Bab 20

21.5K 2.3K 105
                                    

Hi

Jumpa lagi nih di bab baru

ABSEN DULU MAKE NAMA BELAKANG YUKK

Menurut kalian nih? Apa kita buat ending yang cepat atau lama penuh dengan aksi hmm??

Jawab yah....

Happy reading....

*

*
*

"Oliver jangan mengganguku! Kau tau, lihatlah, rambutku sudah acak-acakan karnamu." Liam kelewat kesal dibuatnya. Bagaimana tidak, kakaknya itu sedari tadi terus mengacak-acak rambutnya.

"Hahaha, lihatlah, wajahmu malah terlihat semakin manis adikku," ucap Oliver sambil memeluk pundak Liam erat.

Liam cemberut. Sungguh baru kali ini dia mengeluarkan raut wajah itu. Dia cemberut?

Mereka sekarang berada di meja makan. Makan pagi bersama, sama seperti sebelumnya, kegiatan rutin yang mereka lakukan sebelum berangkat ke sekolah.

Semua pandang mata kini mengarah kepada mereka berdua. Mereka berdua terlihat sangat akrab. Apa yang terjadi...sebenarnya.

"Jangan cemberut seperti ini, nanti aku akan melahap pipimu itu." Oliver kembali menggangunya, sepertinya jika terus dibiarkan pipi Liam akan semakin lebar dibuatnya.

"Owh, ayolah, Kak, lihat semua mata menatapmu," gumam Liam namun mereka semua masih bisa mendengarnya.

Kak?

Kak?

Apa yang baru saja mereka dengar? Liam memanggil Oliver dengan sebutan Kak? Tolong sadarkan mereka saat ini juga.

Terlihat tiga pria di sana tengah menatap mereka datar sekaligus penasaran...dengan apa yang telah terjadi mungkin...

"Apa?" tanya Oliver datar. Dia menatap tiga pria yang tengah menatapnya juga.

"Ekhmm...sepertinya kalian berdua sudah sangat a-akrab?" tanya Noah membuka pembicaraan, ah bukan membuka, bukankah sedari tadi Oliver dan Liam sudah membuka suara?

"Tentu saja."

"Tidak."

Mereka berdua menjawab secara bersamaan. Oh ayolah, apa mereka akan bingung kembali?

"Oh ayolah, apa yang kau katakan adikku?" Oliver terlihat seperti seorang kakak yang tengah ngambek pada adiknya, tapi itu memang faktanya bahwa ia tengah ngambek.

"Wajahmu jelek ketika cemberut seperti itu," ledek Liam yang membuat Oliver langsung melotot, lihatlah...mereka kakak beradik yang sangat manis bukan?

"Ck, terserah, Papa, apa boleh jika kami berangkat duluan? Karna masih ada yang harus kami urus," ucap Oliver sambil menatap Noah memohon.

"Urusan apa itu? Apakah aku bisa mengetahuinya juga?" tanya Noah penasaran dengan urusan apa yang akan kedua anaknya itu lakukan.

"Tidak. Karna ini urusan kakak beradik saja. Iya kan adikku sayang." Sepertinya Oliver semakin manja terhadap adiknya itu.

Liam alias Azure hanya bisa mengalah, katakan saja ia tengah menyesali keputusannya semalam, sangat menyesal. Sepertinya ketentramannya akan terus terganggu.

Sebenarnya apa yang terjadi semalam?

Flasback On

"Kenapa Anda terus menatap saya tuan muda?" tanya Liam yang merasa tak nyaman ketika Oliver terus saja menatapnya.

About Azure ✓ [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang