Bab 13

22.7K 2.4K 32
                                    

Hi

Hi

Jumpa lagi nih di bab baru

ABSEN DULU MAKE NAMA BELAKANG YUKK

SO, ENZOY YAA

*
*
*


Karena kejadian itu, Liam dipanggil ke ruang kepala sekolah untuk di tindak lanjuti. Orang tua Ava juga tak memberi respon lebih terhadap apa yang terjadi pada putri mereka.

Mereka juga tak menuntut Liam ini itu. Liam hanya di suruh minta maaf dan tak lebih. Ava tak terima akan hal itu, namun dia terpaksa bungkam karena posisinya sama sekali tak bisa membantah.

Awalnya Liam heran, tetapi memilih acuh. Asalkan dia aman, maka semuanya beres. Tetapi, kepala sekolah tetap menetapkan hukumannya. Dia di skors selama satu minggu.

"Aneh sekali," gumamnya memegang dagu berpikir.

"Kau yang anak haram. Kau membuat keluarga kami malu!" sentak Eljiah.

"Memalukan," timpal Oliver yang turut kesal. Dia harus menerima malu karena tingkah yang di lakukan oleh Liam

Dalam hati Liam bertanya, ada apa dengan dua pemuda labil itu. Padahal di sekolah, tak ada yang tau jika dirinya sebagian Christopher. Pertemuan tadi pun tak ada yang hadir karena dia mengatakan jika kedua orang tuanya sudah meninggal.

Memilih acuh, Liam mengingat-ingat tentang Ava. Dia berpikir serius tentang gadis itu, dan yah... Dia berhasil ingat.

Ava Naomi gadis antagonis yang tidak disukai seluruh keluarganya. Marga Ava sendiri adalah Paisley. Gadis itu sudah tak menyandang marga keluarganya sejak awal cerita tersebut.

Di katakan jika Ava adalah gadis yang egois bersikap dan tak kenal kata puas. Ava juga memiliki tempramen yang buruk dan semena-mena.

Sikap itulah yang membuat Ava tak di sukai bahkan tak dianggap. Kepala keluarga Paisley pun membuang Marga Ava karena merasa malu. Meski begitu, gadis tersebut tak pernah diusir dari kediaman karena mereka tak mungkin membiarkan keturunan Paisley berada di luar jangkauan

Mereka takut, Ava akan terus membuat nama keluarga mereka tercemar.

Sikap Ava pun tak pernah berubah. Malah semakin menjadi-jadi ketika apa yang dia inginkan sama sekali tak bisa dia dapat.

Seperti halnya dia yang menginginkan Oliver, Ava selalu membully Shopia di manapun gadis itu berada. Karena Ava merasa kehadiran Shopia sangat berbahaya baginya.

Plak!

"Kau dengar tidak bangsat," marah Eljiah memukul kepala Liam dengan keras.

Liam yang tersadar langsung menoleh ke samping di mana Eljiah menatap dirinya tajam penuh emosi, dia menghela nafas. "Saya tidak gila untuk menanggapi gonggongan anjing tuan muda."

"Jadi yang kau maksud kita berdua anjing!?" geram Oliver tak terima ketika sadar akan makna dari ucapan Liam.

Liam tersenyum manis, "Wah, tuan muda begitu hebat dalam memahami makna ucapan saya."

"Ka- uhuk!"

Eljiah yang duduk di samping Liam berniat menghajarnya. Namun Liam dengan gesit mencekik Eljiah hingga pemuda itu kesusahan.

"Eljiah!"

Liam memberi gestur diam dengan telunjuk di bibirnya, "Sedikit saja Anda bergerak, maka katakan selamat tinggal pada kakak Anda, ah, apakah saya harus memanggilmu kakak juga?" ujar Liam rendah.

About Azure ✓ [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang