bersedekap dada memandang rendah Shopia. Pandangan yang membuat Liam jengah. Karena pandangan itu juga pernah di tujukan padanya.

"Oliver udah gak mau cewe busuk kek lo. Mending jauhi dia,"  ujar Ava. Dia menunjuk Shopia yang terduduk di bawah. Seragam gadis itu kotor karena mie ayam yang di tuang Ava pada Shopia.

Sembari menangis, Shopia menjawab, "Aku gak mendekati Oliver, Ava. Aku hanya mengantarkan jaketnya yang dia pinjami kemarin."

"Heleh, dasar bitch. Lo ngegoda Oliver buat ngasih jaketnya ke lo kan!" tuding Camila. Gadis itu menjambak rambut Shopia yang membuat Shopia meringis kesakitan.

Tangisannya semakin kencang saat Luna dengan sengaja menginjak tangan Shopia. Di tambah rasa sakit yang di sebabkan oleh jambakan Camila.

Matanya berkunang-kunang. Bahkan kepalanya sungguh pusing. Dia melihat Ava dan kedua temannya sangat puas dan menatapnya hina. Shopia menangis tersedu.

Seluruh kantin hanya diam dan menatap iba. Ingin menolong tetapi tak ingin menjadi sasaran bullyan ketiga gadis itu selanjutnya. Mereka memilih melanjutkan aktivitas mereka tanpa memperdulikan Shopia.

Shopia menatap sekitar, hingga ujung matanya melirik Ethan yang datang dengan raut tampak khawatir. Dia memelas memandang Ethan. Seolah memberitahu bagaimana sakit yang dia rasakan.

Ethan yang melihat pujaan hatinya di Aniaya. Wakil ketua osis itu pun langsung mendorong tubuh Ava menjauh hingga tubuh gadis itu terbentur.

"Ava!" pekik Luna dan Camila berbarengan. Mereka membantu Ava untuk berdiri. Beruntung dorongan itu tak menyebabkan tubuh Ava mengenai ujung meja. Jika itu terjadi, maka habislah sudah.

"Lo apa-apa sih bangsat!" berang Camila. Dia balas mendorong tubuh Ethan yang membuat pemuda itu sedikit terdorong.

Ethan menepis tangan Camila, "Lo bertiga yang apa-apaan!"

"Ga ada yang bisa lo lakuin selain ngebully kah?!" sentak Ethan sembari membantu Ava berdiri. "Kalian keruang BK sekarang juga!"

Setelah menetralkan rasa sakitnya, Ava mengangkat dagu angkuh, "Lo siapa nyuruh gw?"

"Anak pungut macam lo itu tidak lebih rendah dari sampah!" ujar Ava angkuh. Gadis itu berkacak pinggang, "Lo berdua pantas, seorang penggoda dan anak pungut, pfftt.... Cabut guys! "

Ethan mengeram tertahan. Jika bukan karena Shopia yang saat ini menangis di pelukannya, dia akan membalas ketiga gadis itu. Yang terpenting saat ini, dia harus membawa sang pujaan hati membersihkan diri dan mengobati luka Shopia. Dia bahkan fam peduli jika seragamnya juga kotor.

Liam menyaksikan itu dengan pandangan datar. Adegan di depannya itu memang ada. Namun yang berbeda adalah, tidak ada Oliver. Seharusnya, di sana ada Oliver yang juga turut membela Shopia.

"Huh!?" Liam tersentak ketika seseorang mengelap ujung bibirnya yang terdapat butir nasi. Liam heran, apa orang-orang di sini sangat suka mengagetkan orang dan bertindak semaunya? Matanya memandang Levi sengit.

"Kau melihat apa sampai tak menyadari keberadaan kami?" ujar Alex merangkul bahu Liam sok akrab.

Liam yang merasa risih pun mengangkat lengan Alex. Namun seakan sengaja, Alex malah menekan lengannya lebih kuat.

Liam jengah, dia menatap sekeliling di mana ada teman-teman Oliver di mejanya. Dia benar-benar tak menyadari keberadaan mereka. Diliriknya Oliver yang duduk jauh darinya, terlihat jika kakak ketiganya itu menghindarinya. Oh ferguso, apakah Liam sekarang menyebutnya sebagai kakak?

Liam terkekeh pelan. Dan itu terlihat manis di mata orang-orang.

Prang!!

"AAAAA ANAK PAPA BEGITU MENGGEMASKAN!" teriak Teo dan langsung berlari memeluk Liam. Rasa kesal dan lelahnya karena remidi pun hilang entah kemana.

Teo memeluk Liam dan membiarkan nasi yang dia pesan jatuh dan berserakan di lantai. Dia benar-benar terpesona dengan senyuman yang di layangkan oleh Liam.

Liam? Ingin sekali dia tenggelam orang-orang ini kedalam laut terdalam.

Tbc-



GIMANA?
SUKA?

JANGAN LUPA SHARE DAN SPAM KOMEN YA

SPAM NEXT DI SINI 👉

JANGAN LUPA FOLLOW IG @charlospard

&

Akun Tiktok : @cenzo_au

Hayoo mau lanjut???

TERTANDA

MAKHLUK MARS

About Azure ✓ [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang