Bab 11

23.4K 2.5K 41
                                    

Hi

Hi

Jumpa lagi nih di bab baru

ABSEN DULU MAKE NAMA BELAKANG YUKK


SO, ENZOY YAA

*
*
*


"Josiah, kemari kau bajingan!" teriak James menggelegar. Wajahnya penuh amarah yang tak dapat di bendung. Di dekapannya terdapat Azure sedang memandang wajah marah James, terlihat seperti babi kejepit.

Terdengar langkah kaki yang tergesa-gesa. "Ya, ada apa, Tuan muda." Muncul dengan keringat di wajahnya karena dia harus berlari dari mansion bagian belakang untuk memenuhi panggilan sang tuan.

James tak langsung menjawab, dia memberikan Azure pada lelaki di sampingnya. Pria 30 tahun, dan juga seorang tangan kanannya, Michael.

Lengan kekar itu menjadi tempat bokong Azure yang  sudah duduk dengan pas di dekapan Michael.

Azure berpikir, sebenarnya apa yang telah terjadi. Mengapa kakak sulungnya itu terlihat sangat marah. Ah dia tau jika James marah, tetapi penyebab lelaki itu marah karena apa?

Anyway, Azure baru tau, jika digendong senyaman ini.

Azure memperbaiki posisinya. Michael terperangah dan langsung memeluk pinggang Azure agar adik dari sang majikan tak akan jatuh. Azure menaruh wajahnya di bahu Michael dan memeluk leher pria itu.

James melirik dengan ujung matanya. Amarahnya tambah meluap ketika melihat sang adik begitu nyaman di pelukan bawahannya.

"Bawa dia ke atas sebelum aku menghukum cambuk kau 50 kali!" ancam James meminum cuka.

Michael bergidik ngeri, dia pun segera pamit undur diri dan membawa Azure yang sudah tertidur ke atas.

Sedangkan James, langsung memukul Josiah satu kali. Pukulan tak main-main yang di layangkan oleh James, membuat Josiah tersungkur kebawah.

Lelaki itu mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah. Memang dasarnya, darah Christopher yang kental. Memiliki stamina dan kekuatan yang luar biasa.

James mendekat, dia menarik kerah Josiah hingga lelaki itu berdiri. James memandang tajam Josiah, "Kau tau apa kesalahanmu, Josiah!"

"Tu--"

Bugh!

Belum sempat menjawab, James membanting tubuh kepala pelayannya itu kuat.

Josiah yang dibanting merasa tubuhnya terasa remuk. Dia tau, apa kesalahannya.

"Kau membiarkan wanita itu mengambil segala uang milik William. Kau diam saat Adikku tidak di perlakukan becus di sini. Kau membiarkan wanita itu memainkan drama murahan seolah adikku nyaman tinggal di kediaman ini!" ujar James rendah.

Sepertinya, James butuh kaca.

Dia sangat marah ketika tau, Azure tak dijemput bahkan memiliki ponsel. Padahal, Uang milik Azur- William sudah berada di tangan Josiah.

James tau sejak awal, namun dia membiarkan dan melihat  tanggapan Josiah ketika wanita itu meminta uang milik Azure.  Apalagi, dia mengetahui bagaimana para pekerja di sini memperlakukan Azure.

Dia sudah menahan sabar selama tiga hari. Puncaknya tadi ketika dia melihat adiknya jalan kaki.

"Ini kesempatan untukmu, kumpulkan semua cecunguk itu di aula. Atur para pekerja untuk hadir dan menyaksikan para sialan itu di cambuk hingga mati."

About Azure ✓ [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang