Setelah mereka selesai menyelediki kecelakaan seorang gadis itu, Johnny dan Yuta pun memutuskan untuk kembali lagi ke supermarket tadi.
Mereka hanya mengambil minuman mereka yang tertinggal, dan berjalan lagi menuju kantor mereka yang dipenuhi dengan orang-orang yang bermasalah.
Tapi ada juga yang hanya datang untuk cuci mata, contohnya gadis-gadis sma yang menyapa mereka berdua.
Gadis-gadis itu menyapa mereka dan Yuta dengan Johnny hanya membalas dengan senyum balik ke mereka, seketika gadis-gadis itu berteriak dengan kuat.
" AAA!! APA KAU LIHAT TADI?!?! " teriak salah seorang dari mereka yang benar-benar tak sanggup.
" MEREKA SANGAT TAMPAN DAN LUCU! " seru seorang gadis dengan kuat.
Sedangkan Johnny dan Yuta sendiri sudah masuk ke kantornya, ia menanyakan sesuatu kepada Yuta kala itu.
" Apa kau sudah menemukan pembimbing mu? " tanya Johnny yang baru mengingatnya.
" Belum ada hingga saat ini, mungkin aku akan belajar dari detektif Ian saja " balas Yuta yang membuat Johnny heran.
" Apa hal itu boleh? tanyakan saja dulu kepada inspektur " lanjut Johnny yang meminum es kopinya.
" Aku harap itu boleh " ujar Yuta yang mengakhiri percakapan itu.
Mereka pun masuk ke ruangan kerja mereka, mengerjakan kerjaan yang ada di meja mereka saat itu juga.
" John? apa kau tadi yang berada di tempat kecelakaan gadis yang meninggalkan pesan berbahasa inggris? " tanya salah seorang detektif wanita yang bernama Kim Jennie.
" Ahh benar aku bersama Yuta saat itu untuk melihatnya, dan aku juga menemukan pesan itu " balas Johnny yang langsung menoleh.
" Bisa kau jelaskan kepada kami? " tanya Jennie lagi kepadanya.
" Akan ku jelaskan tapi ini menurutku saja " ujar Johnny yang mendengarnya.
Johnny pun menjelaskan apa isi pesan itu menurutnya, Yuta mendengarnya namun dia merasa aneh mengapa Johnny tak sama dengan pendapatnya.
" John? apa kau yakin jika hal itu pembunuhan berencana? " tanya Yuta yang menepuk bahunya.
" Itu benar Yuta jika itu kecelakaan biasa pasti mudah cara membedakannya, ingat isi pesan yang berbahasa Inggris tadi " jelas Johnny yang membuat Yuta memikirkan itu untuk ketiga kalinya.
" If i die before awake, please don't tell somebody about this " itu isi pesan yang di tinggalkan oleh sang gadis itu.
Dan Jennie pun pergi dari sana, Yuta kembali menanyakan akan hal tadi karena dia masih ingin tahu lebih dalam sebenarnya.
" Berati gadis itu sudah tahu jika dia akan mati? " tanya Yuta yang membuat Johnny menjadi bingung.
" Aku juga memikirkan itu sejak tadi, mungkin gadis ini menerima surat ancaman " jelas Johnny yang mencoba fokus lagi.
" Aku yakin kita belum boleh mengambil kasus untuk di tangani, di setiap negara memiliki peraturan yang berbeda-beda bukan? " lanjut Yuta yang membuat Johnny tersadar.
" Kau benar Yuta dan juga kita baru masuk ke negara ini, padahal kasus nya membuat logika ku bermain " sambung Johnny yang mendengarnya.
" Tapi isi pesan yang di tinggalkan gadis itu membuat ku bingung, ketika ia menulis pesan itu apa dia menulisnya sebelum hari kematiannya tiba, atau hari ini? " tanya Yuta panjang lebar ke arah Johnny.
" Entahlah namun menurut ku ini ditulis sebelum hal ini terjadi, biasanya di tulis pada malam hari " jelas Johnny lagi yang memikirkannya.
Mereka berdua menjadi membahas hal itu, tetapi Johnny mendengarkan Yuta sambil mengerjakan tugas dari seniornya tadi.
Sedangkan Yuya sudah selesai sejak tadi, tugasnya sendiri tak terlalu banyak makannya dia terus saja berbincang dengan Johnny.
Hingga jam makan siang pun tiba, Johnny dan Yuta memutuskan untuk makan di cafetaria milik kantor mereka.
Mereka pun mengambil makan siang dan membahas akan hal lain kala itu, hingga ada dua lelaki yang berbadan pendek menarik perhatian mereka.
" John? see that bro " kata Yuta yang membuat Johnny langsung menoleh.
" Wow bro that's so cute " lirih Johnny pelan namun hal itu di dengar oleh Yuta.
" I'm right? they so cute like teenagers " balas Yuta yang menjadi terus menerus melihat mereka.
Johnny juga ikut melihat mereka, namun dia mendadak terdiam ketika membaca lambang divisi di baju mereka berdua.
" Yuta, mereka berdua berasal dari divisi untuk bagian forensik " bisik Johnny yang membuat Yuta kaget.
" Apa kau serius? ayolah jangan bermain-main " balas Yuta yang tak mempercayainya.
Johnny pun menyuruh Yuta membaca lambang divisi kedua lelaki pendek itu, mereka berdua menjadi takut satu sama lain.
" Ini benar-benar menakutkan daripada kasus pembunuhan " ucap Yuta yang benar-benar menyesal.
" Untung aku membaca lambang divisi mereka " lanjut Johnny yang merasa lega.
Anggota dari divisi forensik biasanya orang-orang yang mudah marah, tegas, tidak ada kata bercanda hingga jam kerja dan sebagainya.
" Aku kira mereka bukan dari divisi itu, ternyata iya " kata Yuta yang sudah selesai makan siang.
" Aku mengira jika mereka dari prefektur lain, namun sepertinya mereka bekerja disini " jelas Johnny yang mengetahuinya.
" Namun mereka berjalan menuju ke arah kita " lanjut Yuta yang membuat Johnny langsung melihatnya.
Ternyata memang benar kedua lelaki pendek tadi, Johnny dan Yuta melihat mereka hingga mereka itu tiba di meja kosong dan makan disana.
" Dia memiliki aura yang menarik sepertinya " jelas Johnny yang tersenyum.
Hal itu membuat Yuta heran, baru kali ini dia melihat seorang temannya yang dikenal bukan pencinta wanita tersenyum hanya melihat lelaki bertubuh pendek.
Yuta melihat jam di tangannya, dia menyadari jika sudah waktunya untuk kembali bekerja.
" Hei John ayo kembali " ajak Yuta yang beranjak dari tempat duduknya.
Johnny hanya mengangguk dan akhirnya kembali, bekerja lagi dan membahas kasus yang masih membuat mereka bingung.
" Apa mereka sudah membahas akan kasus kemarin? " tanya Johnny kepada Yuta.
" Seharusnya itu sudah namun tak tahu pasti jika hal itu akan dibawa ke pengadilan atau tidak " balas Yuta yang membuat Johnny heran.
" Apa kau bercanda? tetapi pelakunya belum ditemukan " jelas Johnny lagi yang merasa heran.
" Pelakunya baru di temukan, seorang gadis kaya raya yang menabrak menggunakan mobil sport " lanjut Yuta dengan santai.
" Yang benar saja, untung tubuhnya tidak terlalu hancur " sambung Johnny yang merasa tak percaya.
Mereka membahas itu hingga tiba di meja mereka, karena meja mereka hanya bersebelahan makannya mereka tetap membahas akan hal tadi.
Meskipun tidak saling melihat ke satu sama lain, mereka tetap membalas obrolan itu sambil fokus menatap layar komputer.
" Oh iya apa detektif Ian sudah kembali? " tanya Yuta yang menyadarinya.
" Entahlah aku tak melihatnya sedari tadi, mungkin masih ada kerjaan lainnya " jawab Johnny yang juga menyadari akan hal itu.
Hingga mereka menyelesaikan semua pekerjaan, memang belum jam pulang makannya mereka tak bisa kemana-mana selain kembali ke cafetaria sambil membahas kasus itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/341735816-288-k982715.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
"Love Story at Police Headquarters" | Johnten & Yuwin. [SLOW UP]
Misteri / ThrillerHELOO BUKU INI BAKALAN JADI BUKU PERTAMA AKU TENTANG KEPOLISIAN DAN SEBAGAINYA, AKU HARAP KALIAN SUKA BGT SAMA BUKU INI DAN MAAP KALAU GA NYAMBUNG NANTINYA. EVERYTHING IN THIS BOOK IS FICTION OR NOT REAL AT ALL, THIS IS JUST AN ENTERTAINMENT STORY...