Bab 12 : Classical Piano Songs.

54 6 3
                                    

Malamnya Yuta dengan berani menghampiri apartemen milik Winwin dan dia berpikir hanya ingin mengajak Winwin jalan saja.

" Hai Win " sapa Yuta dengan senyumnya.

" Oh hai, ayo masuk " ajak Winwin yang membuat Yuta langsung masuk.

Sejujurnya dia sendiri takut jika hal ini terjadi, terlebih lagi dia mengingat pesan dari Johnny yang mengajaknya untuk taruhan.

" Aku harap aku tak melakukan hal yang aneh-aneh " batinnya seorang diri saat itu.

Winwin membahas tentang pekerjaan mereka dan menjamu Yuta dengan hangat, Yuta juga mencoba untuk melakukan hal yang positif.

Mereka banyak sekali membahas hal lain juga dan Yuta yakin jika dia pasti bisa membuat Winwin jatuh hati kepadanya meskipun dalam waktu yang lama.

Berbeda dengan Johnny yang tengah memainkan piano yang ada di apart nya, dia memainkan lagu klasik saat itu.

Rasanya akan sangat berbeda bukan jika memainkan suatu alat musik? apalagi memainkan piano dengan lagu klasik.

Johnny memainkan lagu The Four Seasons - Winter In F Minor RV. 297: I. Allegro non molto, dia sendiri menyukai lagu piano klasik.

( Buat lagunya kalian bisa lihat di spotify ya atau di internet mana aja )

Lagu tadi di buat oleh Antonio Vivaldi, Antonio Lucio Vivaldi yang dijuluki il Prete Rosso adalah seorang pastor Katolik dan komponis musik Barok dari Italia.

Dia dikenal sebagai maestro alat musik biola. Saat masih berusia dua puluhan, ia sudah menghasilkan komposisi musik yang dianggap sempurna.

Johnny menyukai lagunya karena selalu memiliki ciri khas yang berbeda dari pemain musik lain seperti Mozart, Fur Elise dan sebagainya.

Dia hanya memainkan instrumen piano saja namun hal itu sendiri membuat dia terlarut dalam musik tersebut.

Hingga dia tak sadar jika hpnya berbunyi sejak tadi, Yuta sendiri tengah meneleponnya saat itu.

" Pasti dia sedang memainkan pianonya, ck! " kata Yuta yang akhirnya pergi menghampiri Johnny ke apart nya.

" YAK! JOHN! " teriak Yuta yang membuka pintu apart Johnny.

Johnny sendiri tidak mendengarkannya dan tetap terlarut dalam musik tersebut, dia tak bisa mengalihkan pandangannya.

Yuta terdiam melihat temannya yang bermain piano dengan lincah, dia tahu betul jika Johnny sudah lama tak bermain piano.

Dulunya Johnny berhenti bermain piano dari 6 tahun yang lalu, tepatnya ketika ia berada di Amrik dia sendiri memutuskan untuk berhenti.

Setelah selesai Yuta masih terdiam dan menghampirinya, dia bertanya sesuatu kepada Johnny melalui bisikan saat itu.

" John? mengapa kau bermain piano sekarang? " bisik Yuta yang membuat Johnny tersadar.

" A-aku sendiri juga tak tahu mengapa aku memainkannya " jawab Johnny yang menyadari akan hal itu.

" John? bukan kah kau sudah berhenti bermain piano sejak 6 tahun yang lalu karena sebuah hal? " jelas Yuta yang membuat Johnny kembali mengingat hal tersebut.

" Sudahlah jangan membuat aku mengingatnya lagi. " lanjut Johnny yang tak mau mengingatnya.

" Aku menelepon mu sejak tadi dan kau tak menjawabnya sama sekali " kata Yuta yang membuat Johnny langsung mengecek hpnya.

* 10 missed call from Yuta *

" Maafkan aku, aku tadi sedang bermain piano ini " balas Johnny yang meminta maaf akhirnya.

" Lalu apa maksud kedatangan mu kesini? " tanya Johnny yang membuat Yuta bercerita.

Yuta bercerita panjang lebar akan suatu hal, Johnny tetap fokus mendengarnya.

" Jadi kau mau melakukan apa dengan dia? " tanya Johnny setelah Yuta selesai bercerita.

" Aku ingin membuatnya menjadi teman ku, teman hidup maksudnya " jelas Yuta yang membuat Johnny langsung memukul kepalanya.

" Ck! bodoh, apakah kau tak sadar jika kau mencintai salah satu keluarga yang benar-benar kaya? dia Dong Si Cheng " jelas Johnny yang membuat Yuta hanya bisa nyengir saja.

" Y-ya aku tahu akan hal itu tapi tak ada salahnya bukan? " tanya Yuta yang mencoba menyakinkan temannya.

" Setau ku jika kau memang mau menikahnya atau menjadi kekasihnya saja, setidaknya kau bisa berbahasa China " sambung Johnny yang mengingat suatu hal.

" John? keluarganya bisa berbahasa jepang asal kau tau " jelas Yuta yang membuat Johnny tak percaya.

" Are you serious? aku baru tahu akan hal itu dan pasti kau baru bertemu dengannya " tebak Johnny dengan mudahnya.

" Yahh jadi lumayan bukan mengetahui sedikit informasi dari dia langsung " ujar Yuta pada akhirnya.

Johnny hanya bisa mengangguk-angguk dan secara tak sengaja Yuta menanyakan sesuatu hal kepada Johnny.

" Bagaimana hubungan mu sama Ten? " tanya Yuta yang membuat Johnny langsung menatapnya.

" Tidak ada apa-apa, kami hanya sebatas teman kerja saja " jawab Johnny pada saat itu.

" Ayolah, apa kau tak ada niatan untuk mendekatinya? " tanya Yuta lagi.

" Tidak ada dan aku juga yakin dia telah dimiliki oleh seseorang " jelas Johnny yang menunjukkan sesuatu kepada Yuta.

Dia menunjukkan sebuah postingan instagram terbaru dari akun Ten, yang dimana menunjukkan jika Ten tengah berjalan bersama orang lain.

" Dan kau langsung berhenti begitu saja? " tanya Yuta yang mendapat anggukan saja dari Johnny.

Sebenarnya Johnny tak mempermasalahkan jika Ten mau berjalan dengan siapapun, dia tak bisa melakukan apapun karena hubungannya hanya sebatas teman saja.

" Dasar lelaki hts! " seru Yuta yang mengundang emosi Johnny.

" Diamlah! ayolah Yut jangan membuat ku semakin emosi " balas Johnny yang membuat Yuta keheranan.

" Aku yang marah, mengapa engkau yang pusing jadinya? karena hal tadi? " tanya Yuta lagi.

Johnny pun hanya mengangguk dan Yuta memahami sesuatu sepertinya, dia tiba-tiba saja mendapatkan ide tersebut.

" Bagaimana kalau kita ke bar malam ini? itu bagus bukan? " tanya Yuta yang membuat Johnny bingung.

" Bisa saja tapi yang aku takutkan, kita berdua tiba-tiba menerima panggilan untuk menyelesaikan kasus " jelas Johnny yang membuat Yuta harus merubah rencanannya.

" Baiklah kita akan meminum kopi saja, mungkin aku akan mengajak Winwin " ujarnya yang membuat Johnny ingin julid kepadanya.

" Belum ada hubungan tapi bertingkah seperti sudah memiliki sepenuhnya " julid Johnny pelan supaya Yuta tak mendengarnya.

" AKU MENDENGAR NYA JOHN! " seru Yuta yang memandang ke arahnya.

" Yang aku katakan benar, hubungan mu dengan dia masih sebatas rekan kerja bukan kekasih. " jelas Johnny yang membuat Yuta terdiam.

Yuta menyadarinya, dia merasa bahwa dia ini terlalu memamerkan hal tersebut, Johnny sendiri tengah berjalan ke kamarnya.

Malam itu malam yang bersinar terang karena bulan, Yuta telah kembali ke apart nya dan kali ini Johnny yang keluar sendirian.

" Aku menyukai hal ini meskipun kesepian jadinya " batin Johnny sambil tersenyum.

Tak lama datanglah beberapa penggemarnya ternyata, mereka semua menyukai deduksi bapak detektif itu.

" JOHNNY!!! AKU MENGINGINKAN TANDA TANGAN MUU! "

" JOHN!! AYO JADI KEKASIH KUU "

" JOHNNY SUH!!! "

Itu lah suara teriakan para gadis-gadis tersebut, Johnny mana tahu jika dirinya sendiri telah menjadi seseorang yang terkenal.

Dia berlari dari sana dan masuk ke salah satu restoran, ternyata dia melihat ada Ten yang kebetulan minum di sana.

"Love Story at Police Headquarters" | Johnten & Yuwin. [SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang