Malam ini Azrina benar-benar kacau, gadis cantik itu tampak mondar-mandir di dalam kamar kos berukuran 4x5 meter.
Benda pipih berbentuk persegi panjang yang ada di genggamannya berkali-kali dia perhatikan.
"Gus!"
Sebutnya lirih saat melihat gambar Gus Aif dengan seorang wanita di atas panggung dalam sebuah acara.
Sekali pun posisi Gus Aif dalam gambar itu tidak berdekatan dengan sang wanita, tapi entah kenapa sesuatu berguncang di dada Azrina.
"Huuuuuuh!"
Azrina mulai membuang napas keras, lalu perlahan meletakkan benda pipih itu di meja belajarnya.
Azrina mulai memejamkan mata.
'Cukup, Na! Berhenti memikirkan dia! Allah kasih kamu hati memang untuk mengagumi ciptaan indahNya! Jadi, cukup ucapkan Subhanallah jika melihat keindahan itu! Selanjutnya pelihara hati kamu, jangan hanyut dalam suasana yang mengakibatkan jiwa kamu tersiksa! Ayo Na, baca istighfar sebanyak-banyaknya!' nasihat gadis cantik itu dalam hati.
Azrina mulai membaca istighfar.
Gadis itu perlahan duduk di tepi ranjang dengan wajah penuh kegundahan.
'Ya Allah! Allah 'kan yang membuat hati ini bergetar?' tanyanya dalam hati dengan memejamkan mata.
'Bersyukurlah Na, karena hatimu bergetar saat melihat ciptaan Allah yang indah. Tapi bukan berarti kamu harus hanyut. Jalan kamu masih panjang, ada pendidikan yang harus kamu tuntaskan, ada orang tua yang harus kamu bahagiakan, ada teman dan sahabat yang harus kamu perhatikan, jadi jangan biarkan hatimu dikuasai oleh nafsu hingga membuatmu melupakan semuanya, melupakan tugas-tugas penting dalam hidupmu!'
Hati Azrina kembali berbisik.
Azrina mulai mengangguk-angguk.
"Astaghfirullah!"
Gadis itu kembali memejamkan mata.
'Maafkan Nana, ayah, bunda, sudah memikirkan sesuatu yang tidak penting. Padahal Allah maha pemberi, pengasih dan penyayang. Kenapa Nana jadi risau atas sesuatu yang belum tentu baik untuk Nana,' ucapnya dalam hati.
"Astaghfirullah hal 'adzim!"
Azrina bergegas bangkit dari tempat duduknya menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.
Selepas itu dia menghamparkan sajadah, mengerjakan salat Sunnah, lalu mengambil mushaf untuk dia baca, hingga kemudian kantuknya datang, dan gadis itu hanyut dalam alam bawah sadar.
****
Pagi kembali menjelang. Sinar matahari yang cerah mengiringi semangat Azrina memasuki gerbang kampus.
Gadis cantik berkerudung navy itu tampak berjalan sendiri menuju gedung fakultasnya.
Seorang laki-laki tiba-tiba menjejeri langkahnya.
"Assalamualaikum, Dik," sapanya dengan tersenyum
Azrina menoleh.
"Waalaikum salam," jawab Azrina datar.
"Terima kasih ya, kemarin sudah menyempatkan diri untuk mengajar di masjid."
"Oh, kebetulan kemarin jadwal praktikum ditunda, jadi saya bisa ke sana."
"Ma Sha Allah, di tengah kesibukan, Dik Nana berusaha menyempatkan diri ke sana. Terima kasih banyak, ya!"
"Nggak sibuk kok. Aku kan bilang, jadwal praktikum ditunda, jadi bisa ke sana. Kalau ada praktikum, ada kuliah, ada kegiatan kampus, aku juga nggak bakal ke sana, jadi nggak perlu terima kasih," sahut Azrina dengan senyum dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji Untuk Azrina
RomanceDia adalah Saifuddin Zuhri, seorang laki-laki yang terlahir dari keluarga Nahdiyin. Cerdas, pintar, santun, dan ramah, itulah yang membuat pria ini digandrungi oleh kaum hawa. Bukan hanya itu, kesalihannya pun membuatnya diidam-idamkan untuk dijadik...