Bab 14

22.3K 2.2K 33
                                    

Hi

Hi

Jumpa lagi nih di bab baru

ABSEN DULU MAKE NAMA BELAKANG YUKK

SO, ENZOY YAA

*
*
*

Liam saat ini sedang ada di meja makan. Dia sedang menyantap nasi goreng yang di buatkan oleh salah satu maid. Sementara mulutnya mengunyah, pandangannya lurus ke arah kartun kucing dan tikus yang tak pernah akur.

Dia memakai kaos putih oblong dan celana pendek di atas paha. Awalnya dia ingin tidur, namun entah mengapa dirinya sangar lapar. Jadinya, dia turun kebawah untuk mengisi perutnya. Liam tak mau tertidur dengan keadaan menahan lapar.

Tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang. "Miss me baby?" ujar Emma seduktif. Berbisik di telinga Liam yang membuat anak itu bergidik.

Refleks, Liam menyikut Emma dengan tangannya. Tetapi dengan gesit, Emma melompat kebelakang menghindar dari serangan Liam.

"Cih."

Emma terkekeh mendengar decihan Liam. Seolah tak terjadi apapun, dia kembali memeluk Liam. Kali ini, pelukan dia sedikit mencekik anak itu.

"Ohoo...kau benar-benar berubah," kata Emma. Dia menatap kebawah dimana sebuah garpu yang kapan saja bisa menusuk perutnya.

Emma pun melepaskan peluk- cekikannya.

Kriet....

Gadis itu duduk di sebelah Liam yang melanjutkan makan. Dari pada merespon Emma, Liam lebih tertarik dengan nasi gorengnya.

"Apa yang Anda lakukan malam-malam seperti ini nona," ujar Liam yang mulai kesal. Karena Emma tidak melepas pandangan darinya.

"Memandangi makhluk Tuhan yang begitu rupawan," balas Emma menatap Liam dengan pandangan memuja.

Tangan Emma bergerak dari paha Liam hingga ke atas. Membuat Liam merasakan perasaan di gelitik yang luar biasa.

"Kau begitu menggoda malam ini Liam. Oh atau kau memang sengaja menggodaku?" ujar Emma. Tubuhnya ia condongkan ke depan wajah Liam yang sudah memerah. Hey ayolah, dia adalah lelaki. Jika digoda seperti ini, adiknya akan bangun. Terlebih Visual Emma yang juga cantik dan terkesan sexy.

Sebuah pisau melayang tepat di tengah tengah keduanya. Emma menangkap pisau itu di dua jari dan memandang tajam orang yang melemparkan pisau.

"Oh maaf, aku kira tadi ada hewan melata di dekat Liam," ucap Levi dengan senyuman. Senyuman angkuh yang di layangkan pada Emma.

Raut wajah Emma berubah datar. Namun berubah lagi menjadi menatap Levi remeh. Dia menarik Liam untuk di peluknya. Menaruh wajah Liam di pertengahan payudara miliknya.

Liam tak bereaksi karena lemas akan nafsu. Sebisa mungkin dia menetralkan dirinya agar tak di kuasai nafsu. Hingga tanpa sadar nafasnya tersengal-sengal. Lelaki normal sepertinya si suguhi dengan sesuatu yang menggoda iman? Hey!!

"Sikapmu tak mencerminkan gadis baik-baik nona Emma."

Emma tertawa renyah, "Omong kosong Levi. Wajahnya sungguh manis. Lihat bibirnya yang memerah, sungguh sexy." Gadis itu mendongakkan wajah Liam yang sayu. Dia mengusap bibir cherry Liam sensual.

About Azure ✓ [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang