Extra Part 2

6.7K 462 3
                                    

Jangan lupa beli bukunya di SHOPEE yaaaa!!!

"Papa udah siapin semuanya?" tanya Oliver kepada Noah yang sedang bersantai di sofa ruang keluarga.

"Tentu saja. Semuanya sudah selesai dari dua hari yang lalu. Di hotel punya Papa. Undangan juga sudah disebarkan. Kita hanya perlu melakukan sedikit aksi." Noah terlihat menyeringai.

"Aksi apa?" curiga Eljiah. Apa Noah akan melakukan hal yang aneh seperti yang dilakukan padanya dulu?

"Seusai pemikiran kalian. Tapi kali ini harus lebih keren, bukan seperti waktu itu. Harus lebih berbeda." Noah kembali tersenyum menyeringai.

Di ruang keluarga memang hanya mereka bertiga saja. Kebetulan ini hari Sabtu, jadi kampus Eljiah dan Oliver libur, tidak seperti Liam yang masih SMA harus terus berjuang selama 6 hari penuh. Apalagi sekarang ia kelas 12, harus lebih extra belajar lagi.

"Yayaya, terserah Papa. Asalkan tidak membuatnya kabur lagi. Okay?" Eljiah tak habis pikir dengan ide-ide aneh Papa nya itu. Entah kenapa bisa sampai ke otaknya.

"Iya, tenang saja." Noah memukul kedua pundak putranya itu.

"Ya." Mereka menatap Noah datar.

"Apa?"

"Gak."

"Baperan kek cewek."

"Papa tuh yang baperan."

"Gak. Kalian berdua!" Noah langsung berlari terbirit-birit ke ruang kerjanya, karena masih ada yang harus dia urus.

"Ish, Papa!" teriak Eljiah dan Oliver menggelegar mengangetkan pria tampan yang baru saja memasuki mension itu.

"Astaga," kaget Liam dengan mata melotot.

"Aaaa ... adek!" Eljiah dan Oliver langsung berlari saat mendengar suara Liam.

Eljiah lebih dulu yang memeluk Liam, alhasil Oliver menatapnya kesal.

"Dia milikku hari ini. Mending kau sama Papa saja." Eljiah menarik Liam dari sana dan pergi ke dapur.

"Kau tidak asik, El. Aku akan merebutnya nanti!" Sedari dulu peraturannya memang seperti itu. Siapa yang lebih dulu memegang tubuh Liam, maka ia yang akan bersamanya.

Entah darimana peraturan itu bisa terbesit. Liam hanya pasrah menerimanya, daripada tangannya patah karna diperebutkan. Lebih baik seperti itu.

"Aku merindukanmu." Eljiah memeluk Liam terus, ia tak mau melepaskannya.

"Aku juga merindukanmu, Kak El." Liam membalas pelukan Eljiah erat, padahal baru berpisah setengah hari saja.

Mereka berdua mengambil beberapa cemilan, karena Eljiah berniat mengajak Liam ke kamarnya dan belajar bersama.

Jika bersama Eljiah, mereka memang akan selalu belajar bersama, menceritakan keluh kesah mereka dan meminta solusi dari setiap permasalahan mereka.

Jika bersama Oliver, Liam akan berubah menjadi childish banget, mereka akan berteriak, mereka akan bermain game bersama, atau tidak menyusun segala ide untuk mengerjai Noah, Eljiah dan bodyguard di mension ini.

Berbeda lagi, jika bersama Noah, Liam akan diajak berbisnis dan bermain pistol. Mereka akan mempelajari berbagai alat yang dibeli oleh Noah. Liam dengan senang hati melakukannya.

Itulah perbedaan jika mereka sedang bersama.

Terlihat sekali perbedaannya bukan?

Jika kalian di posisi Liam, kalian akan memilih di posisi siapa?

About Azure ✓ [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang