Bab 13 (Salah Paham)

10 0 0
                                    

Tiga Minggu telah berlalu, selama kurun waktu ini Azrina sama sekali tidak pernah datang ke masjid At Taqwa. Bukan karena ingin menghindari Gus Aif, tapi karena kesibukan kegiatan kampus. Dari jadwal kuliah, kegiatan praktikum, hingga tugas sebagai asisten laboratorium.

Sore ini di sela waktu senggang Azrina meluangkan diri untuk mengajar di masjid.

Sekalipun terlambat gadis cantik itu tetap bersemangat.

"Assalamualaikum, maaf terlambat!"

Sembari berucap salam Azrina menjabat tangan beberapa teman perempuan yang sudah datang terlebih dahulu.

Saat menyapa teman laki-laki dengan mengatupkan kedua tangan, jantung Azrina sedikit berguncang ketika melihat Gus Aif sudah ada di antara mereka.

Perlahan Azrina duduk, dia mencoba fokus, menepis bayangan Gus Aif yang tiba-tiba berputar di pikirannya.

Selang beberapa saat Azrina mulai mengajar secara private kurang lebih lima orang anak yang berkerumun di hadapannya. Setelah itu dia mengulang kembali materi bahasa Arab yang pernah diajarkan pada semua anak yang belajar mengaji di masjid.

Gus Aif terlihat memperhatikan, dan sesekali tersenyum tipis.

****

Satu jam akhirnya berlalu, kegiatan belajar mengajar telah selesai, semua anak berhamburan keluar masjid, dan teman-teman Azrina kembali berkumpul untuk membicarakan program kegiatan yang akan mereka laksanakan.

"Minggu ini, rencananya kita akan mengajak anak-anak tadabbur alam, dan Pak Rosyid selaku takmir masjid sudah menyetujui hal ini," terang Gus Aif.

"Kita akan mengajak anak-anak menikmati keindahan air terjun Puncak Sewu yang ada di daerah Wongso Rejo. Selain di sana kita akan melakukan dzikir bersama, kita juga akan mengenalkan ciptaan Allah yang begitu indah pada anak-anak," lanjut Gus tampan itu.

"Saya harap, teman-teman semua bisa ikut, ya!" imbuhnya.

"Siap, Gus."

"In Sha Allah, bisa ikut Gus."

"Alhamdulillah, akhirnya jalan-jalan."

Semua saling bersahutan menjawab. Sementara Azrina hanya diam. Gadis itu memikirkan jadwal layanan psikologi yang akan dilaksanakan di luar kota Minggu ini.

"Mmm... Saya mohon maaf tidak bisa ikut. Hari Minggu besok ada jadwal psikotes di luar kota, jadi saya ikut serta dalam kegiatan tersebut."

Azrina menjelaskan alasan kenapa dia tidak bisa ikut kegiatan bersama teman-temannya .

Gus Aif menoleh dengan tersenyum lalu kemudian mengangguk.

"Emang nggak bisa izin, Mbak?" tanya seorang laki-laki bernama Arwan. "Bagus loh, pemandangan di sana. Rugi nggak ikut," lanjutnya meyakinkan.

"Maaf, nggak bisa Mas, soalnya saya asisten lab, jadi harus mengikuti semua kegiatan dosen," terang Azrina.

"Sayang banget," sahut Arwan lirih.

"Gagal ya, mau PDKT," celetuk teman laki-laki yang duduk di sebelah Arwan.

"Cieee.... Cieee...." tambah yang lain.

"Eh, Mbak Nana, dari kemarin Mas Arwan ini, nyariin Mbak Nana terus loh," ujar teman wanita yang duduk di sebelah Azrina.

"O, iya."

Azrina tersenyum, lalu menundukkan kepala.

"Ehm...."

Tiba-tiba Gus Aif mendehem.

Janji Untuk Azrina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang