Malamnya Yuta menepati janji Winwin untuk menemaninya berjalan bersama, sebenarnya Winwin saja yang takut untuk keluar sendirian.
Karena apa? dia lumayan sering diganggu oleh pria yang tak jelas, makannya dia meminta tolong kepada Yuta.
Sedangkan Yuta sendiri hanya mau saja, setidaknya mereka berdua sudah menjadi teman dekat saat itu.
Mereka juga berbincang-bincang berdua di salah cafe dan Yuta rela menghabiskan uangnya padahal dia masih butuh untuk besok.
" Rip my money now.. " batin Yuta yang hanya bisa tersenyum pasrah.
Dia melanjutkan berjalan bersama Winwin setidaknya dia bisa pamer kepada Johnny yang belum mendapatkan nomor Ten sama sekali.
" Yuta? apa kau mau menemani ku ke suatu tempat lagi? " tanya Winwin dengan ragu sebenarnya.
" Tentu, itu tidak akan menjadi masalah bagiku " lanjut Yuta dengan senang hati.
" Apa kau mau menemani ku ke taman malam ini? mungkin aneh rasanya tapi ada yang ingin kulihat sebenarnya " jawabnya yang berjalan sambil menunduk.
" Tak apa, terkadang melihat taman di malam hari sangat menenangkan pikiran " ucap Yuta yang membuat Winwin tersenyum.
Akhirnya mereka berdua pergi ke taman yang di maksud oleh Winwin sebelumnya, dan Winwin sangat senang saat itu.
Dia benar-benar menyukai lampu-lampu yang ada di taman yang digunakan untuk menghias agar terlihat indah saat malam hari.
Untungnya taman itu tidak sepi malahan banyak orang-orang yang memiliki kekasih, rasanya dia tertampar malam itu juga.
Mereka berdua duduk di bangku kosong dan mulai membicarakan tentang satu sama lain, tapi Yuta tak bisa untuk berhenti menatap wajah Winwin.
Iya mereka berdua duduk di bangku yang saling berhadapan bukan bangku yang bisa duduk berdua.
" Oh iya Yuta, apa kau memiliki kekasih? " tanya Winwin yang berhasil membuat Yuta terkejut.
" A-ah tidak, apa kau memilikinya? " tanya Yuta balik kepadanya.
" Tidak, tetapi aku tengah menyukai seseorang belakangan ini " jelasnya membuat Yuta meneguk ludahnya sendiri.
" O-oh begitu maaf jika sudah menanyakan hal privasi mu " ujar Yuta yang meminta maaf akhirnya.
Winwin berkata tak apa-apa kepada Yuta dan mereka mulai membicarakan hal yang lain, jika di ingat-ingat siapa yang Winwin sukai?
Perkataan tadi jelas membuat Yuta terus-menerus memikirkannya, dia merasa menjadi ingin tahu akan hal itu.
Jika ia berpikir bahwa dirinya lah yang disukai oleh Winwin, rasanya tak mungkin karena dia hanya memiliki hubungan teman atau rekan kerja saja.
Layaknya berharap tidak mungkin tapi menunggu kepastian juga bukan hal yang mudah sejujurnya.
Mereka berdua keasyikan berbicara hingga tak menyadari kedatangan Johnny dan Ten malam itu.
" Lebih baik menjadi kekasih saja kalau tak mau friendzone " kata Ten yang duduk sebelah Winwin.
Johnny juga duduk di sebelah Yuta saat itu, sedangkan kedua orang tadi merasa aneh sebenarnya.
" Maaf jika menganggu, tapi aku takut jika kau akan melakukan hal yang aneh dengan Yuta nantinya " ujar Johnny sambil menoleh ke arah Yuta.
Ten juga mengatakan hal yang sama kepada Winwin saat itu, Yuta hanya bisa menahan rasa kesalnya kepada Johnny.
" Mengapa kau selalu saja menganggu ku? " kata Yuta pelan kepada Johnny.
" Karena aku yakin jika kau akan melakukan hal yang aneh, dan juga bukankah kau yang mengatakan jika kalian akan berjalan bersama kali ini? " jelas Johnny panjang lebar membuat Yuta hanya bisa pasrah.
" Ayolah, tidak mungkin aku melakukan hal aneh-aneh " lanjut Yuta yang semakin kesal.
" Ck aku tahu bahwa kau akan menembak dia, tapi bukan sekarang waktunya " bisik Johnny yang membuat Yuta langsung menoleh ke arahnya.
" Lalu kapan lagi bodoh?! ini waktu yang tepat " jawabnya yang juga berbisik.
" Ini sudah mau jam 11 malam Yuta, apa kau akan melakukan hal itu juga? " tanya Johnny yang membuat Yuta terdiam akhirnya.
Yuta benar-benar terdiam saat itu, akhrinya mereka pulang dengan kendaraan mereka sendiri saat itu.
Ten pulang dengan Winwin dan Yuta pulang dengan Johnny, Yuta dan Johnny mampir di sebuah cafe untuk membicarakan sesuatu.
" Jadi maksudmu aku harus kapan? " tanya Yuta kepada Johnny yang sibuk bermain hp.
" Ah untuk menembak Winwin kan? cari waktu dimana kalian berdua sama-sama tidak bertugas saja " jawab Johnny dengan santainya.
" Ayolah John, kita bekerja sebagai polisi mana mungkin bisa tak kerja seharian " lanjut Yuta yang sudah prustasi sekarang.
" Cuti bro cuti jangan ketinggalan jaman, pria jepang " sambung Johnny yang membuat Yuta mendapatkan ide.
" Benar juga tapi aku yakin hal ini susah " ujar Yuta yang memahaminya.
" Begini saja jika kau berhasil menembak Winwin dengan cara yang baik tanpa ada melakukan hal 18+ aku akan memberikan mu sesuatu " ujar Johnny yang mendapatkan ide baru saat itu.
Yuta yang mendengarnya langsung bersemangat karena akan ada hadiah jika dia melakukannya, meskipun tanpa ada hal 18+
" Tapi untuk soal kiss tak apa kan? " tanya Yuta yang berharap Johnny memperbolehkannya.
" Tentu tidak, kan tanpa hal 18+ dan kiss termasuk ke hal itu Yuta " jelas Johnny yang menjadi malas.
" Jika kau berhasil melakukannya, aku akan memberikan link kepada mu " ujar Johnny yang menunjukkan beberapa link yang belum pernah di lihat oleh Yuta sebelumnya.
" Bagaimana, kau mau melakukannya? " tanya Johnny yang mendapat anggukan dari Yuta dengan cepat.
Setelah membahas akan hal itu mereka pun langsung pulang ke apart mereka berdua, mereka hanya tinggal bersebelahan saja.
Makannya Johnny tahu jika Yuta akan berpergian dengan Winwin saat itu, sejujurnya dia tak ingin menganggu namun dia ingat jika Yuta ini orangnya cabul.
Mau tak mau dia harus menghampirinya karena takut jika Yuta melakukan hal aneh-aneh kepada Winwin.
Johnny pun masuk ke apart nya, dia menjadi kepikiran akan Ten dan jika ia katakan bahwa dia menyukainya rasanya sangat aneh.
Setidaknya dia sudah mendapatkan nomor itu dari Winwin karena tak sempat meminta kepada Ten, karena kelupaan.
Dia mencoba mengechat Ten saat itu, walaupun percakapannya hanya biasa-biasa saja tapi hal itu berjalan dengan lama.
" Malam Ten, apa jam segini mengganggu? "
" Oh hai ini John? santai saja, ini tidak menganggu sama sekali " balas Ten saat itu.
Mereka hanya membahas tentang kerjaan sekalian tentang hal yang mereka sukai, sepertinya akan ada yang jatuh cinta diantara mereka.
Bisakah kalian tebak siapa yang akan jatuh cinta kali ini? give your comment and vote yaaa!
Ten menyudahi chat itu karena dia sendiri sudah kelelahan, Johnny juga menyudahinya karena dia mau melakukan sesuatu.
Ternyata Johnny ini bermain game dengan Yuta hingga larut malam, padahal besok adalah hari kerja tapi mereka malah bermain game di jam segitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Love Story at Police Headquarters" | Johnten & Yuwin. [SLOW UP]
Mistero / ThrillerHELOO BUKU INI BAKALAN JADI BUKU PERTAMA AKU TENTANG KEPOLISIAN DAN SEBAGAINYA, AKU HARAP KALIAN SUKA BGT SAMA BUKU INI DAN MAAP KALAU GA NYAMBUNG NANTINYA. EVERYTHING IN THIS BOOK IS FICTION OR NOT REAL AT ALL, THIS IS JUST AN ENTERTAINMENT STORY...