Paginya Yuta masuk kantor meskipun dia masih mengantuk karena bermain game sampai larut malam saat itu.
Ia dan Johnny selesai di jam 02.15 kalau tak salah, dan langsung tidur di sofa setelah mematikan tv dan menyimpan alat ps milik mereka.
Yuta masih mengantuk dan ingin tidur, tapi teman penyelamatnya datang sambil membawa kopi agar tak mengantuk.
" Ini untukmu " ujar Johnny yang memberikannya.
" Aku tak harus menggantinya kan? " tanya Yuta yang menerimanya.
" Seharusnya tidak karena aku membeli kopi yang buy 1 get 1 " ujar Johnny begitu saja yang membuat Yuta sedikit kesal.
" Ya dan terimakasih atas kopinya " ujar Yuta yang menjadi kesal.
Ia tak sengaja berpapasan dengan Winwin yang benar-benar membuatnya bersemangat padahal belum meminum kopi pemberian Johnny.
Jangankan meminum, makan saja belum dan dia bisa bersemangat serta hal ini membuat Johnny merasa heran kepadanya.
Winwin hanya menyapanya dan pergi begitu saja sambil membawa sebuah berkas tentang pemeriksaan dari petugas forensik lain.
Yuta bergegas masuk dan akhirnya dia pun duduk di mejanya, sedangkan Johnny sudah sibuk mengetik di laptop saat itu.
" John? apa menurutmu Winwin akan menerimanya? " tanya Yuta yang mulai bekerja.
" Entahlah, tapi aku hanya mengira bahwa dia mungkin belum mau buka hati dengan mu " balas Johnny yang membuat Yuta terdiam sejenak.
" Bukannya bermaksud apa-apa Yut, tapi kalian baru kenal dan cobalah untuk kenali dia lebih dekat lagi dan semisal berjalan bersamanya lagi, makan berdua, dan masih banyak hal lain agar kau bisa dekat dengannya " jelas Johnny pelan kala itu.
Itu semua terdengar jelas di telinga Yuta, dia sadar bahwa dia juga baru berkenalan sebentar saja dengan Winwin.
Akhirnya mereka berdua pun fokus mengerjakan laporan, untungnya hari itu divisi mereka tak mendapatkan kasus.
Untungnya jam istirahat tiba, Yuta bergegas membawa jas nya dan menghampiri Winwin yang tak sengaja lewat waktu itu.
" Win? mau makan siang bersama? " tawar Yuta yang tak sengaja bertemu dengannya.
" Oh? boleh saja dan kebetulan aku belum ada makan kali ini " jawab Winwin yang menerimanya.
Akhirnya mereka berdua makan siang di luar kantor saat itu, memang tempatnya tidak terlalu jauh dari kantor.
" John? kau di cari oleh inspektur Donghae " kata atasannya yang membuat Johnny langsung pergi.
" Ah baiklah " ujar Johnny yang pergi meninggalkan meja kerjanya saat itu.
Dia berjalan menuju keruangan inspektur Donghae kala itu, dan sesampainya di sana dia pun izin terlebih dahulu dan masuk.
" Oh hai John, senang bertemu dengan mu " kata inspektur Donghae yang melihatnya.
" Pagi inspektur, ada apa anda memanggil saya? " tanya Johnny dengan sopan.
" Ah begini saya baru mendapatkan info dari kantor polisi tempat mu dulu bekerja, katanya kau akan bekerja seterusnya disini dan tidak kembali lagi " jelas inspektur Donghae yang membuat Johnny terdiam sebenarnya.
" A-ah begitu, saya kira ada info apa tadi " lanjut Johnny yang mendengarnya.
" Oh iya belakangan ini kerjamu selalu bagus, saya akui jika kamu memang handal dalam kasus pembunuhan " puji Donghae yang membuat Johnny hanya bisa tersenyum.
" Ah apa kau melihat Yuta? " tanya Donghae yang menyadari hal itu.
" Oh Yuta, dia tengah makan siang di luar kantor dengan petugas lain " jawab Johnny yang mengingat jelas jika dia melihat Yuta dan Winwin keluar dari kantor.
" Oh begitu, jika kau melihatnya tolong suruh dia ke ruangan ku " ujar Donghae akhirnya.
Johnny hanya mengangguk dan akhirnya permisi dari sana, dia kembali ke meja kerjanya karena dia masih ada akan kerjaan yang belum terselesaikan.
" Hai John? mau makan siang bersama? " tanya Jennie yang menghampirinya.
" Ahh maaf tetapi aku sedang banyak kerjaan kali ini, lain kali saja " ujar Johnny yang menolaknya.
Sebenarnya dia mau-mau saja namun dia ingat akan pekerjaannya itu, terlebih lagi dia tak menyukai perkerjaan yang menjadi tumpukan.
" John? aku ingin kau menolong ku " ujar seseorang yang membuat Johnny langsung menoleh.
Ternyata itu Ten yang menghampirinya sambil membawa berkas tentang laporan petugas forensik yang akan di serahkan ke inspektur Donghae akhirnya.
" Apa kau masih ingat jelas akan kasus ini? " tanya Ten yang membuat Johnny langsung mengeluarkan catatan kecil dari saku jas nya.
Johnny menjelaskan semuanya dengan detail tanpa terlewat sedikitpun, beberapa petugas wanita merasa kesal melihatnya.
Karena apa? Ten bisa mendekatinya dengan mudah, tetapi memang tak salah jika Ten atau Winwin banyak di dekati oleh para pria.
Karena mereka sendiri memiliki badan yang lebih bagus dibanding wanita, kulitnya yang putih membuat pria tertarik untuk melihatnya.
Contohnya Yuta yang menyukai Winwin, dia sendiri tertarik akan sikap manis dari Winwin untuknya.
Sedangkan Johnny tidak menyukai siapapun, namun dia memang tipekal yang friendly namun dia tak begitu friendly kepada wanita.
Namun dia lebih senang berteman dengan lelaki dibanding wanita sejujurnya, rasanya akan menjadi hal aneh jika dia berteman dengan wanita.
" Oh begitu, terimakasih sudah membantu ku " ujar Ten yang sudah menyelesaikan pekerjaannya akhirnya.
" A-ah iya sama-sama " jawab Johnny dengan senyumnya.
Ten pun pergi dari sana dan akhirnya Johnnye melanjutkan pekerjaannya, dan kali ini Yuta kembali dengan wajah yang senang.
" Ada apa dengan mu? " tanya Johnny yang membuat Yuta masih saja bertingkah seperti orang aneh.
" Entahlah.. aku merasakan ada yang berbeda jika aku melihat Winwin.. " ujarnya yang membuat Johnny langsung menoleh ke arahnya.
" Hm baiklah dan inspektur tadi memanggil mu untuk ke ruangannya, pergilah " kata Johnny yang membuat Yuta berhenti berangan-angan.
" Oh oke " ujarnya yang akhirnya langsung pergi.
" Dasar pria bucin, aku tak yakin jika Winwin akan tetap polos jikalau kalian berdua menjadi kekasih " katanya yang tak percaya akan hal itu.
Johnny pun melanjutkan pekerjaannya dan dia tiba-tiba merasa lapar, dia ingat kalau dia meninggalkan dompet nya di rumah.
Terpaksa dia harus menggunakan via online, dia permisi sejenak dan pergi keluar dari kantor.
" John! " seru seseorang yang membuat Johnny bingung.
" John! apa kau mau roti? " tawar Ten ternyata.
" Ah it's you, apa kau ingin aku mengambil ini? " tanya Johnny balik kepadanya.
" Hu'um aku membelinya secara banyak, cobalah dan roti ini sangat enak! " jelas Ten yang membuat Johnny tertawa.
" Haha thanks for this " ujar Johnny yang akhirnya mengambil roti itu.
Tampak dari kejauhan tengah melihat mereka berdua yang berbincang, seakan-akan dia kesal melihatnya.
" Lihat saja, aku akan memisahkan kalian. " katanya dengan penuh amarah.
Ten juga pergi dari sana dan masuk ke kantor sedangkan Johnny memakan roti pemberian Ten tadi, ternyata memang benar roti itu enak.
Dia berjalan ke suatu toko dengan wajah yang senang, dia sendiri tidak tahu senang karena hal apa namun dia saja yang senang karena suatu hal sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Love Story at Police Headquarters" | Johnten & Yuwin. [SLOW UP]
Misteri / ThrillerHELOO BUKU INI BAKALAN JADI BUKU PERTAMA AKU TENTANG KEPOLISIAN DAN SEBAGAINYA, AKU HARAP KALIAN SUKA BGT SAMA BUKU INI DAN MAAP KALAU GA NYAMBUNG NANTINYA. EVERYTHING IN THIS BOOK IS FICTION OR NOT REAL AT ALL, THIS IS JUST AN ENTERTAINMENT STORY...