" John! Yuta! kalian di panggil untuk menyelesaikan kasus lagi " kata petugas wanita yang bernama Jennie itu.
" Ck! kasus apalagi ini " kata Yuta yang mengeluh terlebih dahulu.
Johnny sendiri hanya mengangguk dan akhirnya mereka berdua pergi dengan mobil Yuta saat itu, ternyata Ten dan Winwin juga di panggil.
Sesampainya di sana mereka bergegas, tapi Yuta sadar jika kasus ini terjadi di sebuah restoran makanan yang cukup terkenal.
" Kasus kali ini adalah seseorang meninggal dunia karena tak sengaja memakan permen yang sudah di lumuri dengan racun atau hidrogen sianida, mohon untuk berhati-hati " kata inspektur Donghae yang ternyata ikut ke sana.
Semuanya mengangguk dan akhirnya menjalankan tugas masing-masing, ternyata ada saksi yang mendengarkannya.
" Oh iya, korban terbunuh di kamar mandi mohon untuk berhati-hati! " seru inspektur Donghae dengan kuat.
Johnny dan Yuta memeriksa semuanya dan mereka merasa aneh, karena korban terlihat seperti bunuh diri bukan kasus pembunuhan.
" Ini kasus bunuh diri bukan? " tanya Yuta yang menghampirinya.
" Menurutku seperti itu " jawab Johnny yang mendengarnya.
Mereka berdua masih mencoba meneliti lebih dalam, hingga terlihat lah seorang saksi yang bercerita ke salah satu petugas forensik.
" Aku mendengarnya tengah mengatakan sesuatu saat itu, namun aku sendiri kurang paham karena dia menggunakan aksen yang berbeda " jelas saksi itu yang bernama Taeyeon.
" Apa dia menggunakan aksen british atau Australia? " tanya Winwin yang menulisnya di sebuah buku.
" Aku kurang tahu, tapi mereka sepertinya tengah membahas makanan " kata Taeyeon yang membuat Johnny dan Yuta mendapatkan suatu petunjuk.
Johnny memikirkan sesuatu, dia mungkin hanya paham aksen Amerika tapi dia pernah belajar sedikit mengenai aksen lain.
" Apa yang dikatakan oleh sang korban? " kata Winwin yang masih sibuk mengintrogasi.
" John? setau ku aksen inggris itu ada tiga bukan? Amerika, Australia dan Uk dan itu berbeda-beda bukan? " tanya Yuta yang membuat Johnny juga menyadarinya.
" Ahh kau benar! mereka semua berbeda " jelas Johnny balik.
Yuta dan Johnny terdiam sejenak dan merasakan ada yang terlewat saat itu, ternyata Yuta lebih mengetahuinya dahulu dibandingkan Johnny.
" Sepertinya kali ini aku yang akan memecahkan kasus ini " kata Yuta dengan percaya diri.
" Tunggu... apa kau sudah menemukan pelakunya?! " seru Johnny yang mendapat anggukan dari Yuta.
" Ya seperti itulah " balas Yuta dengan tenang.
" Jelaskan tentang deduksi mu itu, Tuan Jepang dari Tokyo. " ujar Johnny akhirnya.
" Pertama mungkin sang korban ini paham akan aksen berbeda itu dan juga tadi saksi mengatakan jika membahas makanan bukan? apa kau tahu tentang permen dalam aksen yang berbeda itu? " jelas Yuta panjang lebar membuat Johnny memikirkannya.
" Tunggu permen?! sweets and candy.. " lirih Johnny yang tampaknya menyadari itu.
" Ya, jawabannya ada disitu " ujar Yuta yang berlalu begitu saja.
" Sweets adalah aksen british yang artinya permen juga, candy juga memiliki arti yang sama namun itu aksen Amerika " batin Johnny yang masih memikirkannya.
" Artinya pembunuhnya yang bisa menggunakan kedua aksen tersebut! " batin Johnny lagi yang tahu akhirnya.
Yang terbunuh kali ini adalah Lily, seorang artis korea yang belakangan ini tengah naik daun karena suaranya yang indah dan tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Love Story at Police Headquarters" | Johnten & Yuwin. [SLOW UP]
Misteri / ThrillerHELOO BUKU INI BAKALAN JADI BUKU PERTAMA AKU TENTANG KEPOLISIAN DAN SEBAGAINYA, AKU HARAP KALIAN SUKA BGT SAMA BUKU INI DAN MAAP KALAU GA NYAMBUNG NANTINYA. EVERYTHING IN THIS BOOK IS FICTION OR NOT REAL AT ALL, THIS IS JUST AN ENTERTAINMENT STORY...